Beberapa waktu lalu, seorang ayah membagikan sebuah kisah yang terkait dengan pengalamannya membesarkan anak autisme. Ia menyadari ada beberapa tanda anak autisme pada diri anaknya.
Tujuannya membagikan kisah dan infomasi terkait tanda anak autisme memang tidak terlepas dengan adanya fakta masih banyak orangtua belum memahami apa yang dimaksud dengan autisme. Padahal, di Negara Malaysia, tempat dirinya berasal diketahui ada 47.000 anak yang mengidap autisme.
Akibatnya, sebagian besar dari mereka tidak didiagnosis secara dini karena kurangnya pengetahuan tentang gangguan spektrum autisme ini.
Oleh karena itu, seorang ayah telah membagikan pengalamannya. Menjelaskan tanda anak autisme yang ia lihat pada diri anaknya. Ia berharap pengalamannya bisa membuat para orangtua, lebih peka terhadap perilaku anak mereka.
Apa itu autisme?
Autisme sendiri bisa diartikan sebagai gangguan perkembangan otak yang memengaruhi kemampuan penderita dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
Oleh karena itu, seseorang yang mengalami autisme juga mengalami gangguan perilaku. Selain itu, autisme tergolong ke dalam gangguan spektrum autisme atau autism spectrum disorder (ASD). Penyakit autisme sendiri merupakan masalah pengembangan yang kompleks.
Biasanya, anak-anak yang mengalami autisme cenderung melakukan sesuatu berulang kali dan tanpa tujuan yang jelas. Anak yang mengalami autis juga gemar menyendiri dan memiliki keinginan yang terbatas terhadap sesuatu.
Meskipun begitu, bukan berarti anak dengan autisme tidak bisa diarahkan dan tidak memiliki masa depan yang baik. Dengan arahan, termasuk terapi yang tepat, anak autisme juga bisa berkembang dan memiliki kemampuan yang patut dibanggakan.
Seorang ayah, asal Malaysia yang memiliki anak autisme pun memberikan informasi tanda anak autisme.
Adalah Abdul Malek MB, seorang yang yang membagikan kisahnya di laman Facebook. Putra tertuanya, Ibrahim, telah didiagnosis menderita autisme ketika ia berusia tiga tahun.
Seperti kebanyakan orangtua lainnya, Abdul Malek mengaku bahwa pada awalnya ia juga tidak mengetahui tentang autisme.
Namun, ia memperhatikan beberapa hal yang dilakukan Ibrahim hingga ia pun tergerak untuk memeriksakan kondisi putra tertuanya. Ia menyebutkan ada beberapa tanda-tandanya yang ia lihat dan perlu diwaspadai semua orangtua.
- Ketika Ibrahim berusia dua tahun sampai dia didiagnosis mengalami autisme, Ibrahim bahkan tidak pernah bersuara meskipun dia sudah mampu dan mulai berbicara beberapa kata.
- Ibrahim terlihat tidak mau menoleh atau mau menjawab saat dipanggil.
- Sama seperti anak lainnya, Ibrahim pun memiliki lego. Namun, ia tidak bisa bermain dengan cara benar, meskipun telah diajarkan berulang kali.
- Selain itu, sang ayah melihat anaknya bermain dengan cara yang tidak biasa. Ibrahim lebih tertarik pada mainan tertentu dan menyembunyikan atau menyimpan semua mainannya di bawah sofa.
- Sering bangun tengah malam untuk bermain sendiri, melompat, tertawa sendiri atau menangis.
- Dua minggu pertama di sekolah, Ibrahim menggigit hampir semua teman-temannya
- Ibrahim pun tidak bisa melakukan kontak mata dengan orang yang berbicara dengannya.
Artikel terkait: Ciri anak autis bisa dideteksi lewat bermain cilukba, ini penelitiannya
Bagaimana, apakah di antara Parents melihat tanda anak autisme lewat perilaku yang sama pada diri si kecil? Jika, ya, tidak ada salahnya jika Parents segera memeriksaan kondisi anak pada tenaga medis seperti dokter anak atau psikolog untuk mendapatkan terapi yang tepat.
Baca juga:
5 makanan yang harus dihindari anak dengan autisme
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.