5 Tipe Pengaturan Keuangan di Dalam Keluarga Beserta Plus Minusnya

Masing-masing ada plus minusnya, sesuaikan dengan kondisi Parents yaa!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bicara soal keuangan, inilah topik yang kerap menjadi sumber keributan dalam rumah tangga. Makanya, setiap pasangan perlu menaruh perhatian serius pada pengelolaan keuangan keluarga. Dari sekian tipe pengaturan keuangan, kira-kira manakah yang paling tepat dan ideal?

Sebelum membahas hal tersebut lebih jauh, menurut Prita Ghozie Hapsari selaku Financial Planner dan CEO ZAP Finance, ada beberapa ketentuan yang harus dimiliki pasangan agar pengelolaan keuangan dapat berjalan lancar.

  • Komunikasi antara pasangan harus baik
  • Menentukan siapa manajer keuangan dalam rumah tangga; yang tugasnya mengelola berbagai aset, investasi, dan pinjaman yang dimiliki keluarga
  • Tentukan tujuan keuangan bersama
  • Menentukan berapa kontribusi penghasilan yang akan masuk ke dalam keuangan rumah tangga
  • Atur budget dan alokasi keuangan

Nah, jika kelima hal di atas sudah bisa dijalankan, maka urusan pengaturan finansial tidak akan menjadi sumber keributan suami istri.

Artikel terkait: Beli Rumah Saat Pandemi, Ini Hal yang Perlu Parents Perhatikan

5 Tipe Pengaturan Keuangan Dalam Keluarga

Masih menurut Prita Ghozie, secara umum ada lima tipe pengaturan keuangan dalam keluarga. Kelimanya ini masing-masing memiliki plus dan minus. Yuk, kita lihat apa saja kelima tipe tersebut!

1. Penghasilan Suami dan Istri Seluruhnya untuk Keluarga

Ini adalah tipe di mana pasangan suami dan istri benar-benar menggabungkan seluruh penghasilan yang mereka miliki ke dalam keuangan rumah tangga. Kelebihannya, pastinya sumber daya keluarga itu akan sangat kuat sehingga tujuan keuangan bersama akan mudah tercapai.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Akan tetapi, ada sisi minusnya juga, Parents. Yaitu kurangnya kebebasan dalam alokasi belanja pribadi dan kadang-kadang menimbulkan perselisihan. Misalnya si istri bilang “Kayaknya kamu belanja mulu, deh!” Sementara si suami juga menganggap istrinya lah yang banyak menghabiskan uang. 

Artikel terkait: 4 Kesalahan Umum Keuangan Keluarga yang Bisa Hancurkan Pernikahan

2. Penghasilan Suami Seluruhnya untuk Keluarga, Tipe Pengaturan Keuangan Keluarga Paling Populer

Kalau digambarkan secara sederhana, maka:

  • Penghasilan suami = 100% untuk keluarga
  • Penghasilan istri = 100% untuk istri.

Tipe pengaturan semacam ini cukup jamak dijalankan oleh pasangan. Istilah populernya uang suami adalah uang istri, sedangkan uang istri bukan uang suami.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Biasanya, pada rumah tangga yang mengadopsi tipe ini maka alokasi untuk budget shopping suami itu dijatah oleh istri. Nah, agar masing-masing tetap merasa nyaman, perlu juga disepakati bersama kira-kira berapa besarannya.

Kelebihan tipe ini adalah biasanya para suami lebih disayang oleh istrinya. Sedangkan kekurangannya adalah jika istri tidak pandai mengelola keuangan maka kesehatan keuangan keluarga akan terancam.

 “Jadi, tips untuk para istri yang memang menerapkan hal ini, janganlah 100% pendapatan pribadi semuanya dipakai shopping. Kalau bisa fokus untuk menambah jumlah aset dan investasi terutama untuk masa pensiun,” saran Prita.

3. Sebagian Besar Penghasilan Suami untuk Keluarga

Analoginya, penghasilan suami 50 hingga 80 persen untuk keluarga, sisanya disimpan sendiri. Sedangkan seluruh penghasilan istri untuk istri.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hampir serupa dengan tipe yang kedua, tetapi bedanya di sini suami sudah mengalokasikan jatah untuk pribadinya sendiri dan selebihnya diberikan kepada istri untuk kebutuhan rumah tangga.

Beberapa pasangan menyukai metode ini karena dirasa lebih adil. Suami juga lebih punya kendali atas keuangan sendiri. Kelebihan lainnya, jika memang suami pandai berinvestasi maka bisa dipastikan investasi keluarga akan bertumbuh dengan baik.

Walau demikina, sisi negatifnya juga ada. Pertama, jika komunikasi tidak bisa berjalan dengan baik maka potensi saling curiga menjadi lebih tinggi. Kedua, ketika alokasi penghasilan yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan belanja rumah tangga maka istri bisa berhutang sana-sini.

Artikel terkait: Kakeibo, cara atur keuangan ala Jepang ini bikin Parents tidak boros

4. Suami Istri Membagi Tanggung Jawab

Gambarannya yaitu penghasilan suami 50% untuk ABC dan istri 50% untuk DEF. Secara prinsip, suami dan istri saling melakukan pembagian tugas dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Contohnya, gaji suami digunakan untuk membayar cicilan rumah, dana pendidikan, dan belanja bulanan. Sedangkan gaji istri digunakan untuk bayar tagihan listrik, telepon, dan urusan liburan. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kelebihan tipe ini adalah suami dan istri merasa adil dalam alokasi keuangan. Sehingga bagi mereka yang generasi sandwich, tidak ada rasa bersalah saat memberikan penghasilannya untuk keluarga besarnya.

Sisi negatifnya yaitu ketika salah satu pasangan terkena penurunan penghasilan maka keuangan keluarga bisa berantakan. Mengapa begitu? 

“Karena, kan, 50 persen yang dikasih secara rupiahnya jadi lebih kecil, terutama di masa pandemi seperti ini,” jelas Prita. Ia pun menambahkan bahwa komunikasi pasangan menjadi kunci penting ketika berada dalam situasi semacam itu.

5. Istri Tahu Beres, Termasuk Tipe Pengaturan Keuangan Keluarga

Metode yang biasanya dipakai ketika salah satu pasangan tidak bekerja secara aktif. Dalam tipe ini biasanya istri minta jatah uang ke suami. Terkadang istri juga dibekali kartu debit atau kartu kredit tanpa paham bagaimana cara suami mengisinya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Pokoknya setiap belanja gesek, kelar aja urusan,” ujar Prita Ghozie.

Secara perencanaan keuangan, hal seperti ini bilamana tidak dikomunikasikan dengan baik akan berpotensi bahaya, terlebih jika tidak ada dana darurat yang disiapkan.

Kelebihan metode ini suami akan merasa lebih nyaman dan istri tidak banyak pikiran karena sudah tahu beres. Namun negatifnya, jika ada risiko keuangan misalnya suami terkena sakit, kondisi keuangan keluarga bisa memburuk. 

****

Nah, itulah 5 tipe pengaturan keuangan dalam rumah tangga. Lantas, mana yang paling ideal? Tentu saja pilihan dikembalikan kepada Anda dan pasangan dengan menyesuaikan dengan kondisi masing-masing. Mana yang terbaik bagi Parents bisa jadi berbeda dari pasangan lainnya. 

Baca juga:

Mengajarkan Anak Tentang Cara Mengatur Keuangan Sesuai Usianya

7 Tips Mengatur Keuangan Keluarga di Tengah Resesi, Jangan Panik!

7 Channel YouTube Tentang Keuangan dan Investasi untuk Pemula

Penulis

Titin Hatma