Di antara Parents mungkin punya pengalaman masa kecil pernah ‘dicekoki’ ramuan jamu temulawak agar nafsu makan meningkat? Beberapa fakta memang telah membuktikan bahwa manfaat temulawak untuk nafsu makan anak memang tak perlu diragukan lagi.
Sejak dahulu, temulawak menjadi solusi para orangtua bila anak mereka susah makan. Jika melihat kondisi berat badan anak yang tak kunjung naik, tidak sedikit yang akhirnya memanfaakan temulawak agar nafsu makan anak meningkat sehingga berat badan pun bertambah. Beruntung, temulawak yang tumbuh di iklim tropis memang mudah dijumpai di Indonesia.
Tamanan obat asli Indonesia ini juga diharapkan bisa diakui sejajar dengan ginseng asal Korea. Hal ini tentu saja terkait dengan kandunganya yang memang sangat bermanfaat. Setidaknya, secara ilmiah temulawak telah terbukti sebagai anti inflamasi, memelihara fungsi hati, meningkatkan nafsu makan, hingga menurunkan lemak dalam darah.
Manfaat ini didapatkan kerana temulawak atau Curcuma xanthorrhiza mengandung curcumin, atau zat warna kuning yang memiliki sifat analgesik, anti-inflamasi dan antioksidan. Kandungan inilah yang akhirnya menjadi perisai tubuh untuk menghalau berbagai penyakit, seperti kanker, diabetes, peradangan hati.
Tak hanya itu saja, temulawak juga mengandung vitamin E, C, B6, zat besi dan potasium yang dibutukan oleh tubuh.
Manfaat temulawak untuk nafsu makan anak
Dikutip dari Klikdokter, penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro telah megeluarkan tulisan mengenai manfaat temulawak (curcuma) untuk meningkatkan nafsu makan pada anak.
Mengapa temulawak dapat membuat nafsu makan meningkat?
Seperti yang telah dituliskan dalam Wartakota Tribunnews, dalam ulasannya mengenai ‘Temulawak as Superfood“, Kepala Lembaga Penelitian & Pengabdian kepala Masyarakat (LPPM) IPB Dr. Ir. Aji Hermawan dan anggota Pusat Studi Biofarmaka Tropika, DR. Waras Nurcholis SSi, MSi, mengatakan kalau kandungan curcuminoid dalam temulawak diyakini mampu meningkatkan nafsu makan seseorang termasuk anak-anak.
Hal senada pun diungkapkan oleh dr. Prapti Utami MSi, ia menganjurkan tidak ada salahnya jika Parents membiasakan membuat ramuan kunyit untuk si kecil. Tak hanya meningkatkan nafsu makan anak, tanaman herbal ini juga bisa meningkatkan enzim pencernaan, menghindarkan anak dari radang dan meningkatkan daya tahan tubuh seperti yang telah diberitakan liputan6.com.
Namun, perlu digarisbawahi untuk menambah berat badan anak tentu saja tidak hanya dipengaruhi temulawak saja. Parents tentu saja perlu memerhatikan dan memastikan bahwa asupan nutrisi yang dibutuhkan anak sudah dipenuhi dengan baik.
Tertarik untuk membuat dan memberikan pada si kecil?
Image: Freepik
Caranya mudah kok, Parents bisa mencampurkan temulawak dengan setengah cangkir air hangat dan ditambahkan sedikit madu.
Langkah pertama yang perlu dilakukan, rebus air 1,5 sampai 2 gelas. Setelah mendidih temulawak tersebut ke panci yang diisi dengan air panas. Setelah dingin baru disaring. Langkah terakhir bisa ditambahkan satu sendok makan madu. Parents bisa memberikan dua hari sekali atau sesuai kebutuhan anak.
Jika menggunakan temulawak dalam bentuk suplemen, jangan lupa untuk ikuti petunjuk dan perhatikan dosis yang tercantum pada kemasan.
Pastikan juga saat memilih suplemen temulawak yang sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan konsumsi jika memang diperlukan.
Efek samping temulawak untuk nafsu makan
Menurut WebMD, temulawak aman bagi kebanyakan orang bila digunakan dalam waktu singkat, setiknya hingga 18 minggu.Namun ingat, temulawak mungkin tidak aman jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan untuk jangka waktu lama. Sebab bisa berisiko menyebabkan iritasi perut dan mual.
Dalam laman AloDokter, Dr. Devika Yuldharia mengatakan bahwa temulawak diduga memperbanyak produksi cairan empedu sehingga tidak disarankan bagi penderita gangguan hati dan empedu.
Untuk dosis yang tepat, tentu saja perlu memerhatikan beberapa faktor seperti usia, berat badan anak, kesehatan, dan beberapa kondisi lainnya. Sayangnya, sampai saat ini memang tidak ada informasi ilmiah yang cukup untuk menentukan kisaran dosis yang tepat.
Oleh karena itu, ketika Parents melihat kondisi anak sulit makan, idealnya melakukan konsultasi dengan dokter anak lebih dahulu. Terlebih jika kondisi ini telah dialami dalam jangka waktu yang lama.
Referensi: Alodokter, Wartakota Tribun, WebMD, Hellosehat
Baca juga:
5 Resep jamu setelah melahirkan agar badan balik singset, mana favorit Bunda?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.