Anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) umumnya memang mengalami perbedaan dengan anak normal, karena mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembang. Untuk itu, dibutuhkan terapi ABK, baik dari orangtua, keluarga, maupun tenaga ahli.
Terkait dengan ini, pemerintah Kota Surabaya meresmikan ruang terapi untuk ABK yang terletak di pusat pembelajaran keluarga (Puspaga) gedung Siola, lantai 2, Surabaya.
Pemda Surabaya meresmikan ruang terapi ABK pada Rabu, 2 Mei 2019, dan sesi terapi ini tidak dipungut biaya atau gratis.
Ruang terapi yang dibuka setiap hari ini tentunya dilengkapi dengan beberapa terapis, psikolog, dan psikiater yang akan mendampingi. Kemudian, di sana juga terdapat 4 ruang terapi anak, 2 ruang konseling, dan 3 ruang bermain ABK, tak luput 1-2 terapi ditugaskan di setiap ruangan.
“Jadi dengan adanya ruang ini, orangtua juga dapat belajar mendeteksi apa saja yang dialami ABK. Sebab, banyak orangtua yang tidak memahami bagaimana cara menangani perilaku ABK,” ujar Walikota Surabaya Tri Rismaharini, dikutip dari laman jawapos.com.
Pelayanan yang tersedia di ruang terapi ABK Kota Surabaya
Sumber foto : Aryo Mahendro/JawaPos.com
Prasarana ruang terapi ini juga menyediakan sesi diskusi antara orangtua dengan para terapis. Hal ini bermanfaat agar orangtua mengetahui penanganan yang tepat untuk anak-anak mereka.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan, penyuluhan dan konseling juga tersedia untuk orangtua. Sejumlah terapis akan memberikan penyuluhan pada orangtua sesuai permasalahan yang dihadapi.
Antiek melanjutkan, sesi terapi untuk orangtua berlangsung selama anak juga dalam masa penanganan para ahli. Pasalnya, melakukan terapi ini tidak hanya dilakukan dalam sekali kunjungan.
“Sesi terapi memang harus terus dilakukan beserta keluarga si anak,” kata Antiek.
Ruang terapi ABK ini juga melayani berbagai jenis kelainan mental. Seperti, Global Development Delay (GDD), Down Syndrome, dan Autisme.
“Sementara ini, ruang terapi khusus untuk melayani ABK hingga usia lima belas tahun,” imbuh Antiek.
11 Jenis terapi untuk ABK yang perlu orangtua ketahui
Setidaknya ada 11 jenis terapi yang dapat dilakukan untuk ABK. Terapi ini dilakukan agar anak tidak merasa antisosial dan mampu melakukan hubungan sosial dengan baik di lingkungan sekitar.
1. Terapi bermain
Jenis terapi ini dilakukan dengan bermain bersama teman sebaya, ini bisa melatih anak untuk belajar berkomunikasi dan melakukan interaksi sosial dengan baik. Biasanya seorang terapis akan memberikan bantuan dengan berbagai teknik yang mudah dipahami ABK.
2. Terapi perkembangan
Untuk terapi yang satu ini, yaitu dengan floortime, Son rise dan RDI, maksudnya seorang anak yang perlu dilakukan pembelajaran dari sisi minat yang diinginkan. Nantinya kita bisa mendekatkan kemampuan sosial yang dimiliki oleh anak tersebut.
3.Terapi ABK Applied Behavioral Analisis
Melakukan terapi ini yaitu dengan cara pelatihan secara khusus pada anak-anak dengan memberikan anak pujian atau hadiah. Terapi ini juga biasanya sangat bermanfaat dalam kemajuan anak, dan merupakan jenis terapi yang sering dilakukan.
4. Terapi perilaku
Biasanya ABK lebih sensitif pada suara, cahaya dan sentuhan yang diberikan. Melakukan terapi ini dibutuhkan terapis yang cukup berpengalaman, karena sang anak sering kali mengamuk.
5. Terapi fisik
ABK biasanya memiliki gangguan perkembangan yang pervasive, di mana dalam hal ini cukup banyak di antaranya memiliki gangguan dalam perkembangan motorik. Sehingga, sangat dibutuhkan terapi fisik untuk bisa mengatasi dan mengontrol mereka.
6. Terapi wicara
Hampir semua ABK memiliki gangguan pada cara bicara, bahkan untuk komunikasi dengan orang lain akan sulit dilakukan. Sehingga dibutuhkan terapi wicara untuk membantu perkembangan berbicara dan komunikasinya.
7. Terapi biomedik
Dalam terapi ini dapat diketahui berbagai gejala DNA dan gangguan metabolisme, yang bisa berdampak pada gangguan fungsi otak. Oleh karena itu, ABK perlu melakukan pemeriksaan dan berbagai tes, agar otak tidak mengalami gangguan.
8. Terapi visual
ABK umumnya sangat mudah belajar dari hal-hal yang mereka lihat, bahkan banyak di antara mereka merupakan seorang pemikir visual. Sehingga, untuk cara belajar yang dapat dilakukan yaitu melalui berkomunikasi dengan gambar, salah satunya dengan terapi Picture Exchange Communication (PECS).
9. Terapi ruqyah
Jenis terapi ini memang sangat sesuai dengan syariat agama Islam. Melakukan terapi ini yaitu dengan pembacaan ayat-ayat Alquran dan berbagai doa yang diberikan terapis.
10. Terapi sosial
ABK sangat membutuhkan terapi dua arah, termasuk dengan terapi sosial. Melakukan terapi ini dapat memberikan ruang lingkup anak agar bisa bergaul dan bermain dengan teman sebayanya.
11. Terapi okupasi
Hampir sebagian besar ABK memiliki motorik DNA gerak-gerik yang sangat kasar sehingga mereka mengalami kesulitan untuk dapat memegang alat-alat dengan baik. Untuk itu, melakukan terapi okupasi bisa membantu anak agar bisa menggerakkan otot-otot halusnya.
***
Itulah kabar mengenai ruang terapi ABK gratis yang dibuka di Kota Surabaya, serta berbagai jenis terapi untuk ABK yang sebaiknya orangtua ketahui. Semoga bermanfaat, ya, Parents.
Baca juga :
Wendra Basarah: Dampingi Anak Berkebutuhan Khusus Dengan Cinta
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.