X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • TAP Awards
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Ruam Popok Expert
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Mengenal Pola Asuh Tiger Mom, Mendidik Buah Hati Minim Kompromi

Bacaan 4 menit
Mengenal Pola Asuh Tiger Mom, Mendidik Buah Hati Minim Kompromi

Parenting style Tiger Mom ala orangtua Tiongkok, seperti apa?

Siapa sih orangtua yang tidak ingin memberikan yang terbaik bagi buah hatinya? Seiring perkembangan zaman, pola asuh turut mengalami perubahan. Salah satunya ada style parenting tiger mom yang dominan diterapkan orangtua.

Apa Itu Parenting Tiger Mom?

Mengutip laman Good House Keeping, istilah tiger mom muncul pertama kali pada tahun 2011 ketika Profesor Hukum Yale sekaligus ibu dua orang anak Amy Chua menerbitkan sebuah buku yang berjudul The Battle Hymn of the Tiger Mother. 

Parenting Tiger Mom

Buku tersebut menggambarkan bagaimana orangtua di Asia dan Tiongkok khususnya mengasuh anak mereka. Tak Ketinggalan, Amy membeberkan seperti apa perbedaan pola asuh ini dengan cara asuh orangtua di belahan dunia Barat.

“Orangtua negara Barat mencoba menghormati individualitas anak-anak, mendorong mereka untuk mengejar hasrat mereka, mendukung pilihan mereka, dan memberikan penguatan positif dan lingkungan pengasuhan.

Sebaliknya, orang China percaya bahwa cara terbaik untuk melindungi anak-anak mereka adalah dengan mempersiapkan mereka untuk masa depan, membiarkan mereka melihat apa yang mereka mampu lakukan, dan membekali mereka dengan keterampilan, kebiasaan kerja keras, dan kepercayaan diri.” tulis Amy dalam bukunya.

Praktiknya, Amy menerapkan juga pola asuh ini pada putrinya. Ia tidak mengizinkan putrinya itu untuk menonton TV, bermain game komputer, menginap, hingga berkencan. Tujuannya jelas, yaitu agar sang anak mendapatkan nilai akademis cemerlang.

Artikel terkait: 16 Museum Virtual di Indonesia, Belajar Sejarah Melalui Akses Digital

Ciri-Cirinya

Parenting Tiger Mom

Masih dalam buku Battle Hymn for Tiger Mother, mendidik anak dengan pola asuh tiger mom bisa dibilang anti-mainstream untuk zaman millenial seperti sekarang ini. Bisa jadi Bunda dicap sebagai orangtua yang kolot dan ketinggalan zaman. Coba cek, berikut ciri tiger mom yang mungkin ada dalam diri Anda:

  • Melarang anak menonton televisi dan menggantinya dengan permainan edukatif
  • Menentang anak main video games karena tidak bermanfaat
  • Larangan bermalam dengan teman
  • Melarang anak punya pacar
  • Menuntut anak selalu sempurna. Dalam kamus tiger mom, anak yang sempurna adalah memiliki IQ tinggi dan menjadi yang terbaik di bidang akademis maupun bidang lain yang memerlukan keahlian khusus. 
  • Perfeksionis
  • Kompetitif
  • Membuat aturan terperinci dan tidak kenal kompromi
  • Kadar cinta berdasarkan prestasinya
  • Mendikte anak
  • Mengekang kebebasan, dalam artian tidak memberikan kebebasan sama sekali kepada anak untuk mengeksplorasi bakat dan minatnya sendiri. 
  • Tidak mendengarkan kritik sekitar. Inti dari menjadi tiger mom adalah menerapkan cara ekstrem dalam mendidik anak dengan mengeliminasi semua kesenangan dalam perjalanan hidup anak demi masa depannya yang cerah. Jika mendapat kritik, si tiger mom memilih menutup telinga rapat dan menganggap kritikan angin lewat.

Artikel terkait: Lebih Menantang, Ini 7 Tips Pola Asuh Anak Kedua yang Bisa Diterapkan

Dampak untuk Tumbuh Kembang Anak

Parenting Tiger Mom

Apapun yang ada di dunia ini ibarat dua sisi mata uang, tak terkecuali pola asuh harimau ini. Para pakar menilai bahwa pola asuh ini memiliki dua sisi yaitu positif dan negatif.

Kim Parker, LCSW, penulis East Meets West: Parenting from the Best of Both Worlds memiliki opini. Teknik tiger parenting ini bertujuan agar orangtua terlibat dalam membesarkan anak dan kelak meraih kesuksesan. Kendati terdengar keras, ada cinta tersisip di dalam pola asuh ini.

Dengan demikian, tiger mom merupakan pola asuh berkombinasikan motivasi dan cinta. Senada, Hazel Rose Markus, Ph.D., profesor psikologi di Universitas Stanford dan rekan penulis juga menyebutkan bahwa pola asuh ini menekankan nilai positif yaitu kemandirian, juga bonding kuat antara anak dan orangtua.

“Dalam konteks Asia dan Amerika, orangtua akan mengarahkan anak untuk mengenali seperti apa hubungan anak dan orangtuanya. Dalam hal ini, salah satu kewajiban penting yaitu anak haruslah menjadi seseorang yang terpelajar,” ujar Hazel.

Style ini memang terbilang ketat karena orangtua akan menerapkan standar yang tinggi untuk anak. Biasanya, hal ini terlihat dari segi akademis. Begitu satu tujuan tercapai, maka orangtua akan menetapkan standar lainnya. Dengan kata lain, seolah tak ada jeda bebas tuntutan dari orangtua.

Terdengar kejam dan terkesan otoiter, namun faktanya tidak demikian. Pola asuh tiger mendukung anak dengan kadar yang kuat. Jiwa kompetitif ditanamkan orangtua agar kelak anak dapat tumbuh menjadi pribadi tangguh dan mampu menyelesaikan masalah dalam hidupnya.

Selain itu, orangtua dengan tipe macan seperti ini juga cenderung memiliki kehangatan yang tinggi. Hal ini tentu berbeda dengan pengasuhan otoriter yang cenderung diktator, dan tidak mendengarkan anak.

Namun, bukan berarti pola asuh ini tanpa sisi negatif. Terlalu banyak hal yang menuntut bisa jadi  mengakibatkan anak tertekan dan memengaruhi level kepercayaan dirinya di masa depan. 

Parents, semoga informasi ini bermanfaat dan kelak pola asuh Anda tidak mengorbankan kebahagiaan anak ya.

 

Baca juga:

Kenali Intuitive Parenting, Pola Asuh yang Bikin Orangtua Lebih Peka kepada Anak

Kisah Seorang Istri tentang Realitas Perbedaan Pola Asuh Anak Indonesia-Turki, Penasaran?

Mengenal Pola Asuh 'RIE Parenting', Benarkah Bisa Membuat Anak Lebih Mandiri?

Cerita mitra kami
Iklan Lifebuoy Shampoo Ini Mengingatkan Kita, Anak yang Kuat Berawal dari Ibu yang Kuat
Iklan Lifebuoy Shampoo Ini Mengingatkan Kita, Anak yang Kuat Berawal dari Ibu yang Kuat
Cara Menyenangkan untuk Dukung si Kecil Belajar Mengenal Dunia Binatang
Cara Menyenangkan untuk Dukung si Kecil Belajar Mengenal Dunia Binatang
'Kemerdekaan' Ibu Dukung Anak Tumbuh Jadi Generasi Terbaik
'Kemerdekaan' Ibu Dukung Anak Tumbuh Jadi Generasi Terbaik
7 Kondisi Sex Emergency yang Berisiko Sebabkan Terjadinya Kehamilan Tak Diinginkan
7 Kondisi Sex Emergency yang Berisiko Sebabkan Terjadinya Kehamilan Tak Diinginkan

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Erinintyani Shabrina Ramadhini

Diedit oleh:

Aulia Trisna

  • Halaman Depan
  • /
  • Parenting
  • /
  • Mengenal Pola Asuh Tiger Mom, Mendidik Buah Hati Minim Kompromi
Bagikan:
  • Peringati World Contraception Day, Ini 5 Layanan KB yang Ditanggung BPJS Kesehatan

    Peringati World Contraception Day, Ini 5 Layanan KB yang Ditanggung BPJS Kesehatan

  • 55 Anak Korban Banjir Libya Keracunan Air yang Terkontaminasi Limbah

    55 Anak Korban Banjir Libya Keracunan Air yang Terkontaminasi Limbah

  • Mengenal Tradisi Kawin Tangkap di Sumba, Melestarikan Adat atau Melanggar HAM?

    Mengenal Tradisi Kawin Tangkap di Sumba, Melestarikan Adat atau Melanggar HAM?

  • Peringati World Contraception Day, Ini 5 Layanan KB yang Ditanggung BPJS Kesehatan

    Peringati World Contraception Day, Ini 5 Layanan KB yang Ditanggung BPJS Kesehatan

  • 55 Anak Korban Banjir Libya Keracunan Air yang Terkontaminasi Limbah

    55 Anak Korban Banjir Libya Keracunan Air yang Terkontaminasi Limbah

  • Mengenal Tradisi Kawin Tangkap di Sumba, Melestarikan Adat atau Melanggar HAM?

    Mengenal Tradisi Kawin Tangkap di Sumba, Melestarikan Adat atau Melanggar HAM?

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti