Aborsi merupakan tindakan menghentikan kehamilan dengan jalan meluruhkan atau mengeluarkan janin dalam kandungan. Ada beberapa alasan aborsi baik itu secara personal karena ingin, ada juga alasan karena menyangkut kesehatan.
Baik Parents, mari kita simak alasan aborsi dalam artikel berikut ini.
Artikel Terkait: Mengenal Jenis Aborsi di Tiap Trimester Kehamilan Beserta Dampaknya untuk Kesehatan Perempuan
Alasan Seseorang untuk Aborsi
Aborsi atau sering disebut abortus sendiri dibagi menjadi 2 yaitu abortus provocatus atau aborsi buatan (disengaja) dan abortus spontan (aborsi yang terjadi secara spontan). Abortus provocatus atau abortus yang disengaja, dibagi lagi menjadi 2 macam, yaitu Abortus provocatus medicalis (pengakhiran kehamilan yang disengaja karena alasan medis) dan Abortus provocatus criminalis (pengakhiran kehamilan yang disengaja dan melanggar kode etik kedokteran).
Alasan aborsi bisa berbagai macam namun inilah alasan yang paling dan sering kita temukan:
Alasan aborsi yang paling sering menjadi pertimbangan adalah ketidaksiapan dan kekhawatiran ekonomi.
Ada banyak alasan mengapa seseorang mungkin merasa tidak siap secara finansial untuk menjadi orang tua. Sedangkan, ada bantuan pemerintah yang tersedia bagi mereka yang tidak memiliki asuransi kesehatan atau berpenghasilan rendah, namun tidak semua orang memenuhi syarat. Orang lain mungkin memiliki kelebihan, tetapi bisa saja mereka tidak mau bergantung pada bantuan tersebut.
Alasan aborsi selanjutnya adalah waktu yang kurang tepat. Merasa bahwa ini bukan waktu yang tepat untuk memiliki anak adalah alasan kedua yang paling sering menjadi alasan kuat untuk melakukan aborsi. Bisa juga karena kehamilan yang tidak direncanakan.
Dalam beberapa kasus, wanita mungkin merasa terlalu tua, terlalu sibuk, atau belum siap. Demikian pula, beberapa wanita merasa belum siap secara emosional atau mental untuk merawat anak dan bahkan belum siap untuk mengalami kehamilan.
Sekitar 20% dari mereka yang melakukan aborsi secara khusus merasa bahwa hamil atau memiliki anak akan berdampak negatif pada masa depan mereka.
Mereka mungkin memilih untuk melakukan aborsi karena mereka ingin menghindari perubahan pada rencana pendidikan atau karir mereka, atau mereka ingin menunggu sampai mereka lebih mapan dalam hidup.
Alasan aborsi bisa terkait dengan masalah kesehatan. Sampai pada tahap gangguan kesehatan yang dapat membahayakan ibu dan janin. Seperti misalnya gangguan jantung hingga kondisi kejang atau eklampsia yang dialami ibu hamil. Selain itu, terdapat juga kondisi-kondisi tertentu yang membuat paramedis harus menggugurkan janin ibu hamil.
Hal ini dapat mencakup kekhawatiran terhadap kesehatan wanita yang berhubungan dengan penyakit serius. Terkadang, kehamilan itu sendiri bisa menjadi risiko tinggi bagi keselamatan dan kesejahteraan ibu.
Mungkin juga ada kekhawatiran tentang kesehatan janin setelah kondisi medis didiagnosis selama tes prenatal atau karena penyalahgunaan obat-obatan atau alkohol.
Namun begitu, aborsi tak bisa sembarang dilakukan. Selain berdasarkan kondisi-kondisi medis tertentu, praktik aborsi juga harus dilakukan dengan cara yang tepat. Aborsi hanya bisa dilakukan dalam prosedur operasi oleh orang yang berkompeten seperti dokter spesialis kandungan.
Alasan Aborsi yang dilansir dari laman web Very Well Health, adalah sebagai berikut :
- Tidak siap secara finansial
- Bukan waktu yang tepat
- Masalah dengan pasangan
- Perlu fokus pada anak lain
- Mengganggu rencana masa depan
- Tidak siap secara emosional atau mental
- Masalah kesehatan
- Tidak dapat memberikan kehidupan yang “baik”
- Tidak mandiri atau cukup dewasa
- Pengaruh dari keluarga atau teman
- Tidak menginginkan anak
Artikel Terkait: Ketahui Hukum Aborsi di Indonesia, Baik dari Segi Hukum Positif Maupun Hukum Islam
Bahaya Melakukan Aborsi
Meski alasan aborsi bisa dilakukan secara medis, namun bagi perempuan, prosedur ini berdampak risiko signifikan atau komplikasi serius seperti:
- Kebocoran rahim
- Luka pada serviks
- Infeksi
- Pendarahan
- Berisiko kematian
- Sulit atau tidak bisa hamil lagi
Aborsi yang dilakukan berulang kali juga dapat meningkatkan resiko terkenanya kanker payudara, karena sama halnya dengan wanita yang tidak pernah menyusui. Biasanya pada saat janin berusia muda atau masih berbentuk embrio merupakan waktu yang tepat untuk melakukan aborsi.
Namun, tidak sedikit pula yang ingin menggugurkan kandungannya meski sudah berumur 9 sampai dengan 14 minggu. Padahal pada trimester dua aborsi akan lebih komplek, karena tubuh janin mulai terbentuk, seperti memiliki kaki, tangan dan lain sebagainya.
Artikel Terkait: Abortus: Macam, Penyebab, hingga Kondisi Kehamilan yang Sebaiknya Dihentikan
Dilansir dari laman web Medical News Today, waktu pemulihan aborsi bervariasi dari orang ke orang. Jika seseorang melakukan aborsi trimester pertama tanpa efek samping, kemungkinan besar mereka akan sembuh dalam beberapa hari.
Rasa sakit setelah aborsi disebabkan oleh pendarahan biasanya akan berangsur-angsur berkurang setelah dua minggu, dan rasa sakit lainnya akan berkurang dua hingga empat minggu kemudian.
Pemulihan mungkin memakan waktu lebih lama untuk aborsi jangka panjang. Jika komplikasi berkembang, pemulihan bisa memakan waktu beberapa minggu. Namun, ini ini terjadi hanya 2% orang yang mengalami komplikasi terkait aborsi.
Pertanyaan Populer Terkait Alasan Aborsi
Apa saja jenis jenis aborsi?
Aborsi atau sering disebut abortus sendiri dibagi menjadi 2 yaitu abortus provocatus atau aborsi buatan (disengaja) dan abortus spontan (aborsi yang terjadi secara spontan). Abortus provocatus atau abortus yang disengaja, dibagi lagi menjadi 2 macam, yaitu Abortus provocatus medicalis (pengakhiran kehamilan yang disengaja karena alasan medis) dan Abortus provocatus criminalis (pengakhiran kehamilan yang disengaja dan melanggar kode etik kedokteran).
Berapa lama rasa sakit setelah aborsi?
Waktu pemulihan aborsi bervariasi dari orang ke orang. Rasa sakit setelah aborsi disebabkan oleh pendarahan biasanya akan berangsur-angsur berkurang setelah dua minggu, dan rasa sakit lainnya akan berkurang dua hingga empat minggu kemudian.
Itulah alasan aborsi yang bisa Parents ketahui, semoga informasi ini bermanfaat.
***
Baca juga:
Sebelum Memutuskan Aborsi, Tonton Dulu Video Prosedurnya Berikut Ini
id.theasianparent.com/fakta-klinik-aborsi-raden-saleh
Polemik RKUHP: Korban perkosaan terancam dipenjara jika aborsi, Parents setuju?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.