X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Ruam Popok Expert
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Napas Bayi Cepat, Apa Penyebabnya dan Kapan Harus Waspada?

Bacaan 5 menit

Bayi baru lahir kerap menunjukkan tingkah laku yang tidak terduga. Orang tua terkadang juga memperhatikan saat bayi tertidur, ia bernapas dengan pelan dan terkadang napas bayi cepat. Napas bayi yang terlalu cepat kerap memunculkan kekhawatiran pada ibu.

Napas yang cepat memang dapat menjadi tanda suatu penyakit yang memengaruhi. Bayi dan anak-anak memang rentan mengalami penyakit pernapasan karena kekebalan tubuh mereka belum terbentuk sempurna. 

Lalu apa penyebab napas bayi terlalu cepat? Apakah selalu menandakan adanya sebuah penyakit? Berikut penjelasannya! 

Artikel Terkait: Cystic Fibrosis, Kelainan Bawaan yang Mengganggu Saluran Pernapasan Bayi

Mengapa Napas Bayi Cepat? 

napas bayi cepat

Sumber: freepik

Penyakit pernapasan menjadi salah satu ancaman bagi bayi dan anak-anak. Napas yang cepat dan tersengal-sengal menjadi tanda adanya gangguan pada organ pernapasan. Namun, orang tua juga perlu mengetahui kondisi seperti apa yang disebut dengan pernapasan normal dan napas seperti apa yang dianggap terlalu cepat.

Bayi baru lahir memang bernapas jauh lebih cepat daripada bayi yang lebih tua, anak-anak, dan orang dewasa. Rata-rata, bayi baru lahir di bawah 6 bulan bernapas 40 kali per menit. 

Pernapasan dapat melambat hingga 20 napas per menit saat bayi baru lahir tidur. Saat tidur terkadang pernapasan bayi baru lahir dapat berhenti selama 5 hingga 10 detik dan kemudian mulai lagi lebih cepat. 

Untuk lebih jelasnya, berikut jumlah rata-rata napas yang normal sesuai dengan usia si kecil:

  • Bayi 0-6 bulan bernapas 30-60 kali per menit
  • Bayi 6-12 bulan bernapas 24-30 kali per menit
  • Balita 1-5 tahun bernapas 20-30 kali per menit
  • Anak-anak  6-12 tahun bernapas 12-20 kali per menit
  • Anak-anak di atas 12 tahun bernapas 12-20 kali per menit

Untuk mengukur seberapa cepat bayi bernapas, hitung berapa kali dadanya naik dalam 1 menit penuh. Bila napas mereka di luar rentang normal untuk usia mereka, mungkin saja ada yang salah. Segera periksakan bayi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Artikel Terkait: Sempat Alami Masalah Pernapasan, Anak Kedua Fedi Nuril Lahir Selamat

Gangguan Pernapasan yang Menyebabkan Napas Bayi Cepat

napas bayi cepat

Sumber: freepik

Napas cepat pada bayi dapat menjadi tanda adanya gangguan pada organ pernapasannya. Bayi lahir prematur mungkin memiliki paru-paru yang kurang berkembang dan memiliki beberapa masalah pernapasan. Bayi cukup bulan yang dilahirkan melalui operasi caesar juga berisiko lebih tinggi mengalami masalah pernapasan lainnya segera setelah lahir. 

Adapun beberapa masalah pernapasan pada bayi baru lahir, antara lain: 

1. Bronkiolitis

Infeksi paru-paru ini kerap menyerang anak-anak di bawah 2 tahun. Penyakit ini menyebabkan saluran udara di dalam paru-paru mereka menjadi lebih sempit. Hal tersebut membuat mereka sulit bernapas. Bronkiolitis membuat napas bayi cepat dengan beberapa gejala, antara lain: 

  • Hidung berair 
  • Batuk 
  • Demam ringan 
  • Napas mengi 
  • Kehilangan nafsu makan 

2. Napas Cepat karena Asma

Anak-anak yang memiliki penyakit asma biasanya menunjukkan tanda-tanda pertama sejak mereka berusia 5 tahun. Selain napas cepat, gejalanya tampak berupa batuk atau napas mengi.

3. Pneumonia

Pneumonia kerap terjadi setelah anak pilek atau flu. Hal tersebut disebabkan oleh virus atau bakteri. Selain napas cepat, gejala pneumonia antara lain: 

  • Berjuang untuk bernapas
  • Mengi
  • Batuk
  • Demam

Artikel Terkait: 5 Fakta Penyakit Saluran Pernapasan pada Anak yang Wajib Parents Ketahui

Kapan Harus Dibawa ke Dokter?

Bayi memang belum bisa mengungkapkan apa yang dirasakannya. Namun saat mereka sakit, biasanya tingkah lakunya berbeda dari biasanya. Bila diperhatikan dengan saksama, orang tua akan mengetahui kapan bayi mereka sakit. Segera bawa ke dokter apabila mengalami gejala sebagai berikut.

  • Sulit tidur atau makan
  • Rewel yang ekstrem
  • Batuk terus-menerus
  • Demam di atas  38°C

Gejala tersebut juga bisa disertai dengan tanda kegawatdaruratan. Segera bawa bayi ke Instalasi Gawat Darurat jika mengalami tanda-tanda sebagai berikut.

  • Tampak tertekan
  • Kesulitan menangis 
  • Kesulitan mengatur napas 
  • Dehidrasi karena kurang makan atau cairan
  • Bernapas lebih cepat lebih dari 60 kali per menit mendengus di akhir setiap napas 
  • Lubang hidung melebar saat bernapas atau cuping hidung terlihat
  • Otot menarik tulang rusuk ke bawah saat bernapas semburat biru pada kulit, terutama di sekitar bibir dan kuku

Tips Mengatasi Masalah Pernapasan Bayi 

napas bayi cepat

Sumber: freepik

Batuk merupakan refleks alami yang baik untuk melindungi saluran pernapasan dari benda-benda asing. Beberapa tips yang bisa orang tua lakukan di rumah saat bayi mengalami masalah pernapasan ringan, antara lain: 

  • Jaga agar bayi tetap terhidrasi (asupan ASI yang cukup untuk bayi di bawah 6 bulan) 
  • Pastikan bayi cukup tidur
  • Mandi dengan air hangat dapat membantu melegakan saluran pernapasan
  • Tidurkan bayi dengan posisi terlentang 

American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk selalu menidurkan bayi terlentang untuk lancarkan saluran pernapasan. Hal tersebut mungkin sulit untuk dilakukan, tetapi cara ini ini merupakan posisi tidur yang paling aman untuk bayi.

Itulah penjelasan tentang napas bayi yang cepat. Ternyata napas bayi memang lebih cepat daripada anak-anak yang lebih tua. Meski demikian, orang tua tetap perlu waspada ketika napas bayi lebih cepat dari batas normal. 

Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.

Baca Juga: 

Penelitian: Bayi bisa 'divaksinasi' terhadap Asma dengan Probiotik

Gangguan pernafasan pada bayi baru lahir, kenali penyebab dan gejalanya

Nebulizer, Cara Terbaik Ringankan Batuk Pilek Serta Gangguan Pernapasan pada Anak

Cerita mitra kami
17 Cara Mengatasi Perut Kembung pada Anak Bayi dan Balita
17 Cara Mengatasi Perut Kembung pada Anak Bayi dan Balita
Inilah Tahap Perkembangan Anak 1 Tahun
Inilah Tahap Perkembangan Anak 1 Tahun
7 Cara Mencuci Peralatan Makan Bayi Guna Menghindari Penyebab Diare
7 Cara Mencuci Peralatan Makan Bayi Guna Menghindari Penyebab Diare
Jenis Ruam Popok Pada Bayi dan Cara Mencegahnya
Jenis Ruam Popok Pada Bayi dan Cara Mencegahnya

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Faizah Pratama

Diedit oleh:

Finna Prima Handayani

Diulas oleh:

dr.Gita Permatasari

  • Halaman Depan
  • /
  • Bayi
  • /
  • Napas Bayi Cepat, Apa Penyebabnya dan Kapan Harus Waspada?
Bagikan:
  • Cek Jadwal Lengkap Imunisasi Anak Terbaru 2023 dan Cara Mengatasi Efek Sampingnya

    Cek Jadwal Lengkap Imunisasi Anak Terbaru 2023 dan Cara Mengatasi Efek Sampingnya

  • Mengenal NICU, Ruangan Perawatan Intensif Bayi Baru Lahir

    Mengenal NICU, Ruangan Perawatan Intensif Bayi Baru Lahir

  • Tali Pusat Bayi, Pahami Cara Membersihkan dan Merawatnya

    Tali Pusat Bayi, Pahami Cara Membersihkan dan Merawatnya

  • Cek Jadwal Lengkap Imunisasi Anak Terbaru 2023 dan Cara Mengatasi Efek Sampingnya

    Cek Jadwal Lengkap Imunisasi Anak Terbaru 2023 dan Cara Mengatasi Efek Sampingnya

  • Mengenal NICU, Ruangan Perawatan Intensif Bayi Baru Lahir

    Mengenal NICU, Ruangan Perawatan Intensif Bayi Baru Lahir

  • Tali Pusat Bayi, Pahami Cara Membersihkan dan Merawatnya

    Tali Pusat Bayi, Pahami Cara Membersihkan dan Merawatnya

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.