Parents, tahukah seperti apa ciri bayi kedinginan? Bayi belum memiliki kemampuan untuk meregulasi temperatur tubuhnya, demikian menurut InfantCPR. Tubuh mereka kehilangan panas melalui permukaan yang tidak terlindungi seperti kepala, tangan, atau kaki mereka – yang disebut “panas terpancar”.
Daniel Ganjian, seorang dokter anak di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, California, mengatakan bahwa kemampuan bayi untuk mengatur suhu tubuh mereka sendiri semakin baik seiring bertambahnya usia, biasanya antara 3 dan 4 tahun.
“Meskipun demikian, bahkan di usia yang lebih tua anak-anak masih membutuhkan pengingat untuk berpakaian dengan baik sebelum pergi ke luar. Bahkan remaja membutuhkan pengingat,” sambung Ganjian.
Bahkan, suhu kamar bayi yang optimal (terlepas dari seberapa dingin atau panasnya di luar) sangat menentukan apakah bayi akan merasa kedinginan atau tidak.
Artikel terkait: Persiapan dan Tata Cara Melakukan Aqiqah Menurut Islam, Sudahkah Parents Tahu?
Gejala Bayi Kedinginan
Hipotermia menjadi sebuah kondisi yang bisa dialami bayi jika orang tua tak tanggap. Oleh karena itu, penting bagi orang tua menelaah ketika bayi merasa kedinginan. Merujuk laman Romper, berikut ini gejalanya:
1. Tangan dan Kaki Terasa Dingin
Tanda bayi kedinginan paling terasa adalah tangan dan kaki mungilnya terasa dingin. Cobalah pegang area tubuh tersebut secara berkala. Jika tidak terasa hangat, besar kemungkinan buah hati Anda kedinginan.
“Bayi Anda kedinginan jika tangannya sudah terlalu jauh dari hangat. Selain tangan, periksalah bagian belakang leher. Jika terasa dingin, artinya ia kedinginan,” ujar dr. Posner.
2. Kulit Pucat
Perubahan warna kulit menjadi pucat menjadi tanda bayi kedinginan lainnya. Waspadai jika kondisi ini berbarengan dengan tubuh lemas, karena besar kemungkinan anak mengalami hipotermia.
“Coba pakaikan selimut atau lakukan skin to skin contact pada bayi Anda. Selain itu, pakaikan juga topi di kepala si kecil agar suhu panas dari tubuhnya tidak menguap keluar,” ujar dr. Posner.
Artikel terkait: 6 Manfaat Kontak Kulit Bayi dengan Orangtua, bukan Sekadar Menenangkannya
3. Rewel Tanpa Alasan
Pada fase awal kedinginan, bayi mungkin akan menjadi rewel tanpa alasan yang jelas. Jika ini terjadi, cukup pakaikan kaus kaki atau pakaian yang lebih hangat, supaya si kecil merasa lebih nyaman.
“Anda disarankan untuk menambahkan pakaian ekstra seperti jaket untuk memastikan bahwa tubuhnya mendapat kehangatan yang cukup. Sehingga tidak mengalami kedinginan,” tutur Ganjian.
4. Bersin
Ketika bayi mulai bersin-bersin, bisa jadi itu pertanda bahwa ia sedang kedinginan. Kondisi ini disebabkan oleh respons yang terhubung dengan hipotalamus, yaitu bagian otak yang mengontrol suhu tubuh.
“Itulah sebabnya, bayi akan bersin saat sedang kedinginan. Ini sangat normal dan tidak ada hubungannya dengan adanya infeksi virus flu,” sambung Ganjian lagi.
5. Kaku dan Tetap Diam
Tubuh bayi yang sangat kedinginan biasanya akan tampak kaku dan tidak melakukan gerakan dalam bentuk apa pun. Keadaan ini tidak boleh diabaikan, karena merupakan tanda awal bayi mengalami hipotermia.
“Ketika bayi menjadi pendiam dan tidak banyak bergerak, itu bisa berarti mereka terlalu kedinginan. Segera bawa ke ruangan yang lebih hangat dan berikan pelukan sambil menyelimutinya agar tubuhnya kembali hangat,” pungkas dr. Ganjian.
Artikel terkait: Bayi Demam Naik Turun, Haruskah Orangtua Panik?
Mengutip Mayo Clinic, kedinginan pada bayi juga bisa ditandai dengan gejala berikut:
- Demam
- Batuk
- Nafsu makan berkurang
- Sifat lekas marah atau tantrum
- Sulit tidur
- Kesulitan menyusui atau minum susu dari botol karena hidung tersumbat
Pencegahan agar Bayi Tidak Kedinginan
Sayangnya, memang tidak ada obat atau vaksin tertentu untuk mengatasi kedinginan pada bayi. Namun, Parents bisa melakukan langkah preventif antara lain:
- Jauhkan dari orang sakit. Jika bayi baru lahir, janganlah izinkan orang yang sedang sakit untuk berkunjung. Sebisa mungkin, hindari naik kendaraan umum dan mengunjungi keramaian karena rawan virus.
- Cuci tangan sebelum menyentuh bayi. Adalah hal sepele padahal penting, untuk orang tua mencuci tangan lebih dulu setidaknya 20 detik sebelum menyentuh bayi. Jika tidak memngkinkan, ganti air dengan hand sanitizer berbasis alkohol 60%. Hal ini secara tak langsung mengajarkan kebersihan juga pada si kecil.
- Bersihkan mainan dan dot. Tak kalah penting, bersihkan seluruh mainan dan dot secara berkala. Terlebih jika ada anggota keluarga yang habis menjenguk.
- Edukasi orang sekitar. Orang sekitar dalam hal ini adalah kerabat dekat, agar mereka menjaga kebersihan diri secara berkala. Sesederhana batuk atau bersin dengan menutup mulut menggunakan tangan atau saputangan. Jangan lupa mencuci tangan setelahnya untuk mencegah perpindahan virus.
Kapan Harus ke Dokter?
Imunitas tubuh lemah menjadi penyebab bayi merasa kedinginan, pun bisa mengakibatkan komplikasi. Jika bayi masih berusia 3 bulan dan menunjukkan gejala berikut, jangan lupa periksakan diri ke dokter:
- Popok tidak basah alias frekuensi buang air kecil berkurang
- Demam dengan suhu tubuh lebih tinggi dari 100,4 F (38ºC)
- Sakit telinga
- Mudah tantrum
- Mata merah atau mengeluarkan cairan mata berwarna kuning atau kehijauan
- Kesulitan bernapas atau mengi
- Batuk terus-menerus
- Mengeluarkan cairan hidung yang kental dan berwarna hijau selama beberapa hari
- Sulit menangis
- Menolak menyusui
- Muntah dengan lendir bercampur darah
- Kesulitan bernapas atau kebiruan di sekitar bibir
- Sangat berenergi
Demikian informasi seputar bayi kedinginan. Parents jangan sampai mengabaikannya.
Baca juga:
Bukan Rewel! Tetapi Bayi Berkebutuhan Tinggi, Ini Tanda yang Perlu Dipahami
5 Tanda atau Gejala Positif COVID-19 pada Bayi, Orang Tua Wajib Tahu!
3 Cara Mengatur Waktu Tidur Orang Tua selama Menjaga Bayi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.