X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Dapat Sebabkan Pembuluh Darah Menyempit, Ini Gejala, Cara Mengobati, dan Mengatasi Hiperkolesterolemia

Bacaan 7 menit
Dapat Sebabkan Pembuluh Darah Menyempit, Ini Gejala, Cara Mengobati, dan Mengatasi Hiperkolesterolemia

Kadar kolesterol yang tinggi di dalam darah dapat mengakibatkan hiperkolesterolemia. Kondisi ini berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Hiperkolesterolemia merupakan salah satu gangguan kesehatan yang patut diwaspadai. Kondisi ini ditandai dengan tingginya kadar kolesterol di dalam darah. Jika tidak segera ditangani dengan tepat, kolesterol akan menumpuk dan dapat mempersempit pembuluh darah. Alhasil, penyakit jantung koroner pun dapat menyerang.

Lantas, apa yang menyebabkan seseorang dapat terkena hiperkolesterolemia? Bagaimana gejalanya dan seperti apa cara mengobati penyakit tersebut? Simak penjelasannya di bawah ini!

Artikel Terkait: Khawatir Alami Kolesterol Tinggi? Kenali 4 Tanda dan Cara Mengatasinya

Apa Itu Hiperkolesterolemia?

Tingginya kadar kolesterol di dalam darah disebut dengan hiperkolesterolemia. Kondisi ini berbahaya karena dapat menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah. Kolesterol sendiri adalah zat lemak seperti lilin dan dihasilkan oleh hati ataupun makanan yang dikonsumsi.

Sebenarnya, tubuh manusia memang membutuhkan kolesterol karena memiliki peranan khusus bagi tubuh, yaitu untuk:

  • Membentuk sel-sel sehat
  • Memproduksi sejumlah hormon
  • Menghasilkan vitamin D
  • Menghasilkan zat yang membantu proses pencernaan lemak
hiperkolesterolemia

Ilustrasi Kadar Kolesterol dalam Darah | freepik.com

Di dalam darah, kolesterol dapat berikatan dengan protein. Kombinasi ikatan antara protein dan kolesterol ini disebut dengan lipoprotein. Terdapat dua jenis lipoprotein, antara lain:

  • Low-density lipoprotein (LDL): Berfungsi untuk membawa kolesterol ke seluruh tubuh melalui arteri. LDL ini dikenal sebagai “kolesterol jahat”. Jika kadarnya di dalam darah terlalu tinggi, maka LDL akan menumpuk pada dinding pembuluh darah sehingga mengakibatkan pembuluh darah menjadi keras dan sempit.
  • High-density lipoprotein (HDL): Berfungsi untuk mengembalikan kolesterol berlebih ke hati dan kemudian dikeluarkan dari tubuh. Karena itu, HDL ini juga disebut sebagai “kolesterol baik”.

Gejala Hiperkolesterolemia

Pada umumnya, seseorang yang terkena hiperkolesterolemia tidak merasakan suatu gejala. Bahkan, seseorang bisa tidak menyadari kalau kadar kolesterol di dalam tubuhnya tinggi hingga memunculkan komplikasi, seperti serangan jantung atau stroke.

Oleh karena itu, sangat penting bagi seseorang untuk melakukan skrining kolesterol sejak usia dini agar dapat mengetahui kadar kolesterol di dalam tubuhnya.

hiperkolesterolemia

Alat Pendeteksi Kadar Kolesterol | freepik.com

Para ahli menyarankan skrining dilakukan dengan frekuensi seperti berikut ini:

  • Anak usia 9-11 tahun dan remaja usia 17-21 tahun, minimal satu kali skrining
  • Orang berusia di atas 21 tahun: Skrining sebaiknya dilakukan tiap 4-6 tahun sekali
  • Penderita diabetes dan orang dengan riwayat hiperkolesterolemia serta serangan jantung dalam keluarga: Skrining disarankan untuk dilakukan dengan lebih rutin

Selain itu, ada baiknya jika Parents berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai frekuensi skrining kolesterol yang perlu dilakukan.

Penyebab Terjadinya Hiperkolesterolemia

Pada umumnya, hiperkolesterolemia disebabkan oleh kombinasi gaya hidup yang tidak sehat serta faktor genetik atau keturunan. Secara lebih rinci, berikut beberapa hal penyebab terjadinya kondisi kadar kolesterol tinggi di dalam darah:

1. Faktor Genetik atau Riwayat Keluarga

Tergolong jarang, tetapi seseorang bisa terkena hiperkolesterolemia karena faktor genetik atau disebut juga familial hypercholesterolemia. Orang tua dengan penyakit yang sama dapat menurunkan kondisi ini kepada anaknya. Kondisi ini dipicu oleh mutasi sejumlah gen, seperti APOB, LDLR, LDLRAP1, dan PCSK9.

2. Kebiasaan Buruk Merokok

Merokok memang hanya menimbulkan efek yang negatif bagi kesehatan tubuh, termasuk memicu terjadinya hiperkolesterolemia. Rokok dapat menurunkan kadar HDL (lemak baik) serta merusak dinding pembuluh darah sehingga menjadi tempat penumpukan lemak.

3. Pola Makan yang Tidak Sehat

Kolesterol total dapat meningkat jika seseorang mengonsumsi makanan yang tinggi kolesterol, misalnya produk susu hewani dan daging merah.

Produk-produk makanan yang berasal dari hewan dengan kandungan lemak jenuh serta makanan ringan yang kaya lemak trans, seperti kue atau biskuit, juga dapat meningkatkan kadar kolesterol di dalam darah.

hiperkolesterolemia

Image: Freepik

4. Obesitas dan Lingkar Pinggang Besar

Segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik. Sama halnya dengan berat badan yang berlebih. Kelebihan berat badan yang melampaui batas atau dikenal dengan obesitas dengan indeks massa tubuh (IMT) 30 atau lebih dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hiperkolesterolemia.

Bukan hanya itu, lelaki dengan lingkar pinggang di atas 90 cm, dan perempuan dengan lingkar pinggang di atas 80 cm juga akan lebih berisiko terkena hiperkolesterolemia.

Untuk itu, menjaga pola makan yang tidak berlebih dan rutin berolahraga diperlukan agar seseorang bisa terhindar dari hiperkolesterolemia. Olahraga akan membantu tubuh meningkatkan jumlah HDL.

5. Diabetes

Gula darah yang tinggi dapat meningkatkan LDL dan menurunkan HDL serta merusak dinding pembuluh darah. Kondisi ini memicu terjadinya hiperkolesterolemia.

Artikel Terkait: Cara cek kolesterol sendiri di rumah agar hasilnya akurat

Diagnosis Hiperkolesterolemia

Dalam mendiagnosis hiperkolesterolemia, dokter akan menanyakan gejala yang dirasakan pasien. Kemudian, melakukan pemeriksaan fisik. Dokter juga akan mengambil sampel darah pasien untuk diteliti di laboratorium. Dari hasil pemeriksaan sampel darah tersebut akan diketahui berapa kadar kolesterol total di dalam darah pasien. 

Agar mendapatkan hasil yang akurat, sebelum dilakukan pengambilan sampel darah, dokter akan meminta pasien untuk berpuasa selama 9-12 jam.

Dapat Sebabkan Pembuluh Darah Menyempit, Ini Gejala, Cara Mengobati, dan Mengatasi Hiperkolesterolemia

Image: Freepik

Cerita mitra kami
Selain Menjaga Kebersihan, Ini Upaya Lain yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Hepatitis A
Selain Menjaga Kebersihan, Ini Upaya Lain yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Hepatitis A
Mengenal Lebih Jauh Gejala Hepatitis A
Mengenal Lebih Jauh Gejala Hepatitis A
Diare dan Dehidrasi pada Anak
Diare dan Dehidrasi pada Anak
Faktor Risiko Hepatitis A: Seseorang Lebih Mudah Terkena Hepatitis A Jika Memiliki Kondisi Ini
Faktor Risiko Hepatitis A: Seseorang Lebih Mudah Terkena Hepatitis A Jika Memiliki Kondisi Ini

Pada orang dewasa, kadar kolesterol normal idealnya adalah:

  • LDL: 70-130 mg/dL
  • HDL: lebih dari 40-60 mg/dL
  • Trigliserida: 10-150 mg/dL
  • Kolesterol total: kurang dari 200 mg/dL

Apabila kadar kolesterol melebihi kisaran tersebut, maka risiko seseorang terserang penyakit jantung dan stroke dapat meningkat.

Cara Mengobati Hiperkolesterolemia

Upaya awal untuk mengatasi terjadinya hiperkolesterolemia adalah dengan mengubah pola makan menjadi lebih sehat serta lebih rajin berolahraga.

Akan tetapi, jika langkah tersebut telah dijalani dan kadar kolesterol masih juga tinggi, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Dokter akan meresepkan obat yang sesuai dengan usia dan kondisi kesehatan pasien.

Dapat Sebabkan Pembuluh Darah Menyempit, Ini Gejala, Cara Mengobati, dan Mengatasi Hiperkolesterolemia

Image: Freepik

Beberapa contoh obat untuk mengatasi kadar kolesterol tinggi di dalam darah, yaitu:

1. Obat Penghambat Penyerapan Kolesterol

Cara kerja obat ini adalah dengan membatasi penyerapan kolesterol oleh usus kecil sehingga usus kecil tidak akan melepaskan kolesterol ke darah dalam jumlah yang besar. Contoh dari obat penghambat penyerapan kolesterol ini adalah ezetimibe.

2. Statin

Statin bekerja dengan cara menghambat zat yang dibutuhkan hati untuk menghasilkan kolesterol sehingga memicu hati mengambil kolesterol dari darah. Selain itu, statin juga akan membantu tubuh menyerap kolesterol dari timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah.

Contoh obat golongan statin adalah atorvastatin, rosuvastatin, dan simvastatin.

3. Resin Pengikat Asam Empedu

Obat golongan ini akan menurunkan kadar kolesterol secara tidak langsung dengan mengikat asam empedu. Hasilnya, hati akan menggunakan kolesterol yang berlebih untuk memproduksi lebih banyak lagi asam empedu. Dengan begitu, kadar kolesterol di dalam darah pun akan menurun.

Contoh obat resin pengikan asam empedu adalah cholestyramine.

4. Obat Suntik

Ada obat jenis baru untuk menangani hiperkolesterolemia, yaitu alirocumab dan evolocumab. Jenis obat ini dapat membantu hati menyerap kadar kolesterol LDL dengan lebih banyak. Hasilnya, kadar kolesterol total di dalam darah akan menurun.

Umumnya, dokter akan meresepkan jenis obat ini pada pasien yang memiliki kelainan bawaan kadar kolesterol LDL yang tinggi.

Dapat Sebabkan Pembuluh Darah Menyempit, Ini Gejala, Cara Mengobati, dan Mengatasi Hiperkolesterolemia

Image: Freepik

Selain beberapa obat yang disebutkan di atas, ada juga jenis-jenis obat yang akan diresepkan oleh dokter jika sang pasien memiliki kadar trigliserida tinggi, seperti:

1. Fibrate

Fibrate dapat menurunkan kadar trigliserida dengan mengurangi produksi VLDL (very-low density lipoprotein). VLDL adalah jenis kolesterol yang banyak mengandung trigliserida. Selain itu, fibrate juga akan mempercepat pembuangan trigliserida dari dalam darah.

Contoh obat golongan fibrate adalah fenofibrate dan gemfibrozil.

2. Niacin

Selain fibrate, obat golongan niacin juga dapat menurunkan trigliserida. Cara kerja obat jenis ini adalah membatasi produksi VLDL dan LDL oleh hati. Namun, perlu dicatat bahwa niacin dihubungkan dengan stroke dan kerusakan hati, sehingga dokter hanya meresepkan obat ini untuk pasien yang tidak dapat mengonsumsi obat golongan statin.

3. Suplemen Asam Lemak Omega-3

Kadar trigliserida juga dapat diturunkan dengan suplemen asam lemak omega-3.

Cara Mencegah Terjadinya Hiperkolesterolemia

Dapat Sebabkan Pembuluh Darah Menyempit, Ini Gejala, Cara Mengobati, dan Mengatasi Hiperkolesterolemia

Image: Freepik

Menjalani gaya hidup sehat adalah kunci untuk mencegah tingginya kadar kolesterol di dalam darah. Berikut ini beberapa cara mencegah hiperkolesterolemia:

  • Berhenti merokok karena rokok dapat merusak pembuluh darah serta meningkatkan penumpukan plak di dalam pembuluh darah.
  • Mengonsumsi makanan yang sehat. Perbanyaklah asupan sayuran, buah, dan ikan. Konsumsi makanan rendah garam dan batasi asupan makanan sumber kolesterol.
  • Mengurangi kelebihan berat badan. Kadar kolesterol tinggi dapat disebabkan oleh berat badan yang berlebih.
  • Meningkatkan aktivitas fisik. Rutin berolahraga minimal 30 menit sehari akan menurunkan kadar kolesterol di dalam darah.

Artikel Terkait: 14 Cara Turunkan Kolesterol Jahat, Parents Perlu Mencobanya!

Demikianlah penjelasan tentang gejala hiperkolesterolemia, penyebab, diagnosis, cara mengobati, dan cara mencegahnya. Mari tingkatkan pola hidup sehat agar tubuh terhindar dari serangan penyakit yang berbahaya.

Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Baca Juga:

Rachel Vennya alami kolesterol tinggi saat hamil, apa efeknya untuk janin?

Waspada, Bumil tidak boleh sembarangan minum obat penurun kolesterol!

Hati-hati! Ini 5 cara memasak yang bikin kolesterol melonjak

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Cut Nadia M. Rahmah

Diedit oleh:

dr.Gita Permatasari

  • Halaman Depan
  • /
  • Penyakit
  • /
  • Dapat Sebabkan Pembuluh Darah Menyempit, Ini Gejala, Cara Mengobati, dan Mengatasi Hiperkolesterolemia
Bagikan:
  • Khawatir Alami Kolesterol Tinggi? Kenali 4 Tanda dan Cara Mengatasinya

    Khawatir Alami Kolesterol Tinggi? Kenali 4 Tanda dan Cara Mengatasinya

  • Waspada, Bumil tidak boleh sembarangan minum obat penurun kolesterol!

    Waspada, Bumil tidak boleh sembarangan minum obat penurun kolesterol!

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • Khawatir Alami Kolesterol Tinggi? Kenali 4 Tanda dan Cara Mengatasinya

    Khawatir Alami Kolesterol Tinggi? Kenali 4 Tanda dan Cara Mengatasinya

  • Waspada, Bumil tidak boleh sembarangan minum obat penurun kolesterol!

    Waspada, Bumil tidak boleh sembarangan minum obat penurun kolesterol!

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.