TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

Waspada 8 Ciri Asidosis, Tingginya Kadar Asam di Darah yang Picu Gangguan Organ

Bacaan 6 menit
Waspada 8 Ciri Asidosis, Tingginya Kadar Asam di Darah yang Picu Gangguan Organ

Asidosis adalah tingginya kadar asam di dalam tubuh, yang menyebabkan pH tubuh tidak seimbang. Cek cirinya di sini!

GENERATOR NAMA BAYI

Generator Nama Bayi, gunakan tools generator ini untuk menambah inspirasi Anda dalam mencari nama yang cocok untuk si buah hati.

Jenis Kelamin

Preferensi Nama Depan

Preferensi Nama Belakang

Istilah asidosis mungkin masih asing di telinga Parents. Namun, secara harfiah, asidosis adalah bisa diartikan sebagai tingginya kadar asam di darah.

Agar dapat berfungsi normal, tubuh perlu menjaga derajat keasaman (pH) darah ini. Pasalnya, bila terlalu asam (asidosis) atau terlalu basa (alkalosis), akan timbul masalah kesehatan yang serius.

Simak penjelasan lengkap tentang asidosis adalah kondisi asam darah di bawah ini.

Artikel terkait: Seberapa Banyak Bercak Darah Tanda Kehamilan? Calon Ibu Hamil Wajib Tahu!

Daftar isi

  • Bagaimana Cara Tubuh Menjaga Keseimbangan Asam Basa di Dalam Darah?
  • Apa Penyebab Asidosis?
  • Apa Saja Faktor Risiko Asidosis?
  • Apa Ciri-Ciri Asidosis?
  • Diagnosis Asidosis
  • Pengobatan Asidosis yang Bisa Dilakukan
  • Pencegahan Asidosis yang Bisa Dilakukan

Bagaimana Cara Tubuh Menjaga Keseimbangan Asam Basa di Dalam Darah?

Asidosis

Sebelum memahami lebih lanjut soal asidosis, mari ketahui dulu bagaimana respons tubuh terhadap adanya gangguan asam basa di dalam darah.

Darah memiliki derajat keasaman yang diukur melalui skala pH. Skala ini berkisar dari 0 (sangat asam/asidik) hingga 14 (sangat basa/alkali). Nilai tengahnya, yakni pH 7.0, disebut netral. Derajat keasaman darah berada di kisaran 7.35 sampai 7.45. Umumnya tubuh akan menjaga pH darah mendekati 7.40.

Bila peningkatan asam melebihi kemampuan tubuh dalam mengatur keseimbangan asam basa ini, kadar pH darah turun dan menjadi asidik. Kondisi ini akan memicu otak untuk meminta paru bernapas lebih cepat dan lebih dalam agar lebih banyak karbondioksida yang dikeluarkan. Dengan demikian, pH darah dapat kembali normal. Selain paru, ginjal juga berespons dengan mengeluarkan lebih banyak asam di dalam urin untuk menaikkan kembali pH darah.

Akan tetapi, kedua organ ini bisa kewalahan bila tubuh terus memproduksi terlalu banyak asam. Dalam hal ini, dapat terjadi asidosis berat yang menimbulkan gangguan jantung, koma, hingga kematian.

Apa Penyebab Asidosis?

Asidosis

Berdasarkan penyebab dan mekanisme terjadinya, terdapat dua macam asidosis.

1. Metabolik

Asidosis metabolik terjadi ketika jumlah asam di dalam tubuh meningkat melalui beberapa cara berikut:

  • Keracunan akibat konsumsi zat yang bersifat asam atau dapat diuraikan menjadi asam, seperti metanol, etilen glikol, atau aspirin dalam dosis besar. Beberapa obat dan racun lain juga dapat menyebabkan asidosis.
  • Meningkatnya produksi asam, akibat syok tahap lanjut (asidosis laktat) dan pada diabetes yang tidak terkontrol (ketoasidosis diabetikum).
  • Berkurangnya pengeluaran asam akibat gangguan ginjal.
  • Kehilangan zat bikarbonat akibat gangguan pada saluran cerna, seperti muntah dan diare.

2. Respiratorik

Jenis ini terjadi ketika paru tidak mengeluarkan karbondioksida secara memadai. Kondisi ini dapat terjadi pada:

  • Gangguan-gangguan yang berdampak hebat pada paru, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), pneumonia berat, gagal jantung, dan asma.
  • Adanya kelainan pada otak atau saraf/otot dada yang mengganggu pernapasan, seperti sindrom Guillain-Barré atau sklerosis lateral amiotrifik (ALS). 
  • Ketika laju pernapasan melambat akibat penggunaan narkotika jenis opioid, alkohol, atau obat tidur (sedatif). Sebagai akibat dari pernapasan yang melambat, kadar oksigen di dalam darah juga menurun.
  • Adanya henti napas saat tidur (sleep apnea).

Apa Saja Faktor Risiko Asidosis?

Waspada 8 Ciri Asidosis, Tingginya Kadar Asam di Darah yang Picu Gangguan Organ

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko terjadinya tingginya kadar asam di darah atau asidosis adalah:

  • Asidosis metabolik
    • Kebiasaan diet tinggi garam dan protein hewani serta rendah serat
    • Obesitas
    • Dehidrasi 
    • Keracunan aspirin atau metanol
    • Memiliki kondisi medis tertentu seperti diabetes, gagal ginjal, atau sindrom Sjogren
  • Asidosis respiratorik
    • Sedang menjalani operasi dan menggunakan sedatif (obat tidur)
    • Memiliki asma atau PPOK stadium akhir
    • Merokok
    • Menggunakan narkotika jenis opioid

Apa Ciri-Ciri Asidosis?

Waspada 8 Ciri Asidosis, Tingginya Kadar Asam di Darah yang Picu Gangguan Organ

Baik asidosis metabolik maupun respiratorik dapat memiliki ciri-ciri yang sama. Namun ciri-ciri umumnya bervariasi tergantung penyebab yang mendasarinya.

Asidosis metabolik umumnya menimbulkan ciri-ciri, seperti: 

  • Rasa lelah dan lemah
  • Mual dan muntah
  • Detak jantung meningkat
  • Napas cepat dan pendek
  • Sakit kepala
  • Hilangnya nafsu makan
  • Kebingungan
  • Nafas beraroma buah-buahan, tanda khas dari ketoasidosis diabetikum

Sedangkan asidosis respiratorik, menimbulkan gejala awal, seperti:

  • Mengantuk
  • Sakit kepala
  • Mengi atau napas berbunyi ‘ngik’
  • Kesulitan bernapas
  • Rasa cemas
  • Gangguan tidur
  • Kulit tampak kebiruan karena rendahnya kadar oksigen di dalam darah

Artikel terkait: Hipoksia atau Kekurangan Oksigen, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Diagnosis Asidosis

Waspada 8 Ciri Asidosis, Tingginya Kadar Asam di Darah yang Picu Gangguan Organ

Diagnosis tingginya kadar asam di darah ini bisa ditentukan berdasarkan ciri-ciri, riwayat penyakit dan hasil pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan ini mencakup:

  • Analisi gas darah (AGD). Pemeriksaan ini dapat menilai, pH, kadar oksigen dan karbondioksida di dalam darah. 
  • Pemeriksaan darah lain untuk menentukan kadar bikarbonat, fungsi ginjal, kadar gula darah, kadar elektrolit dan mineral lain (seperti calcium) di dalam tubuh.
  • Rontgen dada atau tes fungsi paru.
  • Analisis urin untuk melihat pH urin.

Pemeriksaan lain juga mungkin diperlukan untuk membantu menentukan penyebab asidosis yang spesifik.

Pengobatan Asidosis yang Bisa Dilakukan

Asidosis adalah

Dokter umumnya perlu mengetahui apa yang menyebabkan tingginya kadar asam di darah sehingga dapat ditentukan pengobatan yang tepat sasaran. Namun pada kasus berat dan mengancam nyawa, umumnya diperlukan pengobatan yang dapat dengan cepat menetralkan kondisi asidosis, apa pun penyebabnya.

Ini dicapai dengan memberikan natrium bikarbonat (soda kue) untuk meningkatkan pH darah, baik secara oral maupun melalui selang infus. Perlu diketahui bahwa pemberian obat ini hanya bersifat sementara dan memiliki risikonya tersendiri.

Agar asidosis dapat dikoreksi secara permanen, pengobatan perlu ditujukan pada penyebabnya yang spesifik.

  • Pada asidosis metabolik misalnya, diberikan insulin untuk mengendalikan kadar gula darah pada diabetes yang tidak terkontrol atau diberikan penawar untuk  menetralkan zat beracun.
  • Pada asidosis respiratorik, pengobatan ditujukan untuk memperbaiki fungsi paru, misalnya melalui pemberian obat-obatan yang berfungsi melebarkan jalan nafas untuk individu dengan asma dan PPOK. Atau memberikan obat penangkal untuk menetralkan efek obat atau zat yang membuat laju pernapasan melambat. Pada kasus gangguan pernapasan berat, individu mungkin memerlukan alat bantu napas seperti ventilator.

Pencegahan Asidosis yang Bisa Dilakukan

Asidosis adalah

Cerita mitra kami
Rekomendasi Layanan Profesional yang Membantu Ibu Mengelola Rumah & Anak di 2026
Rekomendasi Layanan Profesional yang Membantu Ibu Mengelola Rumah & Anak di 2026
Wajib Tahu! Ini Mitos dan Fakta Makanan Peningkat Kecerdasan Menurut Dokter Anak
Wajib Tahu! Ini Mitos dan Fakta Makanan Peningkat Kecerdasan Menurut Dokter Anak
Asma Anak Tiba-tiba Kambuh? Ingat, Dokter Spesialis Anak Ada 24 Jam di Mayapada Hospital
Asma Anak Tiba-tiba Kambuh? Ingat, Dokter Spesialis Anak Ada 24 Jam di Mayapada Hospital
Pediatric Emergency Mayapada Hospital Siaga 24 Jam Tangani Kondisi Gawat Darurat Anak
Pediatric Emergency Mayapada Hospital Siaga 24 Jam Tangani Kondisi Gawat Darurat Anak

Meski asidosis adalah kondisi kesehatan ini tidak bisa dicegah sepenuhnya, tetapi ada beberapa cara untuk menurunkan risiko individu mengalami asidosis. 

  • Asidosis metabolik
    • Cukup minum, yakni 2 liter per hari agar tidak dehidrasi.
    • Jaga kadar gula darah tetap terkontrol bila memiliki diabetes.
    • Berhenti atau batasi konsumsi alkohol.
    • Batasi konsumsi garam, makanan berlemak, dan sumber protein hewani. Sebaliknya, tingkatkan konsumsi serat melalui buah dan sayur.
  • Asidosis respiratorik
    • Gunakan obat tidur sesuai anjuran dokter dan jangan pernah mencampurnya dengan alkohol.
    • Hindari merokok. Rokok dapat merusak paru dan membuat pernapasan kurang efektif.
    • Jaga berat badan di rentang ideal. Kondisi obesitas akan menyulitkan proses bernapas.

Sebagian individu dapat pulih sepenuhnya dari asidosis. Sebagian lainnya mengalami gangguan organ yang permanen hingga kematian. Seberapa besar peluang pulih dari asidosis tergantung pada penyebabnya.

Namun, penanganan yang cepat dan tepat juga menengaruhi proses pemulihan. Oleh sebab itu, segera kunjungi dokter bila mengalami gejala serupa asidosis.

Baca Juga:

Manfaat dan Sumber Vitamin K yang Dibutuhkan untuk Pembekuan Darah

Fakta-Fakta Golongan Darah Anak, Pola, dan Pengaruhnya ke Otak

12 Jenis Kelainan Darah yang Paling Sering Ditemui, Cek Gejalanya!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

dr. Fiona Amelia, MPH

  • Halaman Depan
  • /
  • TAPpedia
  • /
  • Waspada 8 Ciri Asidosis, Tingginya Kadar Asam di Darah yang Picu Gangguan Organ
Bagikan:
  • Efek Samping Pakai Kondom, Apakah Memengaruhi Performa Seks?

    Efek Samping Pakai Kondom, Apakah Memengaruhi Performa Seks?

  • Rekomendasi Layanan Profesional yang Membantu Ibu Mengelola Rumah & Anak di 2026
    Cerita mitra kami

    Rekomendasi Layanan Profesional yang Membantu Ibu Mengelola Rumah & Anak di 2026

  • 10 Jenis Keputihan Normal dan Tidak Normal pada Wanita

    10 Jenis Keputihan Normal dan Tidak Normal pada Wanita

Author Image

dr. Fiona Amelia, MPH

Medical Writer dengan pengalaman di dunia kesehatan digital selama 5 tahun terakhir. Dokter sekaligus ibu dari 2 putra ini memiliki passion yang kuat di dalam dunia parenting serta edukasi seputar kesehatan ibu dan anak. Menyukai travelling dan olahraga, khususnya bulutangkis dan bersepeda. Untuk kontak, email di [email protected] atau DM Instagram @amelifio.
  • Efek Samping Pakai Kondom, Apakah Memengaruhi Performa Seks?

    Efek Samping Pakai Kondom, Apakah Memengaruhi Performa Seks?

  • Rekomendasi Layanan Profesional yang Membantu Ibu Mengelola Rumah & Anak di 2026
    Cerita mitra kami

    Rekomendasi Layanan Profesional yang Membantu Ibu Mengelola Rumah & Anak di 2026

  • 10 Jenis Keputihan Normal dan Tidak Normal pada Wanita

    10 Jenis Keputihan Normal dan Tidak Normal pada Wanita

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti