Berapa suhu AC untuk bayi agar mereka nyaman beristirahat?
Temperatur ruangan merupakan salah satu hal krusial bagi bayi yang perlu diperhatikan. Beberapa ahli menyarankan agar para orang tua menggunakan pendingin ruangan atau air conditioner (AC) untuk menjaga suhu ruangan agar bayi tidak kepanasan.
Kendati demikian, perlu diketahui suhu AC untuk bayi agar dia tidak kedinginan.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar Parents menjaga suhu AC untuk bayi yang lebih rendah dan menghindari berpakaian berlebihan saat menidurkannya.
Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya panas berlebih pada tubuh bayi yang dapat menyebabkan kematian.
Lalu, berapa suhu AC yang aman untuk bayi? Simak penjelasan berikut ini!
Artikel Terkait : Amankah penggunaan AC untuk bayi baru lahir? Perhatikan 6 hal ini dulu
Daftar isi
Manfaat Suhu AC untuk Bayi
Sangat penting mengatur suhu AC untuk bayi. Pasalnya, bayi, terutama bayi baru lahir, belum dapat menyesuaikan suhu tubuhnya sebaik orang dewasa.
Hal ini membuat mereka rentan terhadap panas berlebih dan penyakit yang berhubungan dengan panas, seperti ruam panas, dehidrasi, kelelahan karena panas, atau sengatan panas (heatstroke).
Beberapa ahli mengatakan bahwa ruangan yang sejuk dan memiliki ventilasi baik dapat membantu bayi tidur dengan nyaman dan mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS).
Namun di sisi lain, ruangan yang terlalu dingin dapat menurunkan suhu tubuh bayi dan membuatnya kedinginan.
Secara garis besar, SIDS terjadi ketika bayi tidak dapat bangun ketika ada yang tidak beres secara fisiologis.
Alih-alih menangis dalam kesusahan, bayi yang kepanasan lebih cenderung diam. Suhu yang lebih tinggi mempersulit bayi untuk bangun karena rangsangan eksternal
Untuk itulah, penggunaan AC sangat direkomendasikan untuk kamar bayi yang belum dapat mengatur suhu tubuhnya.
Suhu AC yang Ideal untuk Bayi Baru Lahir
Pada dasarnya, memilih menggunakan AC untuk mendinginkan suhu ruangan di kamar bayi tidak ada salahnya. Namun, perhatikan beberapa hal agar penggunaannya tidak berdampak buruk terhadap kesehatan.
Beberapa ahli menyarankan untuk mengatur suhu AC untuk ruangan bayi sekitar 23-26 derajat Celcius.
Kendati demikian, dikutip dari Verywell Family, Parents harus menyesuaikan suhu AC dengan cuaca yang sedang berlangsung di sekitarnya.
Saat Cuaca Panas
Berikut ini adalah beberapa saran untuk menghadapi suhu yang lebih hangat di musim panas:
- Usahakan untuk menjaga temperatur rumah, dan khususnya ruangan tempat bayi tidur, pada atau di bawah 22 derajat Celcius. Suhu hingga 24 derajat Celcius mungkin dapat diterima di iklim yang sangat panas, tetapi pastikan untuk mendandani bayi dengan tepat.
- Hindari menempatkan bayi langsung di aliran udara jika Anda memiliki AC, karena cenderung sangat dingin.
- Pastikan bayi berpakaian yang lebih ringan.
- Buka pintu kamar tidur dan jendela jika aman untuk melakukannya.
- Jangan mengarahkan kipas langsung ke bayi.
Saat Cuaca Dingin
Demikian pula, di bulan-bulan yang lebih dingin, Parents harus membantu bayi mempertahankan suhu yang konsisten.
Berikut ini adalah beberapa saran untuk menghadapi suhu yang lebih dingin selama musim dingin:
- Hindari mengenakan topi pada bayi saat berada di dalam ruangan, karena kepala penting dalam mengatur suhu tubuh. Bayi tidak dapat mendinginkan diri dengan mudah dengan mengenakan topi, dan ada risiko topi itu bisa jatuh mengenai wajah bayi.
- Dandani bayi dengan satu lapisan ekstra, tetapi pastikan untuk tidak pernah menyelimuti atau membedong bayi secara berlebihan.
- Jauhkan selimut, bedong, dan kain dari buaian karena bayi mungkin secara tidak sengaja tergelincir di bawahnya dan menjadi terlalu panas atau mati lemas.
- Hindari menempatkan pemanas ruangan di dekat bayi dan jangan biarkan panas langsung mengenai mereka.
Artikel Terkait : 10 Cara Merawat Bayi Baru Lahir
Cara Mengecek Bayi Kepanasan atau Tidak
Bayi baru lahir belum memiliki kemampuan untuk mengatur suhu tubuhnya seperti orang dewasa. Jadi penting bagi orang tua untuk mengenali dan menanggapi isyarat bahwa bayi mereka kepanasan atau terlalu dingin.
Ketika bayi terlalu hangat, mereka cenderung menjadi gelisah. Hal itu juga memengaruhi kualitas tidur.
Selain itu, ruangan yang terlalu dingin juga dapat menyebabkan tubuh kehilangan pasokan air, sehingga bayi menjadi lemas dan lesu.
Untuk itu, ketahui cara mengecek apakah bayi kepanasan atau kedinginan, yaitu:
Cek Telinga dan Tengkuk Bayi
Pegang dengan dua jari di sekitar tengkuk dan telinga dan rasakan suhunya. Jika telinga bayi merah atau tengkuknya hangat dan berkeringat, berarti bayi terlalu panas.
Periksa Tangan dan Kaki Bayi
Rasakan suhu di tangan dan kaki bayi apakah lebih dingin daripada bagian tubuh lainnya. Jika iya, artinya bayi kedinginan.
Perhatikan Kondisi Kulit Bayi
Bayi yang kedinginan juga biasanya memiliki kulit yang lebih pucat dari biasanya; dan kulit mereka mungkin memiliki penampilan berbintik-bintik.
Saat bayi terlalu panas, pipi mereka mungkin memerah dan terlihat seperti berkeringat.
Cek Napas Bayi
Bayi yang kepanasan juga bisa bernapas dengan cepat. Sebaliknya, bayi yang kedinginan akan cenderung tenang, namun tampak lemas.
Perhatikan Gerakan Bayi
Perhatikan tindakan bayi dan jika ada sesuatu yang tampak tidak biasa. Jika bayi terlalu dingin, ia mungkin tampak kurang aktif dan memiliki tangan dan kaki yang terlalu dingin.
Selain itu, bayi mungkin lebih diam, atau mulai bersin.
Sementara, bayi yang kepanasan cenderung menjadi gelisah. Bayi juga terlihat lebih rewel saat cuaca panas.
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menggunakan AC untuk Bayi
Saat hendak menempatkan si Kecil di ruangan yang memakai AC tentu kita sebaiknya memerhatikan suhunya ya, Parents.
Pastikan suhu udara dikondisikan ideal, tidak panas ataupun tidak dingin.
Jagalah range suhu di antara 23-26 derajat Celcius namun bergantung juga dengan udara di luar rumah, Parents. Ingat, tubuh si Kecil lebih rentan dan sensitif dibandingkan anak-anak apalagi orang dewasa.
Suhu AC untuk bayi baru lahir aman digunakan, asalkan memperhatikan beberapa hal.
1. Jangan Mengarahkan Langsung Udara ke Tubuhnya
Selain suhunya, perhatikan juga letak atau arah udara dari AC keluar. Usahakan letak AC jangan langsung mengarah pada tempat si Kecil biasanya tidur.
Alangkah baiknya jika udara AC tidak mengarah langsung ke tubuhnya karena dikhawatirkan si Kecil bisa terserang flu atau masalah kesehatan lainnya terkait udara dingin.
2. Tetap Terhidrasi dan Lembap
Jagalah si Kecil tetap terhidrasi dengan baik ya Parents saat ia ditempatkan di ruangan ber-AC.
Di samping menjaga kondisi eksternal, memastikan kondisi fisik si Kecil pun menjadi hal yang tak kalah pentingnya. Tentu, selalu pastikan ia terhidrasi dengan baik ya.
Di ruangan ber-AC, pastikan jadwal pemberian ASI si Kecil tetap terjaga untuk menghindari dehidrasi.
Selain itu, pendingin udara dapat mengeringkan kulit bayi dengan cukup cepat. Oleh karenanya, penggunaan pelembap pun sebaiknya diperhatikan.
Gunakan pelembap yang direkomendasikan dokter pada kulit bayi Parents sebelum menyalakan AC agar kelembapan kulitnya tetap terjaga.
3. Tetap Lindungi Bayi
Walaupun suhu yang diatur tidak terlalu dingin, namun tetap juga pastikan tubuhnya tetap terlindungi dengan baik ya.
Sebaiknya tetap lindungi kulit bayi menggunakan pakaian yang panjang, namun tidak terlalu tebal.
Gunakan kain ringan dan bersih sebagai selimut untuk menutupi bayi Parents sampai siku.
Jika perlu, gunakan topi kain untuk menutupi kepala dan telinga bayi. Pastikan ruangan tidak terlalu dingin untuk bayi sehingga ia tak perlu diberi pakaian dalam beberapa lapisan.
Artikel Terkait : Untuk semua ibu: “Tidak hanya bayi yang baru lahir, Anda juga baru lahir”
4. Pasang Pengatur Waktu
Seorang dokter anak dan neonatologis dari Baby Center, dr. Saroja Balan, merekomendasikan untuk memasang pengatur waktu (timer) saat menggunakan AC.
“Jika Anda menggunakan AC, atur timer selama durasi yang dibutuhkan untuk mendinginkan ruangan. Jika AC Anda tidak memiliki timer bawaan, gunakan jam alarm untuk mengingatkan Anda. Jika tidak memiliki tampilan suhu, simpanlah termometer di dalam ruangan untuk membantu Anda memantau suhu,” saran Balan, seperti dikutip dari Baby Center.
5. Buka Jendela atau Pintu
Selain itu, Balan menyarankan agar Parents membuka sedikit jendela atau pintu kamar bayi yang ber-AC.
“Jika Anda menggunakan pendingin, biarkan jendela atau pintu terbuka sebagian untuk mengalirkan udara, terutama dalam cuaca lembap seperti monsun,” terangnya.
Sebagai pendingin, AC menguapkan air untuk mendinginkan, sehingga meningkatkan kelembapan di udara.
Dalam ruangan tertutup, kelembapan terus naik dan akhirnya pendinginan akan berhenti. Ini dapat menyebabkan kenaikan suhu secara bertahap, membuat ruangan menjadi panas dan lengket.
6. Jangan Membuat Suhunya Berbeda Ekstrem
Saat bayi sudah terbiasa dengan suhu di dalam ruangan ber-AC, sebaiknya jangan tiba-tiba membawanya ke tempat yang suhunya ekstrem panas.
Peralihan yang tiba-tiba dari suasana yang sejuk ke yang lebih hangat bisa jadi riskan bagi si Kecil.
Bila hendak membawanya ke luar ruangan dengan suhu yang lebih hangat, sebaiknya matikan AC di kamar terlebih dahulu. Biarkan bayi perlahan menyesuaikan dengan suhu kamar sebelum Parents membawanya keluar ruangan.
Hal ini juga berlaku, lho, untuk suhu di dalam mobil saat Parents membawanya bepergian.
Dengan konsep yang sama, ingatlah untuk mematikan AC beberapa saat sebelum Parents mencapai tujuan agar ia bisa lebih beradaptasi.
Sebaiknya, jaga kualitas AC dan suhunya sebaik mungkin ya, Parents.
7. Rawat AC dengan Baik
Selain poin-poin di atas, hal lain yang cukup penting diperhatikan ialah kualitas dan kebersihan AC. Hal ini karena tentunya kebersihan AC memiliki pengaruh kuat terhadap kebersihan udara di ruangan.
Oleh karena itu pastikan AC yang digunakan aman dan terawat dengan baik. Pastikan AC di kamar bayi sering diservis dan dipantau untuk memastikan berfungsi dengan baik.
Nah Parents, yuk perhatikan beberapa hal di atas saat hendak menempatkan bayi pada ruangan yang ber-AC. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya!
***
Artikel telah diupdate oleh: Nikita Ferdiaz
Is using an air conditioner (AC) or cooler safe with a newborn?
www.babycenter.in/x1050503/is-using-an-air-conditioner-ac-or-cooler-safe-with-a-newborn
What Is the Ideal Room & Home Temperature for a Newborn?
www.verywellfamily.com/home-temperature-for-a-new-baby-2633913
SIDS and Other Sleep-Related Infant Deaths: Updated 2016 Recommendations for a Safe Infant Sleeping Environment
Baca Juga:
8 Cara Merawat AC di Rumah Supaya Selalu Dingin Seperti Masih Baru
Suhu Badan Normal Bagi Bayi Baru Lahir, Jika Melebihi Nilai Ini Ibu Ayah Patut Risau!
Hipotermia pada Bayi, Bagaimana Mencegah dan Mengobatinya?