Sejak lahir, rongga mulut manusia mengalami banyak perkembangan. Mulai dari pertumbuhan gigi susu yang dimulai sejak bayi berusia 6 bulan, pergantian menjadi gigi permanen kala anak mulai usia sek olah, hingga kemunculan gigi bungsu di usia yang tergolong dewasa.
Sebagian dari Anda mungkin bertanya-tanya, kok, ada gigi yang baru tumbuh di usia dua puluhan? Apa betul gigi ini ‘terlambat’ tumbuh?
Mengapa Disebut dengan Gigi Bungsu?
Gigi bungsu adalah istilah untuk gigi geraham atau gigi molar ketiga yang tumbuh paling akhir, yakni saat seseorang berusia sekitar 17 sampai 25 tahun.
Gigi ini terletak paling belakang dan bersebelahan dengan gigi geraham kedua. Dalam bahasa Inggris, gigi bungsu disebut “wisdom teeth” atau gigi kebijaksanaan karena muncul saat seseorang telah mencapai usia relatif matang atau dewasa.
Tidak Dimiliki Semua Orang
Kebanyakan orang memilikinya, di mana gigi ini akan tumbuh normal di dalam rongga mulut bila benih gigi berada dalam posisi dan arah pertumbuhan yang baik, serta terdapat cukup ruang di dalam rahang.
Bila syarat-syarat ini tidak terpenuhi, maka jenis gigi ini tidak dapat tumbuh sempurna (hanya tampak sebagian di permukaan gusi) atau bahkan terpendam total sehingga tidak tampak sama sekali. Inilah yang disebut dengan impaksi gigi.
Meski demikian, memang ada pula orang yang tidak memiliki karena tidak terdapat benihnya. Ada atau tidaknya benih gigi bungsu dapat diketahui melalui pemeriksaan rontgen gigi atau foto panoramik.
Masalah yang Sering Muncul Terkait Gigi Bungsu
1. Impaksi atau Gigi Terpendam
Impaksi adalah kondisi di mana gigi bungsu tidak dapat tumbuh dengan sempurna, yakni muncul sebagian atau tidak muncul sama sekali. Impaksi gigi dapat disebabkan oleh ruang rahang yang sempit sehingga gigi tidak dapat keluar dari gusi, atau karena arah pertumbuhan yang miring (tidak tegak lurus seperti gigi lain).
2. Perikoronitis
Perikoronitis adalah peradangan gusi di sekitar gigi bungsu yang tumbuh sebagian. Bila tidak dibersihkan dengan baik, sisa makanan akan terkumpul di bagian bawah gusi dan menyebabkan peradangan.
3. Gigi berlubang
Pada gigi bungsu yang mengalami impaksi sebagian, akan terdapat celah antara gigi yang impaksi dengan gusi atau gigi geraham kedua. Sisa makanan yang terdapat di celah ini umumnya cukup sulit dibersihkan.
Sisa makanan akan menjadi plak dan bakteri pada plak akan memicu pembentukan lubang gigi. Ini bisa terjadi pada gigi yang impaksi, gigi geraham kedua, maupun keduanya.
4. Infeksi Gigi
Perikoronitis atau gigi berlubang yang tidak segera ditangani dapat berujung pada infeksi gigi.
Gejala dan Cara Mengatasi Gigi Bungsu yang Tumbuh
Saat gigi ini sedang tumbuh ke permukaan gusi dapat menimbulkan beberapa gejala seperti:
- Gusi bengkak dan kemerahan
- Nyeri di sekitar gigi bungsu
- Demam
Setelah tumbuh, sebagian gejala di atas akan menghilang secara perlahan. Namun perlu dicermati kalau-kalau terjadi infeksi. Gejala bisa sama namun dengan intensitas yang lebih berat, seperti:
- Gusi bengkak, yang dapat meluas hingga ke area pipi
- Nyeri dan saat membuka mulut
- Kesulitan membuka mulut
- Demam
- Sakit kepala
- Pembengkakan kelenjar getah bening di sudut rahang bawah
Untuk mengurangi ketidaknyamanan saat gigi ini keluar, berikut yang bisa dilakukan di rumah:
- Berkumur dengan air garam hangat 3-4 kali sehari selama 30 detik.
- Mengonsumsi obat antinyeri seperti paracetamol, ibuprofen, atau diclofenac. Selain mengatasi nyeri, obat-obatan ini juga bersifat antiradang sehingga dapat mengurangi pembengkakan.
Kapan Perlu Dicabut?
Pada dasarnya, gigi jenis ini yang tumbuh sempurna dalam ruang yang cukup dapat dipertahankan. Sedangkan yang yang impaksi, umumnya perlu dicabut. Terutama, pada kondisi-kondisi berikut:
- Gigi terus memberikan keluhan yang mengganggu. Segera kunjungi dokter gigi untuk memastikan apakah memang gigi tersebut bisa dipertahankan atau perlu dicabut. Dokter pun akan meminta rontgen foto panoramik gigi untuk melihat posisi gigi bungsu dan menentukan tindakan yang harus dilakukan.
- Sebelum pemasangan behel atau kawat gigi. Tujuannya agar ruang rahang lebih luas dan tidak memengaruhi perawatan.
- Terdapat celah di antara gigi bungsu dan gigi geraham kedua. Pencabutan dilakukan agar gigi lain tidak menjadi berlubang.
- Terjadi infeksi gigi. Pada kasus ini, harus segera dicabut agar infeksi tidak berulang dan menimbulkan komplikasi yang lebih serius.
Pencabutan gigi bungsu tergolong pembedahan minor, yang disebut dengan odontektomi. Tindakan ini umumnya dilakukan oleh dokter gigi spesialis bedah mulut.
Baca Juga:
3 Cara Bantu Menghilangkan Sakit Gigi, Pertolongan Pertama di Rumah
Gusi Bengkak pada Anak: Penyebab, Gejala, hingga Cara Mengobati
5 Gejala Epulis si 'Tomor Gigi', Salah Satunya Sering Dialami Saat Hamil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.