Zaman dulu, mungkin masih banyak orangtua yang memberikan madu pada bayinya yang baru lahir. Praktik ini juga umum dilakukan di daerah pedasaan. Umumnya bayi tersebut diberi madu ketika mulutnya mulai mencecap tanda lapar. Jadi selain ASI, bayi juga menerima madu. Maka tak heran, bila kemudian ada orangtua yang memberikan susu formula dicampur madu untuk bayinya.
Akan tetapi, seperti yang sudah kita ketahui bahwa bayi di bawah 6 bulan tentu saja hanya boleh diberikan ASI atau jika memang bayi mengalami kondisi tertentu, dokter bisa menyarankan untuk memberikan sufor tanpa tambahan makanan lainnya.
Oleh karena itu, apa akibatnya jika bayi diberikan susu formula yang dicampur dengan madu?
Simak penjelasan dokter di bawah ini!
Amankah susu formula dicampur madu?
Melansir dari laman laman Alodokter, dr. Selvi Nafisa Shahab mengatakan:
“Jangan memberikan madu pada bayi.”
Lebih jauh, Selvi menjelaskan bahwa madu sangatlah berbahaya bila dikonsumsi oleh bayi. Karena madu mengandung bakteri Clostridium botulinum, yang bisa berakibat fatal pada bayi.
“Sistem kekebalan tubuh bayi belum sebaik orang dewasa. Tunggulah hingga anak berusia 1 tahun sebelum memberikan madu,” tuturnya.
Dalam satu tetes madu, bisa mengandung banyak bakteri Clostridium botulinum yang berbahaya. Meski madu dipanaskan atau dimasak, spora dari bakteri ini tidak akan mati. Karena itulah, kandungan madu tetap tidak aman untuk bayi.
Jika ibu sudah terlanjur memberikan madu pada bayi, cermati kondisi anak. Apakah dia tampak susah menyusu atau makan MPASI, disertai dengan kondisi otot lemah.
“Bila hal ini terjadi, segera bawa anak ke IGD terdekat. Sekali lagi, jangan memberikan madu pada bayi,” tegasnya.
Risiko mencampur madu ke dalam susu formula bayi
Laman Healthline menyebutkan, risiko fatal yang bisa terjadi jika bayi diberikan madu sebelum berusia 1 tahun adalah botulisme. Risiko ini paling tinggi dialami oleh bayi di bawah usia 6 bulan.
Botulisme bisa menimpa bayi yang mengonsumsi bakteri Clostridium botulinum. Bakteri ini biasanya ditemukan di tanah, madu, dan produk olahan dari madu. Spora bakteri ini akan berubah menjadi bakteri berbahaya di dalam usus dan memproduksi neurotoksin berbahaya bagi tubuh.
Botulisme merupakan kondisi kesehatan yangs serius, rata-rata bayi penderita botulisme harus menjalani rawat inap selama 44 hari. Biasanya bayi akan pulih seteleh menjalani perawatan. Namun, risiko fatal yang bisa menimpa ialah kematian, sebanyak 2% dari semua kasus.
Oleh karena itu, jangan pernah memberikan madu pada bayi yang belum berusia 1 tahun ya Bun.
Bahan pemanis lain juga bisa berisiko mengandung bakteri penyebab botulisme. Jadi Parents harus benar-benar berhati-hati. Jangan memberikan makanan atau minuman apapun yang mengandung pemanis.
Berkonsultasilah dengan dokter anak sebelum memberikan si kecil madu atau bahan pemanis lainnya.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
Bahaya Madu Untuk Bayi Di Bawah 1 Tahun
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.