Menjadi ibu rumah tangga bukanlah pekerjaan mudah, setuju Bun? Tak hanya melakukan pekerjaan domestik yang seolah tiada habisnya, seorang istri tentu saja perlu belajar mengatur keuangan keluarga agar kebutuhan seluruh anggota terpenuhi. Sudah tahu bagaimana cara ibu rumah tangga mengatur keuangan yang ideal?
10 Cara Ibu Rumah Tangga Mengatur Keuangan
Baik penghasilan besar, menengah, maupun minim, sudah selayaknya kita dapat mengelola keuangan dengan cerdas. Tujuannya supaya uang yang dihasilkan tak hanya numpang lewat saja setiap bulannya. Yuk ikuti cara berikut!
1. Buat Anggaran Bulanan dengan Cermat
Langkah penting yang perlu dilakukan untuk mengatur keuangan, cobalah membuat daftar kebutuhan selama sebulan. Catat seluruh pengeluaran yang harus Anda anggarkan setiap bulannya.
Langkah ini akan membuat Anda mengetahui persis alokasi anggaran yang dibutuhkan dan memantau pengeluaran dengan baik.
Mulailah dengan kebutuhan primer seperti sembako, kebutuhan mandi, listrik, PDAM, pulsa, dan kebutuhan utama yang tidak bisa ditunda lalu totalkan seluruhnya. Jadikanlah itu target supaya anggaran bulan berikutnya tidak melebihi nominal tersebut.
2. Cara Ibu Rumah Tangga Mengatur Keuangan: Belanja dan Membayarnya Bersama
Seringnya, membeli produk makanan dengan jumlah banyak jatuhnya akan lebih murah. Terlebih bila Anda membelinya di supermarket dengan sistem grosiran. Untuk menyiasatinya, tak ada salahnya mengajak serta kerabat atau saudara untuk belanja bersama secara patungan.
Namun, perlu diingat bahwa biasanya barang yang dijual lebih murah memiliki tanggal kedaluwarsa lebih pendek. Untuk itu, telitilah dalam hal ini. Jangan sampai sudah terlanjur membeli banyak tetapi harus cepat terbuang karena tidak layak konsumsi.
3. Belanjalah Saat Ada Diskon Besar
Tak bisa dipungkiri, pengeluaran keluarga akan membengkak jika tidak disiasati dengan baik. Oleh karena itu, berbelanja saat sedang ada program diskon besar-besaran atau cuci gudang dapat menjadi kunci hemat berikutnya. Hal ini akan menguntungkan jika cermat memilih barang yang ada dan menghindari barang yang harganya melambung tinggi.
Dengan catatan, Anda memang sungguh membutuhkan barang yang dijual, ya. Jangan hanya memborong hanya dikarena tergiur dengan harga murah, padahal sebenarnya barang tidak dibutuhkan.
4. Jangan Lupakan Dana Darurat, Cara Ibu Rumah Tangga Mengatur Keuangan
Selain menyusun anggaran bulanan, jangan lupa untuk Anda mengalokasikan dana untuk kebutuhan darurat. Sesuai namanya dana ini hanya boleh digunakan untuk hal darurat seperti anak mendadak sakit, fasilitas rumah tangga ada yang rusak, dan hal tidak terduga lainnya.
Setiap keluarga pastinya memiliki kondisi keuangan yang berbeda. Namun, untuk Anda yang sudah berkeluarga dan memiliki anak dianjurkan memiliki dana darurat sebesar 9-12x pengeluaran bulanan. Taruh dana ini di rekening terpisah dan jangan dicampuradukkan dengan dana operasional bulanan.
5. Membatasi Jajan di Luar Rumah
Terdengar sulit, padahal cara ini dapat menghemat pengeluaran Anda dengan jumlah menakjubkan lho. Sesekali boleh untuk jajan atau makan di restoran, tetapi jangan keseringan. Tanpa disadari, harga makanan di luar sudah mahal dibandingkan memasak sendiri di rumah.
Siasatilah dengan membeli bahan bakunya, lalu memasak sendiri di rumah. Selain lebih hemat, hal ini tentunya lebih terjamin kebersihannya. Membawakan bekal makan siang untuk suami di kantor juga bisa menjadi solusi, dijamin suami makin jatuh hati!
6. Anggarkan Dana Tabungan, Asuransi, dan Investasi
Mengetahui pasti pengeluaran bulanan sejatinya membawa keuntungan lain yaitu dapat menakar anggaran dana untuk kebutuhan lain. Di tengah kebutuhan yang demikian banyak upayakan menyisihkan 25-31% total pendapatan untuk tabungan, proteksi berupa asuransi, dan investasi.
Contoh 10% untuk tabungan, 5% untuk membayar premi asuransi kesehatan, dan sisanya untuk investasi. Jika Anda seorang pemula pilihlah investasi bermodal minim dengan risiko kecil misalnya emas dan reksa dana. Sementara untuk Anda yang sudah berpengalaman, bisa mulai berlatih menginvestasikan uang di instrumen saham.
7. Tetapkan Peraturan Penggunaan Listrik
Bila selama ini Parents tipikal orang bebas merdeka menggunakan listrik, cobalah untuk menetapkan peraturan penggunaan listrik di rumah. Mengatur dengan seksama sedikit banyak membantu pengeluaran rumah tangga lho agar tagihan di akhir bulan tidak mengagetkan.
Caranya sederhana dan libatkan seluruh anggota keluarga di rumah seperti membiasakan mematikan lampu jika sudah tidak digunakan, memilih produk yang hemat listrik, tidak menggunakan peralatan elektronik berdaya besar bersama-sama, dan gunakan AC hanya saat akan tidur di malam hari.
8. Cara Ibu Rumah Tangga Mengatur Keuangan Agar Hemat: Buat Kopi Sendiri di Rumah!
Apa kaitannya kopi dengan pengeluaran bulanan? Eiitss jangan salah, kebiasaan membeli kopi di kafe hits tanpa sadar berkontribusi membuat bocor halus pengeluaran Anda. Bagi Anda yang sulit menjauh dari kopi, cobalah membuat kopi sendiri di rumah.
Kebiasaan ini memang sulit dimulai, tetapi dapat menghemat pengeluaran karena minum kopi bukan kebutuhan yang tidak terlalu mendesak. Jika ingin mendapatkan taste kopi menyerupai kopi, siasati dengan membeli alat untuk membuat kopi atau coffee maker.
9. Pangkas Pengeluaran yang Tidak Perlu
Saat membuat anggaran bulanan, kala itulah Anda bisa melek hal apa yang selama ini menimbulkan kebocoran kerang keuangan. Mulailah mencoret daftar yang sebenarnya tidak terlalu mendesak. Misalnya berlangganan TV kabel padahal Anda jarang menontonnya di rumah, atau layanan fitness center tetapi jarang juga didatangi.
Untuk menghemat belanja yang tidak perlu, Anda juga bisa berhenti berlangganan newsletter elektronik yang biasanya rutin dikirimkan melalui surel. Secara tidak langsung, trik ini akan menekan keinginan Anda untuk belanja hal yang tidak perlu.
10. Hindari Berutang
Terakhir agar keuangan tetap stabil, langkah penting yang harus dilakukan adalah hindarilah berutang. Awalnya mungkin terlihat sedikit, padahal berutang tidak terasa menguras penghasilan Anda karena habis untuk membayar utang.
Bila memang terpaksa, upayakan besaran uang untuk membayar cicilan utang tidak melebihi 30% dari penghasilan bulanan. Tetapkan utang untuk kebutuhan produktif, bukan untuk sesuatu yang konsumtif.
Parents, semoga informasi ini bermanfaat dan membuat Anda semakin cerdas mengatur keuangan keluarga.
Baca juga:
Begini Ciri Ayah yang Pintar Kelola Keuangan Keluarga, Suami Termasuk?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.