Batuk dan demam memang penyakit yang bisa dialami oleh siapa pun, tak terkecuali oleh anak tercinta. Namun, jenis batuk dan demam yang dialami anak tak bisa dianggap sama karena kenyataannya ada beberapa jenis batuk dan demam yang memiliki gejala dan penyebab yang berbeda pula.
Batuk sebenarnya respon alami sebagai bentuk pertahanan tubuh agar saluran napas kita bersih dan bebas dari hal-hal yang bisa mengganggu pernapasan. Sedangkan, demam bukanlah penyakit, melainkan respon tubuh terhadap rangsangan dari dalam atau luar sehingga suhu tubuh anak yang tadinya normal akan meningkat. Tak semua batuk dan demam yang dialami anak itu sama, sehingga ada baiknya Bunda mengenali apa saja jenis-jenis demam dan batuk serta penyebabnya pada anak.
Jenis-jenis demam dan penyebabnya
1. Demam berkepanjangan
Demam ini pada umumnya stabil di suhu 38-38,5 derajat celcius namun terus muncul selama 14 hari. Biasanya, demam jenis ini disebabkan adanya infeksi kronis pada tubuh penderitanya, misalnya tuberkulosis.
2. Demam konstan
Demam konstan terjadi selama 1×24 jam, di mana suhu tubuh penderitanya berada di atas normal selama sehari atau lebih. Alergi, influenza, atau batuk, biasanya menjadi penyebab munculnya demam konstan.
3. Demam intermiten
Pada demam jenis ini, suhu tubuh naik tiba-tiba dan kembali lagi normal secara tiba-tiba pula. Biasanya, demam ini adalah gejala pada penderita malaria, penyakit kala-azar, pyaemia, atau sepsis.
4. Demam remiten
Saat mengalami demam remitem, suhu tubuh penderitanya tinggi sepanjang hari dan naik turun lebih dari 1 derajat Celcius dalam 24 jam. Demam ini merupakan gejala pada penderita penyakit seperti endokarditis.
5. Hiperpireksia
Kondisi darurat medis di mana demam dengan suhu lebih dari 41,1 derajat Celsius yang disertai beberapa gejala lainnya seperti napas cepat, kejang-kejang, sampai hilang kesadaran. Penyebabnya bisa berbagai hal, mulai dari infeksi, keracunan, sampai penyakit seperti kanker.
Penanganan demam bergantung pada jenis, penyebab, serta usia anak yang mengalaminya. Itulah mengapa tak semua demam harus diatasi karena ada juga demam yang merupakan tanda bahwa tubuh sedang berperang melawan infeksi agar bakteri dan virus tak bisa berkembang biak. Demam biasa pada anak yang disebabkan oleh flu atau batuk bisa ditangani di rumah dengan minum obat, banyak minum air, istirahat cukup, dan kompres atau mandi air hangat.
Jenis-jenis batuk anak & penyebabnya
1. Batuk berdahak
Sesuai namanya, batuk berdahak adalah batuk yang disertai dengan keluarnya dahak. Pada batuk ini, produksi dahak berlebih mengganggu kerja saluran pernapasan. Biasanya, batuk berdahak akan membuat anak merasa tenggorokannya gatal atau perih, dada terasa sesak, sampai hidung yang tersumbat.
Batuk berdahak disebabkan oleh produksi dahak berlebih, dan produksi dahak berlebih umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri pada pernapasan. Misalnya saja saat ada infeksi virus karena flu, maka tubuh akan memproduksi dahak berlebih. Selain itu, batuk berdahak juga bisa menjadi gejala dari penyakit lain seperti asma, pneumonia serta bronkitis.
Pada batuk jenis ini, batuk bertujuan untuk mendorong lendir dahak agar kita dapat bernapas dengan lebih mudah. Jadi, jika anak mengalami batuk berdahak, ajarkan ia untuk membuang dahaknya bukan menelannya.
Selain itu, salah satu penangan pertama yang bisa dilakukan Bunda di rumah adalah dengan memberikan obat untuk meredakan batuknya seperti bodrexin Flu & Batuk PE. bodrexin Flu & Batuk PE adalah obat yang pas dan efektif meredakan gejala flu yang disertai batuk berdahak untuk anak usia 2-12 tahun.
Tak hanya meredakan batuk berdahak, bodrexin Flu & Batuk PE juga meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, bersin-bersin, dan hidung tersumbat.
2. Batuk kering (tidak berdahak)
Pada batuk kering, justru tidak ada produksi dahak atau lendir berlebih seperti pada batuk berdahak. Batuk kering ini biasanya disertai rasa gatal dan perih pada tenggorokan saat bernapas, serta semakin memburuk di malam hari. Karena tenggorokan yang gatal dan perih ini, biasanya suara anak akan berubah jadi serak saat mengalami batuk kering.
Sama halnya dengan batuk berdahak, infeksi oleh virus di saluran pernapasan adalah penyebab utama anak mengalami batuk kering. Namun jika anak memiliki alergi yang dipicu debu, udara atau polusi, hal ini juga bisa jadi penyebab batuk kering. Anak yang memiliki asma serta penyakit lambung juga berisiko mengalami batuk kering saat penyakitnya kumat.
Saat anak mengalami batuk kering, rajin-rajinlah memintanya minum air hangat agar tenggorokannya lebih tenang sehingga tidurnya tak akan terganggu. bodrexin Flu & Batuk Tidak Berdahak PE juga bisa Bunda berikan untuk membantu meredakan batuknya. bodrexin Flu & Batuk Tidak Berdahak PE tak hanya pas dan efektif meredakan gejala flu yang disertai batuk tidak berdahak untuk anak usia 2-12 tahun, namun juga meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, bersin-bersin, dan hidung tersumbat.
Meski kedengarannya biasa, batuk dan demam memiliki jenis yang berbeda-beda. Bunda sebaiknya tidak panik, namun juga tidak menganggap sepele saat anak mengalami demam dan batuk. Dengan memahami jenis-jenis batuk dan demam serta penyebabnya, Bunda dapat memberikan penanganan pertama yang tepat sesuai jenis batuk dan demam yang dialami anak.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.