Resmi Diberikan, Ini 5 Hal Penting Tentang Vaksinasi COVID-19 untuk Lansia

Vaksinasi COVID-19 untuk lansia resmi dimulai, berikut beberapa informasi penting tentangnya yang perlu diketahui!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kabar baik terkait penangulangan Virus Corona di Indonesia kembali datang. Vaksinasi COVID-19 untuk lansia resmi dimulai pada Senin (8/2).

Langkah ini diambil pemerintah seiring dengan terbitnya izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap vaksin Sinovac bagi masyarakat usia lanjut di atas 60 tahun. 

Merangkum berbagai sumber, berikut beberapa hal penting yang perlu diketahui mengenai pemberian vaksin COVID-19 untuk lansia selengkapnya.

Artikel terkait: Mulai Diterapkan di Stasiun, Ini 5 Fakta Tes GeNose yang Perlu Diketahui

5 Fakta yang Wajib Kamu Tahu

1. Tenaga Kesehatan Lansia Jadi Prioritas

Sebagai tahap awal, vaksinasi COVID-19 bagi lansia akan diberikan kepada tenaga medis. Kabar ini diumumkan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Ia mengatakan, bahwa vaksin bisa mulai diberikan kepada lansia secara berkala, dimulai dari mereka yang bekerja sebagai tenaga kesehatan.

Pasalnya, tenaga medis lansia didahulukan karena risiko papara Virus Corona terhadap mereka lebih besar dibandingkan dengan warga lainnya. 

"Benar, diutamakan dulu bagi tenaga kesehatan lansia. Namun, secara paralel kami akan mendata lansia-lansia di luar tenaga kesehatan untuk divaksinasi," ungkap Budi seperti yang dikutip dari laman Kompas. 

2. Lansia Merupakan Kelompok Rentan

Perlu diketahui, lansia merupakan salah satu kelompok rentan terhadap Virus Corona. Memang, di Indonesia sendiri, jumlah masyarakat lansia yang terpapar COVID-19 hanya sekitar 10 persen. Namun, dari angka tersebut, 50 persen di antaranya meninggal dunia.

Hal ini menunjukkan, bahwa risiko kematian akibat Virus Corona bagi mereka yang berusia lanjut terbilang tinggi. Sehingga, pemberian vaksin ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk megurangi angka kematian yang terjadi. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Sudah Mendapat Izin BPOM

Selain itu, jenis vaksin Sinovac yang akan diberikan pada lansia juga sudah mendapat izin edar dari BPOM. Izin ini dikeluarkan dengan mempertimbangkan hasil uji klinis fase 2 di China dan fase 3 di Brasil terhadap vaksin Sinovac. 

Mengutip Kompas, hasil uji klinis terhadap 400 warga lansia di China menunjukkan bahwa vaksin tersebut meningkatkan imunogenisitas atau kadar antibodi yang bagi lansia. Maka, vaksin Sinovac boleh disuntikkan ke mereka yang berusia di atas 60 tahun. 

4. Tidak Memberikan Efek Samping Serius

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Vaksinasi untuk lansia umumnya serupa dengan yang diberikan kepada usia dewasa. Vaksin Sinovac siberikan sebanyak dua dosis dengan selang waktu 28 hari. 

Berdasarkan hasil uji klinis, pemberian vaksin pada Sinovac juga dinilai tidak memberikan efek samping serius pada masyarakat lansia. 

Artikel terkait: Perbedaan Parosmia dan Phantosmia, Dua Gejala COVID-19 Terbaru

5. Aman Diberikan pada Lansia

Vaksinasi COVID-19 bagi lansia aman diberikan dan tidak menimbulkan efek samping serius. Hal ini juga disampaikan oleh Kepala BPOM Penny Lukito. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ia memaparkan, dari hasil uji klinis terhadap vaksin Sinovac, efek samping yang terjadi usai penyuntikan terhadap lansia berupa gejala ringan. Sama halnya dengan efek samping ringan yang ditimbulkan pada usia dewasa.

"Dari hasil studi klinik yang telah dilakukan, efek samping yang umum terjadi ringan seperti mual, demam, bengkak, kemerahan pada kulit, dan sakit kepala sebelah," tutur Penny.

Selaras dengan Penny, Medical Writer dr. Fiona Amelia, MPH juga menjelaskan hal serupa. Melansir artikel yang ditulisnya di theAsianparent, ia menjelaskan bahwa lansia boleh mendapatkan vaksinasi asalkan memenuhi syarat. Artinya, selama tidak ada hal-hal yang membuat seorang lansia tidak boleh mendapat vaksin pada umumnya, maka vaksinasi boleh diberikan. 

Fiona menjelaskan, "Boleh diberikan asal memenuhi syarat. Jadi, sebelum menerima vaksin COVID-19, beritahukan bila orang yang Anda sayangi memiliki alergi, demam atau kelainan pembekuan darah. Beritahu juga bila memang ada sistem kekebalan cenderung lemah, seperti pada yang sedang menggunakan obat-obatan untuk kanker atau kanker penyakit autoimun tertentu.

"Sejatinya, lansia adalah orang yang ingin dan perlu dilindungi. Hasl dari analisis risiko versus manfaat vaksin COVID-19 pun tetap menunjukka manfaat yang lebih besar bagi mereka. Namun, kalau belum yakin untuk memvaksinasi orangtua atau orang yang Anda sayangi, silakan berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu," pungkasnya. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Syarat yang Perlu Diperhatikan Sebelum Vaksin

Sebelum menerima vaksin, seseorang perlu memerhatikan beberapa syarat terlebih dahulu, tak terkecuali lansia. Beberapa syarat dan kondisi yang perlu diperhatian di antaranya adalah:

  • Tidak pernah terpapar COVID-19 sebelumnya
  • Tidak ada anggota keluarga yang kontak erat, suspek, atau pun terkonfirmasi sedang dalam perawatan terkait COVID-19
  • Tekanan darah harus di bawah 140/90 mmHg
  • Tidak dianjurkan menerima vaksin apabila penerima sedang demam.
  • Penerima vaksin tidak memiliki penyakit paru seperti asma, PPOK, dan TBC. 
  • Tidak memiliki riwayat penyakit kronis 
  • Saat melakukan vaksinasi, tetap menerapkan protokol kesehatan

Artikel terkait: Haru, Pasutri Lansia Ini Meninggal Bersama Sambil Berpegangan Tangan Akibat COVID-19

Nah, itulah beberapa hal penting seputar vaksinasi COVID-19 untuk lansia yang sudah dimulai sejak hari ini. Vaksin boleh diberikan kepada lansia dengan harapan angka paparan Virus Corona terhadap mereka bisa berkurang. Apabila memang masih butuh pertimbangan, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi langsung dengan dokter terkait hal ini. Seoga bermanfaat!

***

Baca juga: 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

id.theasianparent.com/covid-tongue

id.theasianparent.com/efikasi-vaksin-covid-19

id.theasianparent.com/fakta-dan-hoax-vaksin-covid-19