Menurut penelitian, perempuan yang sering mengalami stres, cenderung memiliki anak perempuan. Para ilmuwan telah meneliti para wanita tepat sebelum mereka hamil, dan menemukan beberapa dari mereka yang mengalami stres jangka panjang, lebih cenderung memiliki bayi perempuan. Nah, berikut ulasan lebih lanjut mengenai wanita stres yang cenderung memiliki anak perempuan!
Wanita stres yang sedang hamil cenderung memiliki anak perempuan
Studi terbaru ini menunjukkan pengaruh besar pola makan dan gaya hidup orangtua terhadap perkembangan bayi sejak di dalam kandungan. Para ahli juga mengungkapkan bahwa para wanita stres harus memerhatikan tingkat stres dan pola makan serta gaya hidupnya jika memang menginginkan seorang bayi.
Dr. Cecilia Pyper, dari Departemen Kesehatan Masyarakat di Oxford University, mengatakan, “Penelitian ini ditujukan kepada para wanita sehat di Inggris yang sedang mencoba untuk hamil; hal ini tentu sangat penting dilakukan untuk mengidentifikasi bagaimana proses yang tepat untuk hamil dan membuat bayi sesehat mungkin.”
Lebih lanjut ia mengungkapkan keinginannya untuk memahami faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kehamilan normal; selain itu banyak juga pasangan yang sangat ingin mengetahui apa yang harus dilakukan untuk memperbesar peluangnya memiliki kehamilan dan bayi yang sehat.
Artikel terkait: Lakukan 17 tips ini untuk menghilangkan stres saat hamil
Penelitian ini juga meneliti beberapa wanita stres yang sedang mencoba hamil. Hasilnya, rasa cemas dan stres yang dialami wanita hamil dapat menyebabkan beberapa permasalahan pada kehamilan dan perkembangan janin.
Studi pertama yang dilakukan melibatkan 338 wanita asal Inggris yang sedang mencoba untuk hamil, dan diwajibkan untuk membuat jurnal harian mengenai gaya hidup dan kehidupan seks mereka.
Dua hormon yang disebut kortisol dan alpha-amilase, yang umumnya meningkat karena stres juga diukur sejak enam bulan sebelum kehamilan.
Kortisol biasanya terkait dengan stres jangka panjang seperti masalah keuangan, pekerjaan, dan kekhawatiran akan kesehatan. Sementara alpha-amilase biasanya dipicu oleh pelepasan adrenalin setelah melalui perjalanan yang kompleks atau setelah bertengkar atau berargumen.
Nah, untuk kelompok ini yang akhirnya berhasil untuk hamil, kebanyakan dari mereka memiliki anak perempuan. Perbandingannya 58 orang mendapatkan anak laki-laki sementara 72 anak perempuan.
Menariknya, memiliki anak laki-laki peluangnya sekitar 75% lebih rendah bagi wanita stres yang memiliki tingkat kortisol tertinggi.
Perempuan yang alami stres jangka pendek juga lebih sulit untuk hamil
Penelitian ini juga menemukan fakta bahwa wanita dengan tingkat kecemasan jangka pendek yang umumnya terkait dengan tingkat alpha-amisol yang tinggi lebih sulit untuk hamil.
Dr. Allan Pacet, Dosen Senior di Sheffield University berkomentar, “Stres tidak melulu menjadi penyebabnya. Namun stres yang diukur di sini adalah penanda untuk aspek lain dari kehidupan wanita dalam kelompok ini, seperti pekerjaan, gizi atau faktor hubungan mereka dengan pasangan.”
Cara menurunkan stres saat hamil
Bumil memang rentan mengalami cemas karena banyak alasan seperti, tekanan fisik, kurang istirahat, kurang tidur, pasangan yang tidak mendukung, pekerjaan yang berlebihan, kecemasan terkait pekerjaan, kekhawatiran keuangan dan lain sebagainya. Berikut adalah beberapa cara untuk meredam emosi dan menurunkan stres saat hamil:
Diet seimbang dengan mengonsumsi banyak karbohidrat kompleks, protein, sayuran berdaun hijau, buah-buahan membantu menjaga tingkat energi dan melawan kelelahan dan stres yang dialami Bumil.
Usahakan agar tubuh tetap aktif saat hamil dengan melakukan latihan ringan dan rutin. Tetap aktif dan sehat selama kehamilan dapat menjaga suasana hati tetap positif dan bahagia.
Ibu hamil juga dapat menemukan hobi atau kegiatan yang disukai untuk mencegah stres dan amarah. Contohnya termasuk menghabiskan waktu bersama teman-teman, pergi menonton film, melukis, mendengarkan musik yang menenangkan, berkebun, dan sebagainya.
Bumil dapat menjalani yoga atau meditasi untuk mengatasi ketegangan dan perasaan cemas. Saat hamil, sangat disarankan untuk melakukan latihan pernapasan dalam, yang akan membantu melepaskan stres dan menenangkan diri.
Pijat lembut membantu Bumil untuk merasa lebih rileks. Tidak hanya itu, pijat juga dapat mengurangi stres fisik dan emosional.
Semoga informasi di atas bermanfaat ya, Bunda!
Baca juga:
Stres Saat Hamil Bisa Akibatkan Berat Badan Bayi Rendah saat Lahir
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.