X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Hati-hati, inilah akibatnya jika terlalu sering menahan kencing

Bacaan 4 menit
Hati-hati, inilah akibatnya jika terlalu sering menahan kencing

Meski tubuh kita punya kontrol penuh atas fungsi kandung kemih. Kita bisa memilih segera ke kamar kecil atau terpaksa menahan kencing. Tapi apa risikonya?

Bagaimana jika kita sedang dalam aktivitas padat, atau ketika sedang berkendara tiba-tiba ingin buang air kecil. Sedangkan kita harus menahan kencing hingga benar-benar menemukan toilet atau menyelesaikan aktivitas tersebut. Hal ini pastinya terasa sangat mengganggu.

Banyak dari kita yang terpaksa menahan kencing dalam keadaan tersebut. Rasa ingin buang air kecil tersebut terjadi berkat reseptor kecil di dinding kandung kemih. Reseptor tersebut mengirim sinyal ke otak ketika kandung kemih dalam keadaan penuh.

Meski tubuh kita memiliki kontrol penuh atas fungsi kandung kemih. Artinya, ketika perasaan ingin berkemih itu muncul, kita bisa memilih segera ke kamar kecil atau terpaksa menahan kencing.

menahan kencing

Bagaimana jika pilihan kita adalah tetap menahan kencing?

Yang sebenarnya terjadi pada tubuh jika kita seringkali menahan kencing, maka tutup tabung di kandung kemih akan menutup dengan erat. Tertutupnya kandung kemih ini akan menjaga urine tidak bocor melalui uretra. Hal ini dijelaskan oleh pembawa acara video SciShow Michael Aranda dalam salah satu tayangannya.

kencing setelah berhubungan intim

Seperti yang dilansir dari Science Alert, Rabu (07/03/2018), otot kecil tersebut memiliki kekuatan yang luar biasa karena bisa bekerja secara konsisten dalam jangka waktu lama. Menahan kencing tentunya mempunyai risiko sendiri. Sering menahan kencing dalam jangka waktu panjang bisa memunculkan risiko infeksi lebih tinggi.

Terus mehanan rasa ingin buang air kecil ini bisa melemahkan otot kandung kemih. Akibatnya, terjadi retensi urine atau kondisi yang mencegah kita mengosongkan kandung kemih sepenuhnya saat kencing.

Bukan hanya itu, menahan kencing dalam jangka waktu lama juga membuat tubuh terpapar bakteri yang mungkin membahayakan. Hal ini membuat peluang terkena infeksi saluran kemih (ISK) menjadi lebih besar.

Terdapat sebuah kasus paling ekstrem yang berkaitan dengan menahan kencing, seperti yang dialami oleh astronom dan alkemis asal Denmark pada abad ke-16 Tycho Brahe. Alasannya konyol, Brahe meninggal karena menahan kencing.

Dalam sebuah acara perjamuan, Brahe dilaporkan tidak kencing sama sekali karena menganggap itu adalah pelanggaran etiket. Sesampainya di rumah, Brahe justru menemukan bahwa dirinya tidak bisa kencing sama sekali.

Tak lama kemudian, Brahe pingsan dan meninggal akibat kandung kemihnya pecah. Kasus Brahe tersebut termasuk langka. Biasanya orang hanya tinggal buang air kecil untuk mengatasi masalah kandung kemih tanpa merusaknya. Jika pecah, biasanya itu terjadi karena sudah ada kerusakan di kandung kemih dari alasan lain.

Kasus pecahnya kandung kemih juga kadang terjadi pada seseorang yang mabuk. Hal ini dikarenakan otak orang mabuk tidak bisa memperhatikan sinyal dari kandung kemih untuk buang air kecil.

Kerena itu sebaiknya jika rasa buang air kecil sudah tidak tertahankan, jangan pikir panjang untuk menundanya. Jika berpikir untuk masih ingin menahan buang air kecil, pikirkan kembali risikonya.

kencing berbusa

Apa yang terjadi pada tubuh saat menahan kencing?

Ketika Anda merasakan keinginan untuk mengosongkan kandung kemih Anda, alasan di balik itu tidak sesederhana kandung kemih Anda terisi dengan cairan.

Healtline menulis, itu sebenarnya proses yang cukup rumit yang melibatkan banyak otot, organ, dan saraf yang bekerja bersama untuk memberi tahu Anda bahwa sudah saatnya untuk pergi kencing segera.

Ketika kandung kemih Anda setengah penuh, saat itu tubuh akan mengaktifkan saraf di kandung kemih. Saraf ini memberi sinyal pada otak untuk memberi keinginan tubuh untuk buang air kecil.

Otak kemudian memberi sinyal pada kandung kemih untuk bertahan sampai waktunya. Aktivitas menahan kencing secara sadar akan melawan sinyal ini.

Sinyal-sinyal ini akan berbeda dari orang ke orang. Hal ini juga bervariasi sesuai dengan usia, yaitu berpengaruhnya pada berapa banyak cairan yang ada di kandung kemih Anda, dan jam berapa hari itu.

Misalnya, sinyal-sinyal ini akan berkurang di malam hari – dengan begitu Anda bisa mendapatkan istirahat malam penuh alih-alih berlari ke kamar kecil setiap beberapa jam.

Jika sinyal-sinyal ini muncul, itu mungkin akibat dari kondisi medis yang mendasarinya. Beberapa orang mungkin memiliki kandung kemih yang terlalu aktif, salah satunya karena dipicu oleh stres.

Bagi beberapa wanita, keinginan untuk buang air kecil lebih sering dapat meningkat setelah memiliki anak. Ini adalah hasil dari perubahan yang terjadi selama persalinan, termasuk melemahnya otot dan stimulasi saraf.

sumber kompas.com

Baca juga

Dibanding pria, perempuan desa lebih banyak yang memiliki perut buncit

Cerita mitra kami
Rayakan Hari Cuci Tangan Sedunia, Lifebuoy Edukasi Anak Indonesia untuk Jadi #JuaraCuciTangan
Rayakan Hari Cuci Tangan Sedunia, Lifebuoy Edukasi Anak Indonesia untuk Jadi #JuaraCuciTangan
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
5 Perlindungan Agar Anak Tidak Mudah Sakit
5 Perlindungan Agar Anak Tidak Mudah Sakit

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Kiki Pea

  • Halaman Depan
  • /
  • Kesehatan
  • /
  • Hati-hati, inilah akibatnya jika terlalu sering menahan kencing
Bagikan:
  • Waspada! Ini yang akan terjadi jika Anda sering menahan BAB

    Waspada! Ini yang akan terjadi jika Anda sering menahan BAB

  • Sering menahan kentut? Ini bahayanya saat menahan buang angin!

    Sering menahan kentut? Ini bahayanya saat menahan buang angin!

  • Waspada! Ini yang akan terjadi jika Anda sering menahan BAB

    Waspada! Ini yang akan terjadi jika Anda sering menahan BAB

  • Sering menahan kentut? Ini bahayanya saat menahan buang angin!

    Sering menahan kentut? Ini bahayanya saat menahan buang angin!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.