theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
  • Ramadan 2021
  • Gizi & Stimulasi
  • Hidrasi Keluarga
  • Cek Alergi
  • Sukses ASI Eksklusif
  • Cari nama bayi
  • Kehamilan
    • Project Sidekicks
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Pilihan Parents
    • Plesiran Ramah Anak
    • Kisah Keluarga
    • Event
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja

4 Kesalahan Umum Keuangan Keluarga yang Bisa Hancurkan Pernikahan

Bacaan 4 menit
•••
4 Kesalahan Umum Keuangan Keluarga yang Bisa Hancurkan Pernikahan4 Kesalahan Umum Keuangan Keluarga yang Bisa Hancurkan Pernikahan

Masih sering dilakukan, 4 kesalahan keuangan dalam rumah tangga ini bisa menghancurkan pernikahan, apa saja?

Mengelola keuangan keluarga bisa dibilang menjadi hal yang cukup krusial dalam tolak ukur pernikahan yang harmonis. Bukan tanpa alasan, studi yang dipublikasikan oleh SunTrust Bank mengungkapkan bahwa sebanyak 35% pasangan mengeluhkan uang sebagai masalah utama penyebab hancurnya rumah tangga.
 
Oleh sebab itu, penting bagi Parents milenial mengetahui pengelolaan keuangan yang tepat agar kesejahteraan keluarga tetap terjaga.

Kesalahan dalam mengelola keuangan keluarga

kesalahan pengelolaan keuangan keluarga

Kesalahan keuangan yang bisa menghancurkan pernikahan

Jacqueline Newman seorang mitra pengelola Berkman Bottger Newman & Rodd di New York City menuturkan ragam kesalahan mengelola keuangan keluarga yang menempati urutan teratas, namun sayangnya masih umum dilakukan:

#1 Tidak terbuka mengenai keuangan

Saat menikah, Anda tak lagi memikirkan satu kepala karena Bunda sudah berbagi kehidupan dengan pasangan tak terkecuali masalah keuangan. “Sekali habit ini menjadi kebiasaan, maka bisa menghancurkan kepercayaan yang sudah terbentuk dengan susah payah,” ungkap Newman.

Faktanya, 2 dari 5 orang mengaku menyembunyikan topik keuangan dari pasangannya demikian hasil survei yang dirilis oleh National Endowment for Financial Education yang kedepannya memengaruhi pernikahan mereka.

#2 Menyembunyikan utang

Menyimpan uang dari pasangan dengan tujuan baik tidak disarankan, namun tak ada yang lebih buruk daripada seseorang yang menyembunyikan masalah utang pada pasangannya. “Tidak semata kebohongan, kondisi keuangan yang dihiasi utang akan membuat Anda merasa tidak aman dan selanjutnya akan lebih banyak kemarahan,” sambung Newman.

Bahkan, sebanyak 31% orang mengatakan mereka memilih tidak menceritakan kepada pasangan tentang kartu kredit dengan alasan tidak ingin memicu masalah. Padahal, komunikasi dua arah secara jujur tentang apa yang kita miliki kepada pasangan sejatinya lebih baik sehingga jika ada masalah akan lebih ringan untuk diselesaikan.

#3 Pengeluaran yang tidak terkontrol

mengelola keuangan keluarga

Kebiasaan pasangan menghabiskan keuangan pastinya berbeda, namun pastikan Anda memiliki anggaran rumah tangga supaya pengeluaran keuangan lebih terkendali setiap bulannya.

Untuk itu, buatlah anggaran belanja rumah tangga secara periodik. Tentukan siapa di dalam pernikahan yang lebih piawai membelanjakan uang dan jadikan ia manajer keuangan rumah tangga. Seringkali suami istri mengabaikan hal ini sehingga uang mengalir begitu saja tanpa adanya perencanaan yang jelas.

“Ini banyak terjadi ketika satu orang menghasilkan lebih banyak, sementara pasangan hanya menghabiskan tanpa mampu mengelola,” ujar Newman. Untuk itu, komunikasikan hal ini dengan gamblang bersama pasangan.

Hal ini berlaku baik jika pemasukan rumah tangga berasal dari dua sumber maupun hanya salah satu pihak yang bekerja.

#4 Kekerasan finansial

Jangan berpikir bahwa kekerasan dalam rumah tangga hanya berpatokan pada kekerasan fisik semata. Dalam beberapa kasus, uang bahkan mampu menjadi sebuah kekuatan yang tak sehat untuk menekan pasangan.

“Ini sering terjadi dalam situasi yang masih menganut sistem tradisional,” jelas Newman.

Beberapa ciri bisa menandakan Anda terjebak dalam kekerasan finansial antara lain pemaksaan pada pasangan untuk tidak bekerja, hanya memberikan uang dalam jumlah terbatas setiap bulan untuk kebutuhan rumah tangga, harus melaporkan setiap pengeluaran secara rinci dengan cara yang tidak nyaman merupakan beberapa di antaranya.

Mengelola keuangan keluarga dengan cara yang sehat

mengelola keuangan keluarga

Tidak ada pasangan yang mau terlibat pertengkaran karena sebab apapun, termasuk keuangan. Karenanya, sebaiknya pasangan mulai mendiskusikan hal ini mengingat keuangan cukup sensitif dan bisa memicu permasalahan lebih besar.

“Pada dasarnya setiap keluarga itu memiliki pola pengelolaan uang yang unik. Misalnya, keluarga yang pemasukan utama hanya dari suami tentu berbeda dengan keluarga yang kedua pasangan sama-sama bekerja. Ini harus dibicarakan dengan seksama,” tutur Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psikolog saat diwawancarai oleh theAsianparent Indonesia melalui whatsapp pada Rabu (24/4).

Psikolog anak dan keluarga yang akrab disapa Nina ini menekankan pentingnya mengelola keuangan keluarga berdasarkan kebutuhan dan keinginan. Misalnya jumlah anak di dalam keluarga tentu akan berbeda dan semakin besar seiring semakin banyaknya anak. Perlu diperhatikan juga jika ada kondisi lain misalnya adanya tanggungan orangtua atau anggota keluarga yang sudah tidak memungkinkan untuk bekerja tentu akan membutuhkan pos pengeluaran tambahan yang perlu dibicarakan dengan pasangan.

“Oleh karena itu, suami istri harus membicarakan topik mengelola keuangan keluarga ini secara terbuka. Sepakati bagaimana mengelola keuangan yang baik karena sekali lagi, setiap keluarga berbeda,” pungkas Nina.

Bagaimana dengan Bunda dan suami, sudahkah mengelola keuangan keluarga dengan baik?

 

Baca juga : 

Kakeibo, menabung ala ibu rumah tangga Jepang yang wajib Bunda tiru

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img

Penulis

Erinintyani Shabrina Ramadhini

  • Halaman Depan
  • /
  • Keuangan
  • /
  • 4 Kesalahan Umum Keuangan Keluarga yang Bisa Hancurkan Pernikahan
Bagikan:
•••
  • Gampang emosi dan marah pada anak? Ini langkah untuk mengatasinya

    Gampang emosi dan marah pada anak? Ini langkah untuk mengatasinya

  • 4 kesalahan pengelolaan keuangan keluarga Indonesia yang rentan picu perceraian, begini cara mengatasinya!

    4 kesalahan pengelolaan keuangan keluarga Indonesia yang rentan picu perceraian, begini cara mengatasinya!

  • MAMSI, Ini 5 Manfaat dan Cara Melakukan Pijat Laktasi
    Cerita mitra kami

    MAMSI, Ini 5 Manfaat dan Cara Melakukan Pijat Laktasi

  • 10 Potret Hangatnya Kebersamaan Rossa dan Anak Semata Wayangnya, Gemas!

    10 Potret Hangatnya Kebersamaan Rossa dan Anak Semata Wayangnya, Gemas!

app info
get app banner
  • Gampang emosi dan marah pada anak? Ini langkah untuk mengatasinya

    Gampang emosi dan marah pada anak? Ini langkah untuk mengatasinya

  • 4 kesalahan pengelolaan keuangan keluarga Indonesia yang rentan picu perceraian, begini cara mengatasinya!

    4 kesalahan pengelolaan keuangan keluarga Indonesia yang rentan picu perceraian, begini cara mengatasinya!

  • MAMSI, Ini 5 Manfaat dan Cara Melakukan Pijat Laktasi
    Cerita mitra kami

    MAMSI, Ini 5 Manfaat dan Cara Melakukan Pijat Laktasi

  • 10 Potret Hangatnya Kebersamaan Rossa dan Anak Semata Wayangnya, Gemas!

    10 Potret Hangatnya Kebersamaan Rossa dan Anak Semata Wayangnya, Gemas!

  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Sitemap
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami


  • Singapore
  • Thailand
  • Indonesia
  • Philippines
  • Malaysia
  • Sri Lanka
  • India
  • Vietnam
  • Australia
  • Japan
  • Nigeria
  • Kenya
Merek Mitra
Influencer Partner Brand LogoMama's Choice Partner Brand Logo
© Copyright theAsianparent 2021. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan
Artikel
  • img
    Komuniti
  • img
    Ramadan 2021
  • img
    Gizi & Stimulasi
  • img
    Hidrasi Keluarga
  • img
    Cek Alergi
  • img
    Sukses ASI Eksklusif
  • img
    Cari nama bayi
  • img
    Kehamilan
  • img
    Tumbuh Kembang
  • img
    Parenting
  • img
    Kesehatan
  • img
    Gaya Hidup
  • img
    Nutrisi
  • img
    Videos
  • img
    Belanja
Fitur
  • ?Komunitas Para Bunda
  • Pemantau Kehamilan
  • Pemantau Perkembangan Bayi
  • Resep
  • Makanan
  • Jajak
  • img
    VIP Parents
  • Kontes
  • Photobooth

Unduh aplikasi kami

  • Beriklan Dengan Kami
  • Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Pedoman Komunitas
  • Hubungi Kami
  • Syarat dan Ketentuan
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Fitur
  • Artikel
  • ?Beranda
  • Jajak
Buka di aplikasi