Tanda kanker rahim sangat penting untuk diketahui setiap wanita. Dengan mengetahui tandanya, Anda bisa mendapatkan penanganan lebih cepat. Sehingga menghindari komplikasi yang lebih buruk.
Dilansir dari Mayo Clinic, rahim adalah organ panggul yang berongga dan berbentuk buah pir, dan menjadi tempat perkembangan janin. Sayangnya, organ rahim juga tidak lepas dari serangan sel kanker.
Kanker yang tumbuh pada sel atau lapisan rahim, biasanya disebut kanker rahim, Padahal, lapisan rahim terdiri dari berbagai macam jenis, yaitu endometrium, myometrium dan lapisan perimetrium.
Kanker rahim biasanya merujuk pada kanker di jaringan endometrium. Kanker endometrium biasanya terdeteksi pada tahap awal karena sering menimbulkan perdarahan vagina yang abnormal, yang mendorong wanita untuk menemui dokter mereka.
Jika kanker endometrium ditemukan lebih awal, kesempatan sembuh akan lebih besar.
Berikut penjelasan lengkap tentang penyebab, tanda dan cara mengurangi risiko kanker rahim.
Artikel terkait: Minum Air Es Saat Haid Menyebabkan Kista/Kanker Rahim? Ini Penjelasan Dokter
Apa Penyebab Kanker Rahim?
Tanda kanker rahim yang perlu diwaspadai
Dokter belum tahu secara pasti mengenai faktor yang menyebabkan kanker endometrium. Namun, para ahli sepakat bahwa mutasi genetik adalah penyebab kanker yang paling umum.
Mutasi genetik mengubah sel-sel normal dan sehat menjadi sel-sel abnormal. Sel-sel sehat tumbuh dan berkembang, dan pada akhirnya akan mati. Sel abnormal tumbuh dan berkembang biak di luar kendali, dan mereka tidak mati pada waktu yang ditentukan.
Akumulasi sel abnormal membentuk massa (tumor). Sel-sel kanker menyerang jaringan terdekat dan dapat menyebar di tempat lain di tubuh (bermetastasis).
Artikel terkait: Profil Kate Middleton, Putri Wales yang Telah Sembuh dari Kanker
Apa Tanda-tanda Kanker Rahim yang Harus Diwaspadai?
Agak sulit mengenali ciri-ciri kanker ovarium karena mirip dengan kondisi penyakit lain. Akan tetapi, jika mengalami ciri-ciir berikut terutama dalam waktu lama, Anda perlu waspada.
- Terjadi perdarahan vagina setelah menopause
- Pendarahan antar periode menstruasi, serta terdapat cairan abnormal dan berair atau bernoda darah dari vagina Anda
- Nyeri panggul
- Kembung yang tidak kunjung hilang
- Sulit makan.
Kapan Harus ke Dokter?
Buat janji dengan dokter Anda jika Anda mengalami tanda-tanda atau gejala seperti, pendarahan atau keputihan yang tidak abnormal, nyeri panggul, atau rasa sakit saat berhubungan seksual.
Artikel terkait: 18 Artis Mengidap Kanker, Penyanyi Dina Mariana Meninggal Dunia
Apa Faktor Risiko Kanker Rahim?
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko kanker endometrium meliputi:
- Mengalami perubahan keseimbangan hormon wanita di dalam tubuh. Indung telur Anda menghasilkan dua hormon utama yaitu estrogen dan progesteron. Fluktuasi keseimbangan hormon-hormon ini menyebabkan perubahan pada endometrium Anda.
- Mengidap penyakit yang meningkatkan jumlah estrogen. Hal ini karena estrogen dapat meningkatkan risiko kanker endometrium. Contohnya, kerap mengalami pola ovulasi yang tidak teratur, seperti yang dapat terjadi pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik, obesitas dan diabetes.
- Mengalami menstruasi pada usia dini, yaitu sebelum usia 12. Sebab semakin cepat menstruasi, wanita akan lebih cepat menopouse. Menopause dapat meningkatkan risiko kanker endometrium.
- Belum pernah hamil. Wanita yang belum pernah hamil memiliki risiko kanker endometrium yang lebih tinggi daripada wanita yang pernah hamil.
- Usia yang lebih tua. Seiring bertambahnya usia, risiko kanker endometrium Anda meningkat. Kanker endometrium paling sering terjadi pada wanita yang telah mengalami menopause.
- Kegemukan. Menjadi gemuk meningkatkan risiko kanker endometrium. Ini mungkin terjadi karena kelebihan lemak tubuh dapat mengubah keseimbangan hormon tubuh Anda.
Bagaimana Cara Mengurangi Risiko Kanker Endometrium?
Untuk mengurangi risiko mengalami kanker endometrium, cobalah melakukan beberapa hal ini, Parents.
- Pertimbangkan untuk mengonsumsi pil KB. Menggunakan kontrasepsi oral selama setidaknya satu tahun dapat mengurangi risiko kanker endometrium.
- Pertahankan berat badan yang sehat. Sebab, obesitas (kelebihan berat badan) dapat meningkatkan risiko kanker endometrium.
- Berolahraga rutin. Olahraga dapat mengurangi risiko kanker endometrium. Cobalah berolahraga setidaknya 30 menit hampir setiap hari.
Pertanyaan Seputar Kanker Rahim
Kanker Rahim Berawal dari Apa?
Menurut National Cancer Institute, pemikiran yang ada sekarang adalah kanker rahim bermula di sel-sel tuba fallopi yang memiliki beberapa mutasi gen. Sel-sel abnormal ini kemudian berubah menjadi prekursor kanker, atau prakanker. Beberapa tahun kemudian, prakanker berubah menjadi kanker rahim seutuhnya. Akan tetapi para ilmuwan belum tahu apa yang menyebabkan transisi sel-sel tuba fallopi tersebut dari prakanker menjadi kanker ovarium. Ada sejumlah bukti bahwa ketidakstabilan genom mendorong transisi tersebut, jelas Analisa DiFeo, Ph.D.
Apa yang Dirasakan Penderita Kanker Rahim?
Gejala-gejala kanker ovarium sangat samar sehingga hampir 80% didiagnosa hanya setelah penyakit tersebut berada di stadium III atau IV. Beberapa pasien menggambarkan adanya rasa sakit yang konstan atau nyeri tumpul di perut bagian bawah. Namun ada juga yang melaporkan bahwa mereka merasakan rasa yang tidak nyaman atau kembung di perut bagian atas, meskipun ovarium terletak jauh lebih rendah di panggul.
Rasa sakit bisa datang dan pergi. Namun jika rasa sakit tetap terasa lebih dari dua minggu dan tidak hilang dengan mengonsumsi obat, sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter.
Apa Penyebab Wanita Terkena Kanker Rahim?
Penyebab pastsi kanker rahim belum diketahui, tapi beberapa hal dicuragai bisa meningkatkan risiko wanita mengalami kondisi ini, seperti usia, jumlah sel telur yang dilepaskan oleh ovarium dan apakah seseorang di keluarga Anda memiliki kanker ovarium atau payudara di masa lalu. Akan tetapi hanya 1 dari 10 kasus kanker ovarium yang memiliki kaitan genetik.
Bagaimana Cara Mengetahui Kalau Kita Terkena Kanker?
Kanker dapat bertumbuh, atau mulai mulai menekan organ, pembuluh darah, dan saraf di dekatnya. Tekanan ini menyebabkan beberapa tanda dan gejala kanker.
Sebuah kanker bisa menyebabkan beberapa gejala seperti demam, kelelahan yang amat sangat (fatigue), atau hilang berat badan. Hal ini disebabkan karena sel-sel kanker menghabiskan sebagian besar pasokan energi tubuh.
***
Semoga informasi ini bermanfaat ya Bunda.
Baca Juga:
Minum Air Es Saat Haid Menyebabkan Kanker Rahim? Ini Penjelasan Dokter
Catat! 7 Gejala Rahim Rusak yang Harus Diwaspadai Semua Perempuan
Kapan Anda Harus Menjalani Pap Smear?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.