“Kan suplemen vitamin bagus untuk kesehatannya. Nggak apa dong kalau diminumin ke anak?”
Pernahkah parents mendengar alasan tersebut dari orangtua lain? Ya, kehadiran vitamin untuk anak memang memudahkan orangtua memberikan nutrisi yang diperlukan si kecil. Namun pertanyaannya, perlukah?
Tidak bisa dipungkiri, dalam masa pertumbuhannya, anak memang membutuhkan rangkaian vitamin dan mineral. Namun, selama Anda memberikannya gizi seimbang, suplemen vitamin tidaklah dibutuhkan.
Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Archives of Pediatric & Adolescent Medicine menyatakan bahwa satu dari tiga anak di Amerika Serikat mengonsumsi vitamin yang tidak ia perlukan.
Solusi anak susah makan
Banyak orangtua yang kebingungan ketika
anaknya susah makan dan merasa gizinya tidak tercukupi.
Untuk itu, mereka mengambil ‘jalan pintas’ dan memberikan anaknya multivitamin. Padahal, suplemen vitamin tidak bisa menjamin terpenuhinya semua kebutuhan gizi si kecil.
Menurut Douglas MacKay dari Council for Responsible Nutrition, “Vitamin hanyalah salah satu dari nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Mengonsumsi vitamin tambahan tidak bisa menggantikan fungsi nutrisi lainnya.”
Bahaya Hipervitaminosis
Beberapa produk multivitamin berisi paket lengkap vitamin mulai dari Vitamin A, C, E, D hingga tambahan kalsium dan Omega 3.
Namun tidak semua vitamin memiliki manfaat yang baik untuk tubuh. Kelebihan vitamin yang tidak diperlukan akan larut lemak dan mengendap di dalam tubuh.
Jika hal ini dibiarkan, anak akan berisiko terkena hipervitaminosis yang berbahaya untuk kesehatannya.
Hipervitaminosis bisa mengakibatkan si kecil terserang gejala berikut ini:
- Sakit kepala
- Diare
- Kehilangan nafsu makan (untuk anak dengan Hipervitaminosis Vitamin D)
- Muntah-muntah
- Ruam kulit (untuk anak dengan Hipervitaminosis Vitamin K)
Untuk Vitamin C, meskipun kelebihannya akan dibuang oleh tubuh melalui urin, namun mengonsumsinya secara berlebihan justru memaksa ginjal anak bekerja dengan keras.
Untuk itu parents, dalam memberikan vitamin kepada anak hendaknya lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Jika memang diperlukan, dokter akan melakukan uji laboratorium untuk memastikan apa saja kekurangan vitamin yang dibutuhkan oleh anak Anda.
Baca juga:
Vitamin dan Nutrisi yang Diperlukan Anak Untuk Tumbuh Kembangnya
Banyak orangtua yang beranggapan jika memberikan vitamin sangat baik untuk dikonsumsi anak. Vitamin sendiri memiliki fungsi untuk memberikan nutrisi yang diperlukan si kecil. Namun apakah baik untuk memberikan vitamin kepada anak ? Atau pertanyaan yang seringkali ditpertanyakan adalah apakah perlu untuk selalu memberikan suplemen vitamin untuk anak ? Mari simak ulasan selengkapnya berikut.
Apakah Penting Memberikan Vitamin Anak ?
Tidak bisa dipungkiri jika untuk mendukungnya anak akan membutuhkan rangkaian nutrisi berupa vitamin dan mineral. Namun selama Anda memberikan gizi yang seimbang, pemberian vitamin anak tidaklah terlalu dibutuhkan. Hal ini sesuai dengan studi yang dimuat dalam jurnal Archieve of Pediatric & Adolecent Medicine yang menyatakan jika satu dari tiga anak di AS mengkonsumsi vitamin yang tidak ia perlukan.
Namun banyak juga orangtua yang beranggapan jika pemberian vitamin adalah pengganti makanan anak yang susah sekali makan. Sehingga gizi anak tidak akan tercukupi jika tidak didukung menggunakan vitamin. Padahal vitamin sendiri tidak bisa menjamin teprenuhinya semua kebutuhan gizi si kecil.
Menurut Douglas MacKay dari Council for Responsible Nutrition ia menyatakan bahwa vitamin bukanlah salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh anak. Mengkonsumsi suplemen vitamin tambahan tidak bisa menggantikan fungsi nutrisi lainnya. Sehinggs solusi memberikan vitamin bukanlah solusi yang tepat untuk diberikan kepada anak ketika ia tidak mau makan dengan lahap.
Bahaya Mengkonsumsi Vitamin yang Berlebih Untuk Anak
Perlu parent ketahui bahwa ada beberapa produk multivitamin yang berisi paket lengkap mulai dari Vitamin A, C, E, D hingga tambahan Kalsium dan Omega 3. Namun nyatanya tidak semua vitamin memiliki manfaat yang baik untuk tubuh. Kelebihan yang dimiliki oleh vitamin tidak akan diperlukan akan larut dalam lemak dan mengendap di dalam tubuh. Apabila hal ini dibiarkan anak akan memiliki resiko hipervitaminosis yang berbahaya untuk kesehatannya.
Apabila hal ini dibiarkan, anak akan memiliki resiko dan gejala yang mungkin akan menyerang si kecil. Gejala gejala tersebut seperti sakit kepala, diare, kehilangan nafsu makan, muntah muntah dan ruam kulit. Sementara mengkonsumsi vitamn C yang berlebihan akan dibuang melalui urin. Namun apabila mengkonsumsi secar berlebih justru akan memaksa ginjal anak bekerja dengan keras.
Untuk itu penting bagi parents untuk memperhatikan makanan dan vitamin yang akan dikonsumsi oleh anak. Sebelum memberikan vitamin, Anda bisa melakukan konsultasi dengan dokter anak terlbih dahulu. Apabila memang siperlukan, anak akan melalui tahap uji laboratorium untuk memastikan apa saja kekurangan vitamin yang dibutuhkan oleh anak Anda.
Itulah ulasan pemberian vitamin anak yang masih berusia dini. Ada baiknya Anda tidak memberikan vitamin secara rutin karena akan berdampak pada kesehatannya. Selalu lakukan konsultasi dengan dokter terpercaya untuk bisa menentukan vitamin apa yang dibutuhkan oleh anak. Apabila anak tidak nafsu makan, Anda bisa menghias makanan anak sehingga berbentuk lucu dan menarik untuk disantap.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.