Mengenal Struktur Vagina, Pintu Gerbang Awal Kehidupan Manusia

Menjadi awal kehidupan manusia, pernahkah Bunda terpikir seperti apa struktur vagina yang sudah Tuhan berikan?

Vagina adalah alat reproduksi perempuan yang menjadi awal mula kehidupan. Struktur vagina memungkinkan pembuahan terjadi dan selanjutnya tahap kehamilan dimulai. Jika konsepsi tidak terjadi, sistem akan merancang terjadinya menstruasi. 

Mengutip laman Web MD, alat reproduksi perempuan terdiri dari dua bagian yakni bagian luar dan dalam. Seluruhnya bekerja sama mulai dari masuknya sperma, hingga memastikan alat kelamin terlindung dari organisme berbahaya.

Struktur Vagina

Berikut struktur vagina bagian luar, terdiri dari:

1. Mons Pubis

Pertama adalah mons pubis, merupakan jaringan lemak yang mengelilingi tulang pubis. Jaringan ini mengandung kelenjar untuk mengeluarkan minyak beserta Feromon. Konon, feromon inilah yang menghasilkan daya tarik seksual.

2. Labia Mayora

Selanjutnya ada labia mayor yang menjadi pintu gerbang pelindung organ reproduksi bagian luar. Sesuai namanya, organ ini ukurannya besar. Pada labia mayor, terdapat kelenjar keringat dan sebaceous yang memproduksi cairan lubrikasi. Saat seorang perempuan memasuki masa pubertas, labia mayor akan mulai ditumbuhi rambut kemaluan.

Bagian dalam labia mayor tidak berambut dan memiliki kelenjar lemak. Labia mayora bagian dalam terdiri dari banyak ujung saraf sehingga cukup sensitif.

3. Labia Minora

Lebih ke dalam, ada labia minor yang berfungsi mengelilingi pembukaan vagina dan uretra. Adapun uretra adalah saluran yang membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh. Uniknya, ukuran maupun bentuk organ ini bisa berbeda di setiap perempuan.

Permukaannya pun sangat rapuh dan sensitif, sehingga membuatnya mudah mengalami iritasi dan pembengkakan.

Artikel terkait: Tren Membersihkan Vagina dengan Air Lemon, Apakah Aman? Berikut Penjelasan Dokter

4. Vestibular Bulbs

Vestibular bulbs adalah dua bagian panjang pada pembukaan vagina yang berisi jaringan erektil. Saat seorang wanita merasa terangsang, bagian ini akan terisi banyak darah dan membesar. Setelah wanita mengalami orgasme, darah di dalam jaringan tersebut akan kembali mengalir ke tubuh.

5. Kelenjar Bartholin

Terletak di samping lubang vagina dan menghasilkan sekresi cairan (lendir). Kelenjar bartholin memiliki ukuran kecil dan berbentuk seperti kacang yang berada di pembukaan vagina. Fungsi organ ini adalah mengeluarkan lendir dan melumasi vagina saat melakukan hubungan seksual.

6. Klitoris

Kedua labia minora bertemu di bagian kecil yang disebut klitoris. Tonjolan ini sangatlah sensitif dan sebanding dengan penis pria. Klitoris ditutupi lipatan kulit bernama preputium yang mirip dengan kulup di ujung penis. Seperti halnya penis, klitoris sangat sensitif terhadap rangsangan dan bisa mengalami ereksi.

Lebih dalam dari vulva, terdapat organ reproduksi bagian dalam antara lain:

1. Vagina

Vagina adalah suatu area dengan bentuk seperti saluran yang lentur dan berotot. Bagian ini terletak di antara uretra dan rektum (anus), dengan panjang sekitar 7,5-10 cm.

Bagian atas vagina terhubung dengan serviks. Sementara itu, bagian bawahnya terbuka ke arah luar. Saat seorang perempuan melakukan hubungan seksual, vagina akan merenggang, melebar, dan dipenuhi oleh aliran darah sebagai persiapan dari penetrasi.

Vagina juga merupakan saluran tempat keluarnya lendir serviks dan darah menstruasi. Saat proses persalinan, bayi akan keluar dari uterus menuju ke saluran vagina.

2. Leher Rahim atau Serviks

Serviks atau leher rahim adalah bagian bawah dari rahim yang menghubungkan rahim dengan vagina. Serviks berbentuk seperti tabung yang fungsinya melindungi rahim dari infeksi dan sebagai jalan masuk sperma saat berhubungan seksual.

3. Uterus

Organ uterus juga disebut rahim, merupakan suatu ruang kosong yang berbentuk seperti buah pir dan berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin. Uterus terletak di antara kandung kemih dan rektum. Inilah tempat janin akan tumbuh dan berkembang hingga ia lahir.

Artikel terkait: Jika Vagina Bisa Bicara, 7 Hal Ini akan Diteriakkannya pada Bunda

4. Tuba Falopi

Disebut juga saluran tuba, organ ini berbentuk seperti pembuluh kecil yang menempel pada bagian atas rahim. Organ ini berfungsi sebagai jalan yang dilalui oleh sel telur untuk berpindah dari ovarium ke rahim.

Tuba falopi juga merupakan tempat terjadinya pembuahan. Setelah pembuahan terjadi, sel telur yang telah dibuahi akan bergerak menuju rahim untuk ditanamkan di dinding rahim.

5. Ovarium

Indung telur atau ovarium adalah jaringan kecil berbentuk oval yang berada di rahim. Ovarium berfungsi untuk memproduksi sel telur dan hormon seks perempuan, yang kemudian akan dilepaskan ke aliran darah.

Saat seorang perempuan lahir, ia sudah memiliki 1 juta hingga 2 juta sel telur di dalam alat reproduksinya. Lalu pada saat pubertas, tersisa hanya sekitar 300.000 sel telur saja. Dari keseluruhan jumlah tersebut, hanya sekitar 500 sel telur yang akan berovulasi. Sisanya akan mati ketika memasuki masa menopause.

Kapan Harus ke Dokter?

Menjadi hal yang umum ketika seseorang baru akan memeriksakan diri ke dokter bila penyakit sudah terlanjur berkembang. Bagaimanapun mencegah lebih baik daripada mengobati. Segera periksakan diri jika alat reproduksi Anda mengalami sinyal berikut:

  • Berusia di bawah 35 tahun dan tidak bisa hamil setelah setahun menjalani program hamil
  • Berusia 35 tahun atau lebih dan tidak bisa hamil setelah 6 bulan program kehamilan
  • Nyeri hebat saat menstruasi
  • Nyeri saat berhubungan seks
  • Terjadi perdarahan vagina abnormal, termasuk perdarahan hebat selama menstruasi, perdarahan antar siklus, atau perdarahan setelah menopause
  • Keputihan yang tidak biasa, terutama jika warna dan baunya tidak seperti biasa
  • Kemerahan, bengkak, atau ketidaknyamanan pada vulva atau vagina
  • Ada luka, lesi, atau benjolan yang tidak biasa di sekitar vulva atau vagina
  • Ada gejala infeksi saluran kemih, seperti sensasi terbakar saat buang air kecil

Itulah penjelasan tentang struktur vagina wanita. Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa membuka wawasan Anda.

 

Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.

Baca juga:

7 Ciri Vagina yang Sehat, Ini yang Bunda Perlu Tahu

3 Masalah Uroginekologi pada Vagina dan Cara Mengatasinya Menurut Dokter

Tren Perineum Sunning atau Menjemur Vagina di Kalangan Seleb, Benarkah Bermanfaat?