Tanda awal serangan jantung memang sering kali tidak disadari. Setidaknya hal ini dialami oleh Dewinta, ibu dari satu orang anak ini tiba-tiba saja merasa nyeri di perutnya.
Kepada theAsianparent Indonesia, Dewinta menandaskan semula dirinya mengira maag-nya sedang kambuh. Namun, tak hanya merasa panas di area perut yang menjalar ke rongga dada, ia pun merasa tubuhnya berkeringat. Untuk mengatasi keluhan tersebut ia pun langsung mengonsumsi air putih hangat dan segera beristirahat.
“Tapi, kok, waktu itu rasanya makin nggak enak. Rasa nyeri dan panas di dada nggak kunjung hilang. Karena sudah nggak tahan, akhirnya saya langsung ke dokter, siapa sangka waktu itu dokter menyatakan saya kena serangan jantung,” ujarnya.
Apa yang dialami Dewinta tentu saja bisa saja terjadi pada siapapun. Artinya, penting untuk kita semua untuk memahami bagaimana tanda awal serangan jantung untuk mencegah risiko yang bisa terjadi.
Hasil riset kesehatan dasar Indonesia dari tahun 2007-2013 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan terhadap kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung. Fakta ini tentu saja sangat mengkhawatirkan, bukan?
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan bahwa serangan jantung terjadi saat suplai darah ke jantung terhambat atau terputus sehingga jantung tidak mendapat oksigen. Jika aliran darah tidak dipulihkan dengan cepat, bagian dari otot jantung akan mulai mati.
Saat suplai darah ke jantung terputus, sel-sel di otot jantung tidak cukup menerima darah pembawa oksigen, yang akhirnya berujung pada terhentinya fungsi organ.
Sebenarnya, tubuh akan memberi tanda awal serangan jantung, bila suplai darah ke jantung mulai sedikit. Sebab proses terputusnya aliran darah ke jantung tidak terjadi secara tiba-tiba.
Mengingat tingginya risiko penyakit jantung, penting bagi kita semua untuk mengetahui gejala awal penyakit jantung untuk bisa mendapat tindakan yang tepat dan mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi.
9 Tanda awal serangan jantung sebelum terjadi
Tanda awal serangan jantung #1. Kelelahan yang tidak biasa
Gejala ini hampir dirasakan 70% perempuan sebelum mengalami serangan jantung. Kelelahan yang tidak biasa menjadi salah satu gejala utama yang menunjukkan serangan jantung yang akan datang.
Perempuan lebih mungkin melaporkan gejala jenis ini daripada pria. Perlu diingat, aktivitas fisik atau mental bukan alasan Anda kelelahan, dan itu meningkat pada detik-detik serangan jantung.
WebMD menyebutkan, selama serangan jantung terjadi, aliran darah ke jantung menurun yang menyebabkab otot jantung mengalami ketegangan ekstra yang akan membuat kita kelelahan.
Gejala ini sangat jelas dan tidak akan luput dari perhatian, terkadang rasa lelah ini akan muncul saat melakukan tugas-tugas sederhana, seperti merapikan tempat tidur atau bahkan mandi.
Tanda awal serangan jantung #2. Sakit perut
Gejala ini terdiagnosis pada 50% kasus serangan jantung. Nyeri perut, mual, perut kembung, atau sakit perut adalah beberapa gejala yang paling umum. Tanda awal serangan jantung ini juga cenderung dirasakanbaik pada perempuan maupun lelaki.
Sakit perut ini bisa dideskripsikan dengan nyeri perut sebelum serangan jantung yang bersifat episodik. Bisa mereda dan kemudian kembali dalam waktu singkat. Ketegangan fisik juga mungkin memperburuk sakit perut.
Tanda awal serangan jantung #3. Insomnia
Tanda ini memengaruhi 50% pada perempuan. Insomnia juga dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung atau stroke, yang lebih sering terjadi pada perempuan.
Insomnia sering disertai dengan tingkat kecemasan dan linglung yang tinggi. Deskripsinya, gejalanya meliputi kesulitan memulai tidur, sulit mempertahankan tidur, dan bangun pagi.
Tanda awal serangan jantung #5. Sesak nafas
Gejala yang satu ini terdiagnosis pada 40% dari kasus tanda awal serangan jantung. Dispnea, atau sesak napas, adalah perasaan kuat karena tidak mampu menarik napas dalam-dalam.
Kondisi ini sering terjadi pada pria dan wanita hingga 6 bulan sebelum mengalami serangan jantung, dan biasanya merupakan tanda peringatan kondisi medis.
Deskripsi: Merasa seperti tidak bisa mendapatkan cukup udara, pusing, dan sesak napas.
Tanda awal serangan jantung #6. Rambut rontok
Rambut rontok dianggap sebagai indikator risiko penyakit jantung yang terlihat. Paling umum itu memengaruhi pria di atas 50, tetapi beberapa wanita juga mungkin bisa mengalami risiko.
Kebotakan juga dikaitkan dengan peningkatan kadar hormon kortisol. Anda bisa perhatikan rambut rontok dari mahkota kepala.
Tanda awal serangan jantung #7. Detak jantung tidak teratur
Tanda awal serangan jantung ini terjadi tanpa pengaruh faktor eksternal. Denyut atau aritmia yang terlewati sering disertai dengan serangan panik dan kecemasan, terutama di kalangan perempuan.
Biasanya akan muncul secara tak terduga dan ditunjukkan secara berbeda: aritmia (detak jantung tidak teratur) atau takikardia (peningkatan denyut jantung). Latihan fisik mungkin memberikan rangsangan ekstra pada peningkatan denyut jantung, terutama pada kasus dengan penyakit aterosklerosis.
Deskripsi gejalanya, yaitu detak jantung tidak beraturan berlangsung selama 1-2 menit. Jika tidak hilang, Anda mungkin merasa pusing dan sangat lelah. Hubungi dokter segera.
Tanda awal serangan jantung #8. Keringat berlebih
Berkeringat yang tidak biasa atau berlebihan adalah tanda peringatan dini serangan jantung. Bisa terjadi kapan saja, siang atau malam hari. Gejala ini lebih sering diderita perempuan dan biasanya dikacaukan dengan hot flashes atau keringat malam khas menopause.
Gejala mirip flu, kulit lembab, atau berkeringat terjadi terlepas dari suhu udara atau aktivitas fisik. Berkeringat tampaknya lebih berlebihan di malam hari; seprai mungkin lembap di pagi hari.
Tanda awal serangan jantung #9. Nyeri dada
Pria dan wanita mengalami nyeri dada dalam berbagai intensitas dan bentuk. Pada pria, gejala ini mengacu pada tanda-tanda awal paling penting dari serangan jantung. Gejalan ini tentu saja tidak boleh diabaikan, tapi di sisi lain, itu hanya memengaruhi 30% wanita.
Umumnya nyeri dada dapat meluas, misalnya sensasi tidak nyaman pada satu atau kedua lengan (lebih sering pada lengan kiri), rahang bawah, leher, bahu, atau perut. Ini mungkin memiliki karakter permanen atau sementara.
Jika Anda telah merasakan beberapa gejala di atas dengan intensitas yang sering, sebaiknya jangan diabaikan dan segera hubungi dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Referensi: CDC.gov, Brightside
Baca juga:
5 Penyebab detak jantung lebih cepat saat hamil, Bumil wajib tahu nih!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.