Anak-anak kerap mengalami batuk di malam hari, dan tentunya hal ini membuat mereka merasa tidak nyaman dan terganggu. Batuk-batuk di malam hari bisa menyebabkan anak tidak bisa tidur dan akibatnya mereka akan merasa kelelahan di pagi hari karena kurang tidur.
Batuk pada malam hari tak hanya terjadi pada anak-anak saja, orangtua pun kerap mengalaminya. Terkadang awalnya ada sensasi seperti ‘menggelitik’ di dalam tenggorokan yang kemudian menjadi rasa gatal dan akhirnya kita jadi terbatuk-batuk.
Tahukah Parents bahwa batuk adalah respon alami tubuh untuk membersihkan paru-paru dari saluran udara dari iritan seperti lendir, mikroba, dan polutan. Meskipun begitu, penting bagi Parents untuk mengetahui apa saja yang dapat menjadi penyebab anak batuk di malam hari.
Penyebab Anak Batuk di Malam Hari
Meskipun kadang batuk di malam hari tak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya, ada beberapa penyakit yang menyebabkan batuk sebagai salah satu gejalanya yaitu sebagai berikut.
- Flu
Penyebab paling umum dari batuk adalah infeksi saluran pernafasan seperti pilek atau flu. Penyakit ini disebabkan oleh virus dan dapat berlangsung selama beberapa hari hingga satu minggu lamanya.
- Asma
Asma menyebabkan saluran udara menjadi sempit dan terjadi peradangan. Batuk kering adalah gejala umum penyakit asma dan sering pula terjadi pada malam hari.
- Refluks Asam Lambung
Mengutip dari Healthline, posisi berbaring dapat memudahkan asam lambung mengalir balik ke kerongkongan. Kondisi ini sering disebut dengan refluks asam lambung. Penyakit Gastroesophageal reflux (GERD) adalah bentuk kronis dari refluks asam dan penyebab umum batuk di malam hari.
- Infeksi Sinus
Sinus yang tersumbat atau infeksi sinus dapat menyebabkan kondisi yang disebut postnasal drip, terutama saat berbaring. Postnasal drip akan menggelitik bagian belakang tenggorokan dan menyebab batuk.
Sebagian besar batuk akan hilang atau membaik secara signifikan setidaknya dalam waktu dua minggu. Batuk yang berlangsung kurang dari tiga minggu disebut batuk akut, sementara batuk yang berlangsung di antara tiga hingga delapan minggu dianggap batuk subakut.
Batuk yang terus berlangsung lebih dari delapan minggu adalah batuk kronis. Jika mengalami kondisi ini, sebaiknya segera berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Perhatikan pula apakah ada gejala lainnya misalnya batuk darah atau batuk yang sangat keras seperti menggonggong.
9 Cara Meredakan Batuk Anak yang Terjadi di Malam Hari
Cara meredakan batuk bisa berbeda tergantung dari penyebabnya. Berikut adalah beberapa tips yang bisa dicoba untuk meringankan batuk anak yang terjadi pada malam hari.
1. Tidur Dengan Kepala Lebih Tinggi
Iritasi cenderung lebih mudah masuk ke tenggorokan untuk memicu batuk ketika dalam posisi berbaring. Oleh karena itu, cobalah meninggikan posisi kepala dengan cara menambah bantal atau menggunakan ganjalan lembut di kepala si kecil.
2. Menggunakan Humidifier
Udara yang terlalu kering bisa saja mengiritasi tenggorokan dan menyebabkan batuk. Humidifier yang dapat melembapkan udara dapat membuat tenggorokan anak menjadi lebih baik tanpa menggunakan obat-obatan.
3. Terapi Uap
Salah satu cara yang bisa dicoba adalah melakukan terapi uap. Bawa anak ke kamar mandi yang berisi uap air panas atau gunakan wadah baskom berisi air panas. Terapi uap ini dapat membantu anak untuk bernafas lebih mudah dan meringankan gejala batuk.
4. Minum Madu
Madu dan minuman panas dapat membantu mengencerkan lendir di tenggorokan. Parents bisa mencampurkan dua sendok teh madu ke dalam teh hangat untuk diminum anak agar gejala batuknya berkurang. Namun cara ini tidak boleh digunakan pada anak di bawah usia 1 tahun karena dapat menyebabkan botulisme.
5. Menghindari Faktor Penyebab GERD
Jika anak batuk di malam hari karena GERD, hindari mengonsumsi makanan yang dapat memicu refluks asam lambung seperti makanan yang asam atau pedas. Usahakan agar anak tidak berbaring dulu setidaknya 2,5 jam setelah makan dan posisikan kepala lebih tegak ketika tidur.
6. Menghilangkan Penyebab Alergi
Batuk bisa saja disebabkan oleh alergi di mana sistem kekebalan tubuh beraksi berlebihan terhadap pemicu alergi seperti debu atau bulu hewan peliharaan di kamar. Usahakan seprai dan sarung bantal anak tetap bersih dengan cara rutin diganti dan dicuci.
Apabila di kamar ada karpet, gunakan penyedot debu untuk membersihkannya dan jangan memasukkan hewan peliharaan ke kamar anak.
7. Mengusir Kecoa
Air liur dan feses kecoa bisa menjadi penyebab batuk dan gejala alergi lainnya. Kecoa juga merupakan hewan penyebab umum alergi dan serangan asma. Jagalah agar wadah makanan di rumah tertutup rapat agar tidak didatangi kecoa dan hindari menumpuk barang hingga berdebu yang menjadi tempat persembunyian kecoa.
8. Mengobati Sinus atau Asma
Apabila anak batuk karena penyakit seperti sinus dan asma, pastikan anak mendapatkan pengobatan yang tepat sesuai dengan resep dokter. Menggunakan nebulizer, decongestan spray, atau inhaler juga bisa jadi alternatif untuk mengurangi batuk di malam hari.
9. Berhenti Merokok
Batuk pada anak bisa menjadi efek samping dari asap rokok yang ada di rumah. Menjadi perokok pasif sangat berbahaya untuk kesehatan, terutama untuk anak. Jika ada anggota keluarga di rumah yang merokok, sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut.
Itulah penyebab dan cara meredakan batuk anak yang terjadi pada malam hari. Semoga informasi ini bisa bermanfaat.
Baca Juga:
5 Teh untuk mengatasi batuk anak, catat ya Parents
Kenali Jenis-Jenis Batuk dan Demam pada Anak, serta Pahami Penyebabnya
Cara Tepat Memilih Obat Batuk Anak Sesuai dengan Gejalanya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.