Istilah Angkat Kidang biasanya digunakan dalam adat masyarakat Jawa. Angkat kidang atau biasa juga dikenal dengan wat kidang adalah kondisi ketika ibu hamil mengeluarkan banyak darah yang terasa panas menjelang melahirkan. Berikut penjelasan tentang kondisi ini secara medis.
Apa Itu Angkat Kidang?
Di forum komunitas theAsianparent Indonesia, istilah “angkat kidang” sempat ramai dibicarakan. Bunda Ainjell menanyakan tentang istilah tersebut dan apa penyebabnya.
Istilah ini ternyata biasa digunakan oleh masyarakat Jawa. Dalam obrolan para Bunda di komunitas theAsianparent, istilah ini menggambarkan kondisi seorang ibu yang mengeluarkan banyak darah yang terasa panas ketika menjelang persalinan. Ketika itu, sang ibu biasanya juga akan merasakan nyeri yang amat sangat.
Sumber: komunitas theAsianparent Indonesia
Mitos yang beredar, sebagian masyarakat percaya bahwa kondisi ini disebabkan oleh sang ibu yang sering mengonsumsi makanan pedas atau berminyak selama hamil, sehingga darah dalam tubuh ibu hamil menjadi panas dan mengakibatkan pendarahan yang hebat menjelang persalinan. Lalu, bagaimana dokter menanggapi hal ini?
Secara medis, memang tidak diketahui pasti istilah medis yang merujuk pada kondisi tersebut. Namun menurut dr. Fella H. Pratami, SpOG, spesialis kandungan, kondisi ini kemungkinan merujuk pada beberapa kondisi, di antaranya bloddy show atau bisa juga kondisi plasenta previa.
Selain itu, kondisi pendarahan seperti ini dalam istilah media bisa juga merujuk pada Antepartum Haemorrhage, atau pendarahan yang terjadi setelah minggu ke 28 masa kehamilan.
Penyebab Angkat Kidang
Sebenarnya, ada 3 kondisi yang bisa merujuk pada istilah Angkat Kidang, di antaranya:
Angkat Kidang Bisa Jadi Gejala Bloddy Show
Bloody show adalah gejala umum dari persalinan. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan perdarahan yang terjadi di akhir kehamilan ketika tubuh ibu hamil bersiap untuk persalinan. Biasanya darah keluar saat hamil tua disertai dengan tanda-tanda persalinan lainnya, seperti kram, tekanan panggul, dan kontraksi.
Hal ini terjadi ketika serviks mulai melunak, dan menipis (efface) dan melebar (dilate) sebagai persiapan persalinan, untuk memberi ruang bagi bayi untuk melewatinya. Lantaran serviks tersebut diisi dengan pembuluh darah, maka jadi mudah berdarah saat terjadi pelebaran.
Dokter Fella menambahkan, kondisi bloody show sebenarnya akan dialami semua ibu hamil yang sudah memasuki fase persalinan dan ini normal. Bukan kelainan ataupun masalah yang perlu dikhawatirkan. Namun, jika darah yang keluar lebih banyak –sampai pada perdarahan hebat- dan terus terjadi setelah persalinan, bisa jadi tanda komplikasi dan Bunda perlu segera memeriksakannya ke bidan atau dokter kandungan.
“Kondisi ini tidak bisa dicegah karena merupakan proses alami melahirkan,” tambahnya.
Angkat Kidang karena Plasenta Previa
Dokter Fella menambahkan, istilah angkat kidang bisa juga merujuk pada kondisi plasenta previa. Kondisi ini terjadi ketika posisi plasenta menutupi jalan lahir. Ini posisi tidak normal, karena untuk bisa terjadi persalinan normal plasenta tidak boleh menutupi jalan lahir.
“Gejalanya, biasanya perdarahan dari kemaluan tanpa disertai rasa nyeri perut atau kontraksi. Gejala ini bisa terjadi sebelum ataupun saat sudah masuk fase persalinan. Jumlah perdarahan pun bervariasi. Dari sedikit hingga banyak,” jelas dr. Fella saat dihubungi theAsianparent.
Namun, ibu hamil dengan plasenta previa tidak bisa melahirkan normal dan harus melalui operasi caesar. Plasenta previa berisiko pendarahan hebat yang bisa mengancam nyawa sang ibu maupun janin.
Penyebabnya, bisa karena beberapa faktor seperti:
- Riwayat caesar sebelumnya
- Anemia
- Malnutrisi
- Kehamilan kembar
- Kehamilan dari proses bayi tabung
- Wanita yang sudah hamil berkali-kali (multiparitas).
Plasenta previa sebenarnya bisa dicegah dengan mencukupi kebutuhan nutrisi, bahkan dari sebelum hamil. Selain itu, rutin melakukan pemeriksaan kehamilan juga bisa mencegah risiko terhadap kondisi ini.
Artikel terkait: Plasenta Akreta: Penyebab, Gejala, Dampak, Cara Mengatasi
Angkat Kidang karena Perdarahan Antepartum
Perdarahan antepartum merupakan salah satu kondisi perdarahan melalui vagina yang terjadi pada usia kehamilan lebih dari 24 minggu. Perdarahan ini dapat menyebabkan kematian baik pada ibu maupun pada janin.
Sebagian didiagnosis akibat robekan plasenta, plasenta previa, persalinan prematur, dan gangguan pada leher rahim. Meski demikian secara statistik, sekitar 50 persen kasus perdarahan antepartum tidak dapat diketahui penyebab pastinya meski telah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Para ahli medis terus melakukan berbagai penelitian untuk mencari tahu penyebab pasti pemicu terjadinya kondisi ini.
Itulah penjelasan tentang istilah Angkat Kidang yang sering terjadi menjelang persalinan. Semoga menjawab pertanyaan Anda, Parents.
***
Baca juga:
Pendarahan Hebat Saat Hamil Muda, Apakah Berarti Keguguran?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.