Situasi pandemi menyulitkan kita untuk mengunjungi tempat bersejarah seperti museum secara langsung. Solusinya, adalah dengan mengunjungi museum virtual yang bisa diakses di rumah melalui sambungan internet dan perangkat digital.
“Entah kapan pandemi Covid-19 ini berakhir. Rasanya sudah tak sabar mau ajak anak-anak untuk jalan-jalan ke museum.”
Tenang, Bunda, meski pandemi masih berlangsung, Bunda masih masih kok ajak- anak-anak ‘liburan’ ke museum. Sekarang, untuk melihat-lihat museum tak harus mengunjunginya. Berkat kerjasama Google Arts and Culture dengan Kemendikbud, kita sudah bisa menjelajahi beberapa museum secara virtual.
Kerjasama ini sebenarnya sudah berlangsung sejak Maret tahun 2020 lalu. Tapi masih sedikit orang yang mengetahuinya. Museum virtual ini tersedia di aplikasi Android dan iOS. Dijamin anak-anak akan menyukainya karena tampilan sangat riil (virtual reality), sehingga mudah membuat anak tertarik dan mendukung proses belajar mereka.
Ini dia 16 museum virtual yang bisa Bunda akses melalui internet beserta alamat lengkapnya. Yuk, cek sekarang!
16 Museum Virtual, Belajar Sejarah Melalui Akses Digital
1. Museum Nasional Indonesia
Akses laman artsandculture.google.com/partner/museum-nasional-indonesia atau kebudayaan.kemdikbdud.go.id/munas atau museumnasional.or.id untuk tur virtual Museum Nasional.
Salah satu museum terbesar di Indonesia ini memiliki beberapa artefak dari berbagai wilayah. Dan ada sekitar 140 ribu benda bersejarah yang bisa Anda lihat di situs ini. Benda-benda tersebut dibagi menjadi 7 jenis koleksi. Yaitu koleksi prasejarah, arkeologi, keramik, numismatik-heraldik, etnografi, dan geografi.
2. Museum Kebangkitan Nasional
Saksikan 2.042 koleksi Museum Kebangkitan Nasional secara virtual melalui akses ke laman kebudayaan.kemdikbud.go.id/mkn atau virtualtour.muskitnas.net.
Di antaranya ada bangunan, mebel, jam dinding, gantungan lonceng, perlengkapan kesehatan, pakaian, senjata, foto, lukisan, patung, diorama, peta, dan miniatur.
Di museum ini ada juga diorama Budi Oetomo, patung pelajar STOVIA, dan foto kegiatan pelajar STOVIA.
3. Museum Bank Indonesia
Museum ini berada di bangunan cagar budaya peninggalan De Javasche Bank yang yang dibangun tahun 1828 dan memiliki desain aliran neo-klasikal.
Di dalam museum ini ada sekitar 750 ribu koleksi di mana sebagian besarnya adalah uang. Mulai dari uang kertas hingga logam dari tahun ke tahun, dan yang paling tertua adalah Uang ORI (Oeang Republik Indonesia) Emisi I bernilai setengah rupiah tertanggal 17 Oktober 1945.
Akses secara digital melalui laman idvr360.com/vr360/museum/mbi/mbi.html.
4. Museum Virtual: Museum Tekstil
Ada sekitar 2.300 koleksi batik yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia di sini. Museum ini juga dilengkapi dengan koleksi alat tenun.
Yuk, cek koleksi perkembangan tekstil Indonesia secara virtual di laman artsandculture.google.com/streetview/museum-tekstil/fQHU6rG60eHGGw.
5. Museum Kepresidenan Balai Kirti
Penasaran seperti apa koleksi benda pribadi para presiden di Indonesia? Ke Museum Kepresidenan Balai Kirti saja, Bunda. Untuk menikmatinya secara virtual, Bunda bisa klik kebudayaan.kemdikbud.go.id/muspres.
Ada sekitar 40 koleksi benda pribadi milik Soekarno, Soeharto lebih kurang 81 koleksi, B. J. Habibie 44 koleksi, Abdurrahman Wahid 34 koleksi, Megawati Soekarno 34 koleksi, dan Susilo Bambang Yudhoyono 92 koleksi benda pribadi.
6. Museum Sumpah Pemuda
Museum lain yang bisa dinikmati secara virtual adalah Museum Sumpah Pemuda. Buka saja situs kebudayaan.kemdikbud.go.id/msp atau indonesiavirtualtour.com/contents/museum-sumpah-pemuda.
Museum ini memuat koleksi yang berkaitan dengan sejarah panjang kemerdekaan Indonesia, salah satu di antaranya Hari Sumpah Pemuda. Satu yang selalu menyita perhatian pengunjung adalah biola milik WR Supratman dan cerita mengenai jasanya dalam menciptakan lagu Indonesia Raya.
7. Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Di museum ini Anda bisa menikmati beberapa koleksi scan teks proklamasi yang ditulis oleh Soekarno, patung dada Sutan Sjahrir, dan masih banyak lagi.
Akses digital museum bisa Anda lihat di kebudayaan.kemdikbud.go.id/mpnp.
8. Museum Virtual: Museum Basuki Abdullah
Nikmati koleksi digital Museum Basuki Abdullah di kebudayaan.kemdikbud.go.id/mba atau museumbasoekiabdullah.or.id.
Di museum ini juga memuat kolek lukisan dan topeng yang menarik, seperti lukisan wajah Soekarno dan Bung Hatta serta topeng wanita bermotif angsa dan kupu-kupu.
9. Museum Virtual: Museum Benteng Vredeburg
Koleksi digital Museum Benteng Vredeburg bisa diakses melalui kebudayaan.kemdikbud.go.id/vredeburg atau vredeburg.id. Museum ini memuat koleksi bangunan, koleksi regalia, koleksi Foto, miniatur, replika, lukisan, dan koleksi adegan peristiwa.
10. Galeri Nasional
Untuk bisa melihat koleksi Galeri Nasional secara digital, Bunda bisa berkunjung ke kebudayaan.kemdikbud.go.id/galerinasional atau galeri-nasional.or.id.
Di Galeri Nasional ada koleksi lukisan dan patung, seperti lukisan karya I Gusti Nengah Nurata “Pencarian Tempat” dan karya Sutjipto Adi berjudul “Kelahiran”.
11. Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran
Jenis koleksi bersejarah di tempat ini random sekali. Tempat ini memiliki situs fosil manusia purba dan juga lukisan wajah Raden Saleh.
Jika Bunda penasaran, bisa mengaksesnya secara digital di kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpsmpsangiran atau langsung mengunjungi laman Google Arts & Culture.
12. Balai Konservasi Borobudur
Bunda bisa mengakses Balai Konservasi Borobudur secara digital di kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkb, borobudurpedia.id, atau laman Google Arts & Culture.
Belajar melalui situs ini kita jadi tahu kalau candi-candi yang ada di Candi Borobudur memiliki patung dengan ukuran yang berbeda-beda.
13. Museum Virtual: Galeri Batik YBI
Galeri Batik YBI memiliki banyak sekali koleksi batik yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Pekalongan, Sumatera, Jambi, Yogyakarta, Bengkulu, dan Cirebon. Untuk mengakses tur virtual, kunjungi laman Google Arts & Culture.
14. Yayasan Biennale Yogyakarta
Yayasan ini memiliki tiga pameran virtual yang bisa Anda nikmati di laman Google Arts & Culture. Isinya tentang beberapa koleksi seni, seperti bangunan-bangunan unik yang terbuat dari kayu. Di antaranya Voice of Equator dan Relocation for An Occasion.
15. Museum Seni Rupa dan Keramik
Bunda pasti senang mengulik koleksi yang ada di Museum Seni Rupa dan Keramik. Jika si kecil berbakat di bidang seni rupa, Museum Seni Rupa dan Keramik ini bisa jadi salah satu tempatnya untuk belajar sejarah seni rupa dan keramik di Indonesia, nih, Bunda.
Di antaranya koleksi patung, totem kayu, grafis, batik lukis, hingga lukisan Raden Saleh berjudul “Bupati Cianjur”. Cek 500 koleksinya di Google Arts & Culture, ya, Bunda.
16. Agung Rai Museum of Art
Agung Rai Museum of Art memiliki fitur tur virtual yang bisa Anda nikmati di laman Google Arts & Culture. Isinya mengenai beberapa koleksi lukisan tentang masyarakat, alam, dan kebudayaan Indonesia.
Itulah 16 museum virtual yang bisa Anda kunjungi melalui akses digital bersama ank. Selamat berpetualang bersama anak-anak, Bunda!
Baca juga:
5 Rekomendasi Tempat Kursus Online agar Anak Lebih Aktif Belajar di Rumah
12 Pilihan Aplikasi Belajar Online Gratis untuk Anak Selama SFH
Anak Belajar Secara Daring di Rumah, Ini yang Perlu Parents Lakukan untuk Membantunya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.