Manfaat, Risiko, dan Tips Konsumsi Temulawak bagi Ibu Hamil

Tanaman herbal temulawak dikenal bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun, amankah konsumsi temulawak untuk ibu hamil?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Temulawak sudah dikenal sebagai salah satu tanaman herbal yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Tanaman ini bahkan kerap disejajarkan dengan ginseng yang berasal dari negeri para oppa, Korea Selatan. Namun, bagaimana dengan konsumsi temulawak untuk ibu hamil?

Temulawak atau yang dalam bahasa Latin disebut Curcuma xanthorrhiza rob ini memang memiliki beragam khasiat untuk tubuh. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa temulawak dapat meningkatkan nafsu makan, memelihara fungsi hati, hingga menurunkan kadar lemak di dalam darah.

Menarik sekali, ya, Bunda, tanaman herbal yang satu ini. Namun, apakah temulawak aman dikonsumsi oleh ibu hamil? Apa saja manfaat dan risiko yang mungkin dialami jika ibu hamil mengonsumsi tanaman ini sebagai minuman?

Artikel Terkait: Benarkah temulawak bisa tangkal virus corona? Ini ulasan lengkap 6 manfaatnya!

Manfaat Temulawak untuk Ibu Hamil

Mengutip dari laman Medical News Today, temulawak memiliki manfaat untuk ibu hamil apabila dikonsumsi dalam jumlah yang kecil. Beberapa manfaat kesehatan dari temulawak untuk ibu hamil, antara lain:

1. Mencegah Terjadinya Preeklamsia

Image: iStockphoto

Sebuah studi pada tahun 2017 yang dilakukan terhadap tikus hamil menunjukkan bahwa sifat anti-infalamsi pada temulawak ini dapat menurunkan risiko terjadinya preeklamsia.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sejumlah penelitian lain yang dilakukan terhadap orang tidak hamil mengungkapkan bahwa temulawak memiliki sifat anti-inflamasi atau mencegah peradangan. Pada ibu hamil, peradangan yang berlebihan dapat menghambat pertumbuhan janin dan menyebabkan terjadinya preeklamsia.

2. Membantu Perkembangan Otak Janin

Image: iStockphoto

Sifat anti-inflamasi pada temulawak juga berpengaruh terhadap perkembangan otak janin. Jika ibu hamil mengalami peradangan di masa kehamilan, maka dapat menghambat perkembangan neurologis janin. Menurut National Institutes of Health (NIH), ibu yang pernah mengalami peradangan pada tahap awal kehamilan dapat meningkatkan risiko autisme pada anak yang dilahirkannya.

Studi lain pada tahun 2018 juga melaporkan bahwa tingkat peradangan yang tinggi selama kehamilan dapat menurunkan kadar daya ingat pada anak. Peradangan di masa kehamilan berhubungan dengan skor memori fungsional yang lebih rendah pada bayi pada usia 2 tahun.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Menjaga Kesehatan Rongga Mulut Ibu Hamil

Image: iStockphoto

Ibu hamil biasanya kerap mengalami gusi berdarah atau dikenal juga sebagai gingivitis. Penelitian memperkirakan bahwa terdapat 30-100% ibu hamil yang menderita radang gusi selama kehamilan.

Gingivitis sendiri adalah peradangan dan pendarahan pada gusi yang terjadi akibat fluktuasi hormonal. Keluhan ini sering dikaitkan dengan terbentuknya plak atau karang di bagian gigi yang berbatasan dengan tepi gusi karena kebersihan mulut yang tidak terjaga.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Temulawak mengandung senyawa kurkumin yang diketahui dapat mengurangi peradangan, memiliki sifat antiplak, anti-inflamasi, dan antimikroba, serta menghentikan pembengkakan dan radang gusi. Namun, ibu hamil disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika ingin menggunakan obat kumur yang mengandung kurkumin.

Artikel Terkait: Anak susah makan? Atasi dengan ramuan temulawak yang bisa dibuat di rumah

Risiko Mengonsumsi Temulawak bagi Ibu Hamil

Image: iStockphoto

Di balik segudang manfaat yang dimilikinya untuk kesehatan, disarankan untuk ibu hamil agar lebih berhati-hati jika ingin mengonsumsi temulawak. Bumil tidak boleh sembarangan dalam mengonsumsi temulawak, apalagi jika temulawak tersebut dikonsumsi dalam bentuk murni atau dengan jumlah yang banyak.

Temulawak dalam bentuk murni memiliki kadar dosis yang tinggi. Mengonsumsi temulawak atau kurkumin dalam jumlah besar selama kehamilan dapat mengubah kadar hormon estrogen dalam tubuh. Perubahan kadar estrogen ini dapat menyebabkan kontraksi rahim atau perdarahan sehingga berisiko memicu keguguran atau persalinan dini.

Hal ini juga pernah diungkapkan oleh seorang pakar temulawak dari Universitas Gajah Mada (UGM), Prof. Nyoman Kertia, MD, PhD. Beliau mengatakan bahwa ibu hamil tidak boleh mengonsumsi temulawak dalam dosis yang terlalu tinggi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Temulawak dengan dosis yang tinggi dapat menyebabkan risiko perdarahan saat melahirkan. Untuk itu, disarankan kepada ibu hamil agar tidak mengonsumsi temulawak dalam jumlah besar.

Aturan Mengonsumsi Temulawak untuk Ibu Hamil

Seperti yang disebutkan sebelumnya, mengonsumsi temulawak murni atau dalam jumlah yang banyak dapat berisiko perdarahan bagi ibu hamil. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh ibu hamil dalam mengonsumsi temulawak.

Image: Freepik

Tips yang perlu bumil perhatikan jika ingin mengonsumsi temulawak, antara lain:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Hindari mengonsumsi temulawak atau kurkumin dalam dosis yang tinggi, seperti pada suplemen atau jamu bubuk
  • Bumil boleh mengonsumsi temulawak yang terdapat pada hidangan masakan atau minuman dengan kadar yang sedikit
  • Konsultasikan dengan Obgyn atau dokter kandungan apakah temulawak aman untuk dikonsumsi bumil atau tidak
  • Mencoba alternatif lain sebagai pengganti temulawak, seperti saffron, bubuk kari, bubuk jahe, jintan, atau biji sawi (mustard seeds) kuning

Artikel Terkait: Kandungan kurkumin temulawak dan kunyit tingkatkan risiko Covid-19, benarkah?

Bunda, itulah berbagai fakta mengenai temulawak untuk ibu hamil yang perlu diketahui. Selalu perhatikan makanan dan minuman yang Bunda konsumsi, ya, agar keselamatan diri sendiri dan si kecil di dalam kandungan tetap terjaga.

Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Baca Juga: