Angin duduk merupakan istilah yang umum dipakai masyarakat untuk menggambarkan kondisi nyeri dada yang seperti ditindih atau ditekan. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut juga angina, Parents.
Angina merupakan nyeri dada yang terjadi karena berkurangnya aliran darah ke jantung. Hal ini disebabkan karena adanya gangguan gangguan aliran darah ke bagian otot jantung.
Kondisi nyeri yang dirasakan terkadang mirip dengan nyeri dada lain, seperti nyeri akibat adanya gangguan pencernaan.
Artikel Terkait: Sama-sama Sesak Napas, Ini Bedanya Serangan Panik dan Sakit Jantung
Gejala Angin Duduk
Beberapa gejala angin duduk yang sebaiknya diwaspadai antara lain:
- Sakit bagian perut
- Sesak napas
- Mengalami mual
- Rasa sakit yang menusuk di area dada
- Ketidaknyamanan di area leher, rahang, maupun punggung
- Gangguan pencernaan.
Artikel terkait : Jarang Disadari! Ternyata ini Penyebab Angin Duduk atau Angina
Jenis-jenis Angina yang Perlu Diwaspadai
1. Stable angina
Kondisi ini merupakan angin duduk yang paling umum terjadi. Biasanya angina jenis ini bisa dipicu oleh stres maupun aktivitas fisik.
Bila Bunda mengalaminya, jangan khawatir karena kebanyakan bukanlah bagian dari gejala serangan jantung. Kondisi ini bisa berlangusng selama beberapa menit lalu akan hilang ketika beristirahat.
2. Unstable angina
Berbeda dari angina yang lebih stabil, kondisi ini bisa terjadi bukan saat Bunda sedang melakukan kegiatan. Biasanya angin duduk jenis ini bisa terjadi saat kita justru tengah beristirahat atau sedang tidak terlalu aktif.
Sakit yang dirasakan biasanya lebih kuat, tahan lama, dan kemungkinan kembali lagi. Kondisi ini bisa menjadi salah satu sinyal dari serangan jantung sehingga kita perlu mewaspadainya.
3. Microvascular Angina
Untuk jenis satu ini lebih banyak terjadi pada perempuan lho Bun. Nyeri dada yang biasanya dirasakan bisa lebih dari 10 menit.
Kondisi ini bisa terjadi karena arteri koroner terkecil tidak bekerja dengan efektif sehingga jantung tidak mendapatkan darah yang dibutuhkan. Nyeri dada yang terjadi bukan karena adanya penyumbatan arteri kornoner.
4. Prinzmetal Angina
Jenis angina lainnya yang sebaiknya diwaspadai ialah prinzmetal angina. Berbeda dari jenis angina yang lain, angin duduk ini bisa dirasakan saat Bunda tengah beristirahat atau tidur.
Kondisi ini terjadi karena arteri jantung tiba-tiba menegang atau menyempit. Saat terjadi, seseorang bisa merasakan sakit dan perlu pertolongan segera.
Artikel terkait : Sering Masuk Angin? Ini Obat Alami yang Ampuh untuk Mengatasinya
Penyebab Angin Duduk yang Sering Terjadi
Angin duduk umumnya bisa terjadi karena adanya gangguan pada bagian jantung. Zat lemak yang tertumpuk di arteri bisa menjadi salah satu penyebab utamanya.
Lemak yang tertumpuk ini bisa menghalangi aliran darah ke otot jantung seseorang. Akibatnya, jantung seolah dipaksa bekerja lebih dengan sedikit oksigen. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya rasa sakit.
Beberapa penyebab lain yang bisa mengakibatkan kondisi angina ini antara lain :
- Perikarditis atau pembengkakkan katung di sekitar jantung.
- Hypertrophic cardiomyopathy atau kondisi jantung yang membesar dan menebal.
- Emboli paru-paru atau penyumbatan arteri utama di paru-paru.
- Diseksi Aorta atau kondii dinding aorta yang robek
- Stenosis Aorta atau penyempitan katup di bagian utama jantung.
Faktor Risiko Angin Duduk
Ada beberapa hal yang bisa menjadi faktor risiko seseorang untuk mengalami angina atau angin duduk, diantaranya :
- Kondisi stress.
- Riwayat keluarga dengan penyakit jantung.
- Kebiasaan menjadi perokok.
- Jarang berolahraga.
- Obesitas.
- Mengalami diabetes.
- Memiliki tekanan darah yang tinggi.
- Memiliki kolesterol tinggi.
Nah Bun, bila mengalami berbagai gejala di atas sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter, ya.
Baca Juga:
8 Ciri-Ciri Kanker Payudara yang Tidak Boleh Diabaikan
Serba-serbi Kanker Ginjal: Jenis, Gejala, hingga Pengobatan
Dikira hanya asam lambung, seorang dokter ternyata mengalami penyakit jantung
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.