Bunda, sudah tahukah apa manfaat temulawak untuk ibu menyusui? Umumnya jenis rempah tradisional ini memiliki manfaat untuk menambah nafsu makan dan mengobati penyakit hepatitis.
Di sisi lain, tanaman yang dikenal dengan nama latin “Javanese Turmeric” ini pun memiliki khasiat untuk ibu menyusui, lo. Simak, yuk, ragam manfaat serta kandungan yang berada di dalamnya.
Fakta Manfaat Temulawak untuk Ibu Menyusui
1. Tanaman yang Memiliki Potensi sebagai Hepatoprotektor
Temulawak merupakan tanaman berbatang semu dengan bunga yang eksotis berwarna putih kemerahan. Tanaman tersebut memiliki rimpang yang relatif besar berwarna kuning cerah. Sekilas bentuknya seperti jahe, tetapi aroma temulawak dan jahe berbeda.
Tumbuhan yang termasuk dalam jamu-jamuan ini berasal dari Indonesia dan tersebar luas di Malaysia, Thailand, Filipina. Bagian yang digunakan adalah rimpang. Rimpang temulawak mengandung kurkumin, xantorizol, serta minyak atsiri.
Tanaman yang memiliki potensi kuat sebagai hepatoprotektor ini mengilhami para pemimpin bangsa untuk membentuk “gerakan minum temulawak” pada pencanangan “Jamu Brand Indonesia”.
2. Banyak Khasiat bagi Tubuh
Menurut buku”100 Top Tanam Obat” yang diterbitkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, rebusan dari rimpang temulawak dapat meningkatkan sekresi empedu sehingga berkhasiat menurunkan kolesterol dan trigliserida. Khasiat lainnya dapat mengurangi radang sendi dan menjadi antioksidan.
3. Meningkatkan Produksi ASI pada Ibu Menyusui
Kandungan-kandungan gizi yang berada di tumbuhan ini selain sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh, dipercaya juga dapat meningkatkan produksi ASI bagi ibu menyusui. Kandungan antioksidan yang tinggi berguna untuk mencegah terjadinya perubahan atau oksidasi nutrisi yang sangat diperlukan untuk memproduksi ASI seperti protein dan asam lemak.
Saat terjadi oksidasi nutrisi pada ibu menyusui, bisa dipastikan produksi ASI dan kualitasnya akan menurun. Nah, Bunda bisa menjaga hal tersebut dengan mengonsumsi ramuan tanaman obat tradisional ini. Selain itu, temulawak juga merupakan antibiotik alami yang dapat membunuh kuman atau bakteri sehingga mampu menambah proteksi bagi tubuh si kecil.
Artikel terkait: Benarkah temulawak bisa tangkal virus corona? Ini ulasan lengkap 6 manfaatnya!
Kandungan Nutrisi Temulawak
Banyaknya khasiat yang dihasilkan dari tanaman jamu ini. Tentu khasiat tersebut dihasilkan dari kandungan nutrisi di dalamnya. Apa saja itu? Inilah beberapa kandungan nutrisi di dalam temulawak.
- Air 12,85 gram
- Energi 312 kcal
- Protein 9,68 gram
- Total lipid (lemak) 3,25 gram
- Karbohidrat 67,14 gram
- Serat 22,7gram
- Gula 3,21 gram
- Kalsium 168 mg
- Besi, Fe 55 gram
- Magnesium 208mg
- Phosphorus 299 mg
- Potassium 2080 mg
- Sodium 27 mg
- Zinc 4,5 mg
- Vitamin C 0,7 mg
- Thiamin 0,058 mg
- Riboflavin 0,15 mg
- Niacin 1,35 mg
- Vitamin B6 0,107 mg
- Asam folat 20
- Vitamin E (alpha-tocopherol) 43 mg
- Vitamin K (phylloquinone) 13,4
Kandungan beberapa zat aktif dalam temulawak antara lain:
- Pati berfungsi membantu melancarkan proses metabolisme.
- Memiliki kandungan protin di dalamnya.
- Serat berfungsi memulihkan kebugaran tubuh.
- Kurkumin memiliki manfaat untuk membantu melancarkan proses pencernaan.
- Minyak atsiri memiliki khasiat dapat meningkatkan fungsi ginjal
- Phelandren berfungsi membantu melancarkan pengeluaran toksin atau racun dari tubuh.
- Turmerol memiliki fungsi membantu melancarkan proses metabolisme.
- Borneol dapat bermanfaat membantu memulihkan kesehatan tubuh akibat penyakit.
Manfaat Temulawak untuk Kesehatan Tubuh
Seperti fakta yang sudah dijelaskan di atas. Tanaman herbal ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Tak hanya melancarkan produksi ASI, inilah beberapa manfaat temulawak untuk kesehatan tubuh.
1. Melancarkan Buang Air Besar
Kandungan serat dan kurkumin cukup tinggi pada tumbuhan ini. Tak heran jika rutin mengonsumsi temulawak dapat membantu melancarkan buang air besar dan mencegah sembelit.
2. Meningkatkan Fungsi Ginjal
Kandungan minyak atsiri pada tanaman ini pun memiliki fungsi yang sangat baik untuk kesehatan tubuh. Salah satunya adalah membantu meningkatkan fungsi ginjal dalam menyaring darah dari racun dan sisa metabolisme tubuh.
3. Mengeluarkan Toksin Dalam Tubuh
Sama halnya dengan fungsi tanaman ini untuk ginjal, mengonsumsi jamu herbal dari tanaman ini secara rutim dapat membantu mengeluarkan toksin dalam tubuh. Manfaat ini didapat karena kandungan phelandren pada tumbuhan tersebut.
4. Pemulihan Kesehatan Tubuh
Kandungan borneol aktif yang terdapat dalam tumbuhan ini dipercaya mampu membantu proses penyembuhan terhadap luka maupun penyakit. Jadi saat Bunda baru saja menjalani proses penyembuhan luka, maka sangat dianjurkan mengonsumsi tanaman jamu tradisional ini.
5. Sebagai Metabolisme pada Tubuh
Saat metabolisme tubuh berjalan dengan baik, tentunya akan membawa dampak kesehatan yang baik pula. Nah, tanaman jamu yang satu ini mampu membantu melancarkannya. Manfaat temulawak untuk metabolisme tubuh diperantarai oleh kandungan pati dan turmerol.
6. Membantu Meredakan Penyakit Asma
Bagi penderita asma, sangat disarankan untuk rutin mengonsumsi temulawak karena dapat membantu meredakannya.
7. Mengobati Penyakit Ginjal
Selain bermanfaat melancarkan fungsi ginjal, tanaman obat tradisional ini juga dapat membantu proses pengobatan penyakit ginjal.
8. Membantu Mengobati Penyakit Bisul
Banyak yang mempercayai juga kalau tanaman temulawak ini bisa membantu proses pengobatan penyakit bisul.
9. Mengatasi Mual pada Ibu Hamil
Selain memiliki manfaat untuk ibu menyusui, temulawak ini pun dapat membantu mengatasi mual pada keluhan morning sickness pada ibu hamil. Kandungan piridoksin atau vitamin B6 didalamnya yang mampu mengatasi rasa mual tersebut.
10. Meredakan Kelelahan Otot
Belum banyak yang tahu bahwa temulawak sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh para olahragawan atau yang sering melakukan olahraga berat. Faktanya, tanaman ini mambu meredakan kelelahan otot.
11. Sebagai Antioksidan
Kandungan antioksidan yang ada di dalamnya berfungsi menghambat proses oksidasi terhadap molekul lain. Sehingga rajin mengkonsumsi ramuan temulawak dapat mencegah tumbuhnya kanker payudara, Alzheimer, dan penyakit jantung.
12. Penambah Nafsu Makan
Kurkumin yang terdapat di dalamnya ini yang bisa menambah nafsu makan. Makanya ada vitamin penambah nafsu makan yang dikhususkan untuk anak-anak biasanya terdapat kandungan kurkumin yang tinggi.
Artikel terkait: Anak susah makan? Atasi dengan ramuan temulawak yang bisa dibuat di rumah
13. Kesehatan Hati (Liver)
Bahan aktif (antioksidan dan antiedemic) dari kurkuminoid (kurkumin, dicinnamoyl – metana, demethoxy curcumin) akan mendorong empedu dan mencegah pembentukan batu empedu sehingga kesehatan liver tetap terjaga jika rajin mengonsumsi ramuan temulawak. Tak hanya itu, tanaman tersebut memang dikenal sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan penyakit hepatitis atau radang hati.
Apakah Ada Efek Samping Mengonsumsi Temulawak?
Khasiat dan manfaat dari tanaman obat satu ini memang tak diragukan lagi. Namun perlu Bunda ketahui bahwa jika melebihi 18 minggu secara berturut-turut mengonsumsi temulak dapat menimbulkan efek samping. Maka dari itu sangat tidak dianjurkan mengonsumsi temulawak dalam porsi besar dan jangka waktu yang lama.
Dikhawatirkan menimbulkan efek samping yakni rasa mual hingga iritasi lambung. Bagi Bunda yang sedang menyusui atau hamil memang tidak disarankan mengonsumsi ramuan dari tanaman jamu tradisional ini secara berlebihan.
Seberapa banyak dosis mengonsumsi tanaman ini untuk kesehatan tergantung dari beberapa faktor seperti usia, kesehatan, dan kondisi lainnya. Jadi sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi ramuan herbal dari temulawak.
Efek Samping Temulawak
Inilah beberapa efek samping yang perlu Bunda waspadai.
1. Iritasi Lambung
Walaupun temulawak baik untuk gangguan pencernaan, tetapi mengonsumsi dalam jumlah berlebihan bisa berdampak sebaliknya yakni menimbulkan iritasi lambung.
2. Membuat Detak Jantung Lebih Cepat
Mengonsumsi berlebihan tanaman ini dapat membuat jantung lebih cepat. Apalagi bagi penderita hipertensi. Oleh sebab itu, jika Parents merasa gelisah atau berdebar-debar setelah mengonsumsinya, baiknya dihentikan.
3. Menimbulkan Mual Hingga Muntah
Bagi Parents yang baru mengonsumsinya mungkin akan merasa mual bahkan muntah karena mencium baunya. Bisa jadi juga rasa mual dan muntah dipicu dari iritasi lambung karena terlalu berlebihan mengonsumsi ramuan temulawak.
4. Dapat Memperparah Gangguan Liver
Sama halnya dengan tanaman kunyit, ternyata tanaman temulawak pun memiliki fungsi meningkatkan produksi empedu. Untuk itu, bagi Parents yang memiliki gangguan liver sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika ingin mengonsumsi obat herbal dari temulawak ini.
5. Menyebabkan Kerusakan Ginjal
Bila mengonsumsi ini secara berlebihan maka akan membuat kerja ginjal lebih keras. Sebab, jika residu temulawak sampai tertahan dan mengendap di dalam ginjal, dapat membuat fungsi dan kinerja ginjal menurun. Untuk itu, ada baiknya imbangi dengan konsumsi air putih yang cukup untuk meringankan beban ginjal.
6. Memiliki Risiko bagi Ibu Hamil dan Menyusui
Meskipun belum ada riset kuat yang membuktikan bahwa temulawak kurang aman untuk ibu hamil dan menyusui, tetapi ada baiknya Bunda harus berhati-hati dalam mengonsumsi ramuan temulawak ini.
7. Menyebabkan Obesitas
Sudah bukan rahasia lagi kalau jamu yang mengandung temulawak sering diandalkan orang Indonesia sebagai vitamin menambah nafsu makan. Namun, kalau ini dibiarkan akan menimbulkan masalah baru yakni obesitas.
8. Dapat Memicu Komplikasi
Mengonsumsi temulawak bersamaan dengan obat-obatan tertentu, misal pengencer darah itu sangat tidak dianjurkan. Sebab bisa terjadi komplikasi dan menimbulkan penyakit baru yang lebih kompleks.
Artikel terkait: Kandungan kurkumin temulawak dan kunyit tingkatkan risiko Covid-19, benarkah?
Tips Menyajikan atau Mengonsumsi Temulawak
Untuk cara penyajian ataupun konsumsi tanaman obat ini ada beberapa cara dan berdasarkan pada kebutuhan pengobatannya. Berikut ini cara menyajikan temulawak berdasarkan fungsinya.
Untuk Mengingkatkan Produksi ASI
Menyajikan atau mengonsumsi tanaman temulawak bagi ibu menyusui guna memperlancar produksi ASI sangat mudah dilakukan. Bunda hanya perlu meminum air rebusan dari temulawak atau bisa dibuat jamu dengan menambahkan tanaman obat lainnya, seperti, jahe, kunyit, sereh.
Untuk Meredakan Asma
Bunda dapat menyajikannya dengan cara sebagai berikut:
- Menyiapkan ½ rimpang temulawak yang telah dicuci sampai bersih.
- Kupas kulitnya dan selanjutnya iris dengan ukuran yang sesuai.
- Rebus temulawak yang telah diiris di dalam air sebanyak 5 gelas.
- Campurkan dengan gula aren sesuai selera.
- Jika air rebusan telah tersisa setengahnya, tuang ke dalam gelas. Ramuan temulawak siap untuk dikonsumsi.
Untuk Mengobati Penyakit Ginjal
Untuk pengobatan penyakit ginjal, konsumsi temulawak bisa dengan cara:
- Kupas kulit temulawak lalu cuci sampai bersih.
- Masukkan 4 gelas air putih ke dalam panci ukuran sedang dan bahan tambahan lainnya yakni daun kumis kucing.
- Rebuslah air tersebut bersama dengan daun kumis kucing serta temulawak yang telah dikupas dan diiris sebelumnya.
- Rebus temulawak hingga air dalam panci tersisa kira-kira sebanyak 2 gelas atau setengah dari sebelumnya.
Untuk Mengobati Bisul
- Cuci hingga bersih temulawak lalu kupas kulitnya
- Sediakan air putih sebanyak 2 gelas lalu rebus bersama dengan temulawak
- Campurkan gula aren di dalamnya secukupnya saja
- Rebus campuran bahan tersebut hingga air rebusan hanya tersisa setengahnya
- Tambahkan sedikit asam jawa
- Saring dan minum air rebusannya saja ketika hangat
Nah, Bunda, untuk cara penyajian ini ada tips yang perlu diperhatikan, lo. Bahwa untuk menghindari efek samping, merebus atau membuat ramuan obat dari temulawak sebaiknya hindari merebus dengan panci alumunium. Hal ini dikarenakan zat dalam temulawak dapat berubah menjadi racun jika dipanaskan bersamaan dengan bahan tersebut.
Jadi itulah manfaat, risiko, dan cara mengonsumsi temulawak untuk ibu menyusui maupun untuk menjaga kesehatan tubuh. Semoga bermanfaat, ya, Bunda!
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca juga:
Anak Suka Membentak Saat Parents Menasihatinya? Kenali Penyebab dan Tips Mengatasinya
Alasan Remaja Sering Curhat di Media Sosial, Ini Penjelasan Psikolog