X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Foto Surat Kartini di Museum Rembang, Berisi Gagasan Emansipasi Perempuan

Bacaan 4 menit
Foto Surat Kartini di Museum Rembang, Berisi Gagasan Emansipasi Perempuan

Bagaimana surat Kartini teruntuk para sahabat penanya di Belanda dibukukan menjadi sebuah buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. Ini kisahnya!

Anda pasti sudah tak asing lagi mendengar tulisan tangan R. A. Kartini yang dikumpulkan dalam sebuah buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. Kumpulan surat Kartini yang asli  kini tersimpan rapi di Museum RA Kartini, Rembang, Bandung.

Buku yang isinya sarat akan pesan dan simbol-simbol perjuangan dalam memperjuangkan hak-hak perempuan itu kemudian bisa dinikmati masyarakat luas setelah disusun ulang dan diterbitkan oleh seorang rekan Kartini di Belanda, Jacques Henri Abendanon.

Berikut ini kisah mengenai kumpulan surat Kartini tersebut.

Surat Kartini Berisi Gagasannya Mengenai Hak-hak Perempuan

Kecintaan Kartini dalam Menulis Surat

Foto Surat Kartini di Museum Rembang, Berisi Gagasan Emansipasi Perempuan

Image: Detik.com

Habis Gelap Terbitlah Terang merupakan kumpulan surat-surat Raden Ajeng Kartini kepada sahabat-sahabat penanya yang tinggal di Belanda.

Setelah ia wafat, salah seorang rekannya yang bernama Jacques Henri Abendanon dan menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda, mengumpulkan kembali semua surat Kartini dari sahabat-sahabatnya itu. Ia menyusunnya dan kemudian membukukannya. Cetakan pertama buku tersebut diterbitkan pada tahun 1911 dalam judul berbahasa Belanda, Door Duisternis Tot Licht.

Kartini terlahir dari keluarga bangsawan. Ia tumbuh tidak seperti anak perempuan pada umumnya di masa itu. Kartini diperbolehkan bersekolah hingga tingkat sekolah dasar (waktu itu dinamanakan Europeesche Lagere School atau ELS).

Ia juga diajarkan berbahasa Belanda dan menulis surat kepada teman-teman korespondensinya di negara kincir angin tersebut. Mereka adalah Estella H Zeehandelaar, Nyonya Ovink-Soer, Nyonya RM Abendanon-Mandri, Tuan Prof Dr GK Anton dan Nyonya, Hilda G de Booij, dan Nyonya van Kol.

Selain menulis surat, Kartini juga senang membaca buku dan majalah-majalah Belanda. Dari situ wawasannya bertambah. Pandangannya mengenai banyak hal, terutama tentang hak-hak perempuan, semakin luas.

Artikel terkait: 5 Fakta RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan yang Meninggal di Usia Muda

Kumpulan Surat Kartini Diterbitkan Menjadi Buku

surat kartini

Image: Detik.com

Mengapa surat-surat Kartini itu begitu berharga sehingga dibuatkan buku?

Kartini lebih banyak menulis pandangan dan gagasannya dalam surat-suratnya. Dengan saling berkirim surat dan membaca majalah luar, ia menjadi tahu bagaimana kondisi perempuan di negerinya kemudian membandingkannya dengan perempuan-perempuan yang tinggal di negara lain.

Mungkin pandangan dan gagasannya yang tak biasa inilah –sebagai perempuan pribumi- yang membuat Jacques tertarik untuk mengumpulkan semua surat Kartini yang pernah dikirimkannya kepada para sahabatnya di Eropa, setelah ia wafat.

Terbitan pertama dari buku Kartini yang disusun Jacques dicetak sebanyak 5 kali. Setelah itu di tahun 1922, buku tersebut diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Empat Saudara dan diterbitkan Balai Pustaka dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran. Dan oleh Arminj Pane, sastarawan Pujangga Baru, buku tersebut diterbitkan dalam format baru dan dicetak hingga 11 kali.

Artikel terkait: “Buat Saya Hari Kartini Itu Bikin Miris…”

Tersimpan Rapi di Museum RA Kartini

Foto Surat Kartini di Museum Rembang, Berisi Gagasan Emansipasi Perempuan

Tulisan asli surat-surat Kartini hingga kini masih tersimpan rapi di Museum RA Kartini yang ada di Rembang, Bandung. Di sebuah pojok ruang museum, surat-suratnya dipamerkan dalam sebuah kotak kaca.

Begitu juga dengan buku terbitan pertama buku Door Duisternis Tot Licht. Buku yang ditulis Kartini dan disusun oleh Jacques itu bersampul kertas tebal berwarna putih. Di atasnya bertuliskan judul buku dan nama Raden Ajeng Kartini dengan cetakan tinta emas. Lalu diikuti motif burung sedang mengepakkan sayapnya. Bukunya sangat tebal, sekitar 10 cm.

Melansir Detik.com, buku tersebut merupakan buku cetakan pertama asli yang berasal dari kumpulan surat Kartini teruntuk sahabat korespondensinya di Belanda. Sama seperti tulisan tangannya, buku ini juga disimpan dalam sebuah kotak kaca.

“Ini buku yang asli, diusahakan agar tidak tersentuh tangan biar terjaga keawetannya. Sekarang sudah berumur seratusan, kan. Tapi juga sudah banyak penulis yang menulis ulang kemudian menjualnya,” kata Nugraeni Saputri, tour guide museum RA Kartini saat disambangi Detik.com.

Artikel terkait: Hari Kartini, Yuni Shara berkebaya dan bagikan sembako, “Dari perempuan untuk perempuan”

Peninggalan Kartini yang Lainnya

surat kartini

Image: Detik.com

Dalam museum tersebut, selain tulisan-tulisan yang terdapat pada buku Habis Gelap Terbitlah Terang, disimpan juga beberapa lembaran surat Kartini lainnya. Tulisan tangan yang dipercaya merupakan tulisan asli RA Kartini semasa hidup itu rencananya hendak dikirimkan Kartini kepada Nyonya Abendanon. Lembaran surat tersebut juga sudah dibuat menjadi sebuah buku.

“Ini kumpulan surat yang di dalamnya berisi cerita. Jadi dulu, Bu Kartini hendak membuat sebuah buku cerita, namun belum sampai selesai, beliau sudah wafat. Dan rencananya, buku ini hendak dikirim ke Nyonya Abendanon,” ujat Nugraeni.

Cerita mitra kami
3 Alasan Penting Beli Rumah Idaman untuk Keluarga harus Jadi Prioritas
3 Alasan Penting Beli Rumah Idaman untuk Keluarga harus Jadi Prioritas
Jadi Orangtua Baru, Ini 5 Tips Parenting Positif Ala Irish Bella
Jadi Orangtua Baru, Ini 5 Tips Parenting Positif Ala Irish Bella
5 Alasan Mengapa Si Kecil Perlu Nonton Film Animasi Terbaru, Disney and Pixar’s Luca
5 Alasan Mengapa Si Kecil Perlu Nonton Film Animasi Terbaru, Disney and Pixar’s Luca
Tayang di Disney+ Hotstar, Ini 7 Fakta Film ‘Susi Susanti: Love All’ yang Belum Diketahui
Tayang di Disney+ Hotstar, Ini 7 Fakta Film ‘Susi Susanti: Love All’ yang Belum Diketahui

Selain surat dan buku, benda-benda pribadi Kartini juga ada di sini. Seperti tempat penyimpanan surat, kotak stempel surat, dan wadah tinta dengan ornamen kuda berwarna emas di atasnya. Semuanya rapi tersimpan rapi di sana. Dari benda-benda koleksi tersebut bisa terlihat bahwa memang Kartini berasal dari keluarga priyayi.

Itulah sepenggal kisah mengenai surat Kartini yang membuat gagasan dan ide cemerlangnya tetap hidup hingga sekarang meski jiwa raganya telah tiada. Namun gagasannya mengenai hak perempuan tetap menjadi teladan dan inspirasi semua perempuan Indonesia. Selamat Hari Kartini!

Baca juga:

Emansipasi Wanita dari Kacamata Seorang Ibu Rumah Tangga

Berhasil Hindari Pernikahan Dini, Sanita Kini Perjuangkan Hak Perempuan Muda di Indonesia

Bukan Tindakan Medis, Ini 6 Fakta Soal Sunat Anak Perempuan!

 

 

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Ester Sondang

  • Halaman Depan
  • /
  • Hiburan
  • /
  • Foto Surat Kartini di Museum Rembang, Berisi Gagasan Emansipasi Perempuan
Bagikan:
  • Kisah RA Kartini, Meninggal Setelah Melahirkan karena Preeklampsia

    Kisah RA Kartini, Meninggal Setelah Melahirkan karena Preeklampsia

  • 5 Fakta RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan yang Meninggal di Usia Muda

    5 Fakta RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan yang Meninggal di Usia Muda

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Kisah RA Kartini, Meninggal Setelah Melahirkan karena Preeklampsia

    Kisah RA Kartini, Meninggal Setelah Melahirkan karena Preeklampsia

  • 5 Fakta RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan yang Meninggal di Usia Muda

    5 Fakta RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan yang Meninggal di Usia Muda

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.