X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Ruam Popok Expert
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Fakta Menarik, Studi Menyebut Suara Tawa Bayi Manusia Lebih Mirip Simpanse

Bacaan 5 menit
Fakta Menarik, Studi Menyebut Suara Tawa Bayi Manusia Lebih Mirip Simpanse

Studi menyebut jika suara tawa bayi lebih mirip simpanse, mengapa bisa demikian?

Tak ada yang lebih membahagiakan dari mendengar suara gelak tawa bayi. Terlebih, jika tawa tersebut muncul dari buah hati kita. Namun, tahukah Parents, studi terbaru menyebutkan bahwa suara tertawa bayi manusia ternyata lebih mirip simpanse, loh. Mengapa bisa, ya? Daripada penasaran, yuk langsung saja simak ulasannya sebagai berikut. 

Artikel terkait: Studi Tunjukkan Bayi Tularkan COVID-19 Lebih Cepat, Begini Faktanya

Studi Tentang Suara Tawa Bayi Manusia yang Disebut Lebih Mirip Simpanse

suara tawa bayi

Pernyataan menarik ini datang dari sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Biology Letters. Studi ini ditulis oleh Profesor Psikologi Kognitif dari Universitas Leiden Belanda, Mariska Kret, serta para ilmuwan lain dari ranah pendidikan serupa. 

Dalam penelitian tersebut, Mariska dan para ilmuwan lain mengumpulkan audio berisi suara tawa bayi manusia berusia 3 hingga 18 bulan. Kemudian, mereka meminta pendengar untuk menilai persentase tawa yang dihasilkan selama menghirup dan menghembuskan napas. Para ilmuwan juga menyertakan rekaman audio dari lima orang dewasa yang tertawa, sebagai bahan perbandingan agar penelitian lebih akurat dan kredibel. 

suara tawa bayi

Hasilnya, Mariska menuliskan bahwa pola tertawa bayi lebih identik dengan simpanse. Meski begitu, pola tertawa mereka perlahan akan berkembang dan mengikuti orangtuanya. 

Pada dasarnya, Mariska menjelaskan, saat seorang manusia dewasa tertawa, mereka biasanya menghirup udara terlebih dulu baru menghasilkan suara ‘Ha-ha-ha’ dengan gelak yang terbilang singkat. Lantas, suara tawa tersebut pun perlahan akan hilang sesuai keinginan seseorang. 

Pola tersebut sedikit berbeda dengan simpanse. Ketika tertawa, makhluk hidup tersebut cenderung mengeluarkan suara tawa mereka pada saat menarik napas serta ketika sedang menghembuskan napasnya. 

Pola Tawa Bayi Lebih Identik dengan Simpanse

Fakta Menarik, Studi Menyebut Suara Tawa Bayi Manusia Lebih Mirip Simpanse

Mariska memaparkan, “Pola gelak tawa pada bayi lebih mirip dengan spesies primitif yang masih bersaudara dengan kita (simpanse).”

“Pola tertawa simpanse sendiri agaknya sulit dideskripsikan, ya. Tetapi biasanya suara tawanya itu tanpa jeda dan beriringan dengan tarikan dan hembusan napasnya. Mirip seperti bunyi kera pada umunya seperti huh-hah-huh-ha,” ungkapnya seperti yang dikutip dari laman Alaribia News. 

Para ilmuwan yang melakukan penelitian ini pun memaparkan bahwa pola tawa bayi yang berusia di bawah 18 bulan-lah yang lebih mirip dengan simpanse. Pasalnya, bayi di rentang usia tersebut mengeluarkan suara tawa ketika ia menarik dan menghembuskan napas. 

Meski begitu, muncul juga pendapat lain dari para ilmuwan yang tidak terlibat dengan penelitian yang dilakukan Mariska.

Peneliti dari Universitas Portsmouth, Inggris, Marina Davila Ross berpendapat, beberapa tawa bayi memang lebih mirip spesies kera, terutama spesies simpanse yang memiliki evolusi mirip dengan manusia. Namun, tidak semua tawa bayi memiliki pola yang serupa. 

Suara Tawa Bayi Lebih Menular dan Meninggalkan Kesan Positif

suara tawa bayi

Pola tertawa bayi yang disebut lebih identik dengan simpanse bukanlah hal yang negatif, kok, Parents. Faktanya, para peneliti menyebutkan, justru pola tertawa inilah yang membuat gelak tawa dari seorang bayi bisa lebih mudah menular dan memberikan kesan positif dan membahagiakan bagi orang dewasa di sekitarnya.

Fakta tersebut para peneliti dapatkan dari riset sederhana. Mereka melakukan eksperimen lain dengan sekelompok pendengar baru. Kemudian, para peneliti meminta para pendengar untuk memberi tahu apa yang mereka rasakan setelah mendengar suara tawa dalam rekaman audio. 

Saat melakukan penelitian, para ilmuwan tidak memberi tahu para audiens mengenai perbedaan pola tertawa; pola tertawa saat menarik dan menghebuskan napas, atau pola tertawa yang dilepaskan setelah menarik dan menghembuskan napas. 

suara tawa bayi

Hasilnya, para audiens baru tersebut pun memilih bahwa gelak tawa yang dilakukan ketika menarik dan menghembuskan napas lebih terdengar menyenangkan. Itulah pola tertawa yang dimiliki oleh bayi.

Adapun pola tertawa tersebut cenderung lebih keras dan terkontrol, ungkap Mariska lagi. Maka dari itu, suara tawa ini dapat memudahkan bayi untuk memberi tahu orang dewasa di sekitar bahwa mereka sedang merasa senang dan bahagia. Serta, tentunya, hal ini pun membuat suara tawa bayi cenderung lebih menular dan memberikan efek positif seperti kebahagiaan pada orang di sekitarnya. 

Artikel terkait: Hasil Studi: Rokok Tingkatkan Risiko Stunting, Ini Faktanya

Manfaat Tertawa bagi Perkembangan Bayi

Fakta Menarik, Studi Menyebut Suara Tawa Bayi Manusia Lebih Mirip Simpanse

Gelak tawa bayi ternyata tidak hanya memberikan kebahagiaan pada orang sekitar, loh. Saat si kecil tertawa, ini juga akan memberikan banyak manfaat untuk tumbuh kembangnya.

Tertawa juga bisa menjadi salah satu aktivitas yang sangat efektif untuk membangun hubungan yang hangat dan penuh kasih sayang dengan si kecil. Dengan tertawa, bayi dapat belajar bagaimana caranya berpikir, berkomunikasi, serta bagaimana ia menunjukkan emosinya pada orang dewasa seperti orangtuanya. 

Fakta Menarik, Studi Menyebut Suara Tawa Bayi Manusia Lebih Mirip Simpanse

Cerita mitra kami
Masalah Kulit Sensitif pada si Kecil yang Memiliki Riwayat Alergi
Masalah Kulit Sensitif pada si Kecil yang Memiliki Riwayat Alergi
Menghindari Masalah Kulit Bayi: Mengenali Faktor Pemicu dan Memahami Cara Menjaga Kebersihan Kulit
Menghindari Masalah Kulit Bayi: Mengenali Faktor Pemicu dan Memahami Cara Menjaga Kebersihan Kulit
3 Cara Memilih Produk Perawatan Kulit Bayi yang Aman dan Sehat untuk Kulit Bayi Sensitif atau Kering
3 Cara Memilih Produk Perawatan Kulit Bayi yang Aman dan Sehat untuk Kulit Bayi Sensitif atau Kering
Hati-Hati, Terlalu Sering Terkena Paparan AC Tak Baik untuk Kulit si Kecil
Hati-Hati, Terlalu Sering Terkena Paparan AC Tak Baik untuk Kulit si Kecil

Mengajak bayi tertawa, juga termasuk ke dalam salah satu upaya kita dalam mengajarkannya bersosialisasi dan membangun hubungan yang baik dengan lingkungan sekitar. 

Tak hanya itu, ketika bayi bisa tertawa dengan bebas di sekitar Anda, ini juga bisa menjadi sebuah pertanda baik, Parents. Ini merupakan tanda bahwa si kecil bahagia dan bersyukur bahwa lingkungan yang ia tempati sudah aman, sehingga membuatnya terasa nyaman dan terlindungi. 

Artikel terkait: Studi: Terlalu Lama Stay at Home Meningkatkan Risiko Obesitas pada Anak

Itu dia tadi ulasan seputar studi terbaru yang menyebut suara tawa bayi manusia lebih mirip dengan simpanse. Jadi, bagaimana menurut Parents? Anda pastinya juga ikut senang ketika melihat si kecil tertawa, bukan?

***

Baca juga:

5 Cara agar Bayi Tidur Nyenyak dan Tidak Rewel, Coba Malam Ini!

Penjelasan Dokter Anak Soal Warna Urine Bayi, yang Normal dan yang Perlu Diwaspadai

Ternyata Pup Bayi Bisa Mengukur Tingkat Kecerdasan Anak, Ini Faktanya!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Shafa Nurnafisa

Diedit oleh:

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Bayi
  • /
  • Fakta Menarik, Studi Menyebut Suara Tawa Bayi Manusia Lebih Mirip Simpanse
Bagikan:
  • Tips Merawat Tali Pusar Bayi Baru Lahir agar Tidak Terkena Infeksi

    Tips Merawat Tali Pusar Bayi Baru Lahir agar Tidak Terkena Infeksi

  • Batuk pada Bayi: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi

    Batuk pada Bayi: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi

  • Batuk Croup pada Anak: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi

    Batuk Croup pada Anak: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi

  • Tips Merawat Tali Pusar Bayi Baru Lahir agar Tidak Terkena Infeksi

    Tips Merawat Tali Pusar Bayi Baru Lahir agar Tidak Terkena Infeksi

  • Batuk pada Bayi: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi

    Batuk pada Bayi: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi

  • Batuk Croup pada Anak: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi

    Batuk Croup pada Anak: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti