Semua perempuan pasti akan melewati tahapan dalam usianya suatu kondisi yang namanya menopause. Menopause diartikan sebagai tidak lagi mengalami masa haid yang terjadi melalui proses panjang sekitar satu tahun, atau bisa lebih lama dari itu. Hal ini biasa dialami pada perempuan di usia akhir 40-an atau awal 50-an.
Menopause biasanya dibarengi dengan beberapa perubahan pada tubuh. Hal ini disebabkan oleh penurunan produksi estrogen dan progesteron di ovarium. Gejalanya pada perempuan bervariasi. Ada yang merasakan hot flashes, penambahan berat badan, pengeroposan tulang, atau vagina kering saja.
Dalam beberapa kasus, perubahan ini ada yang sampai harus mendapatkan perhatian medis. Yuk, pelajari efek menopause pada tubuh perempuan dari lansiran Healthline berikut ini:
Artikel Terkait: 7 Rekomendasi Produk untuk Wanita Menopause, Jadi Lebih Nyaman
7 Efek Menopause pada Tubuh perempuan
1. Efek menopause pada tubuh perempuan salah satunya vagina kering dan gairah menurun
Secara teknis setelah menopause tubuh Anda tidak akan lagi memproduksi sel telur untuk pembuahan. Tanpa pelepasan telur yang akan dibuahi setiap bulan itu, maka seorang perempuan tidak lagi bisa hamil.
Sistem reproduksi Anda tidak lagi mengalami penebalan lendir serviks (yang biasa terjadi di tengah siklus haid sebagai tanda ovulasi). Dengan demikian, vagina menjadi kering secara keseluruhan, dan ini juga memengaruhi gairah seksual Anda.
Tapi tenang, kekhawatiran itu bisa diatasi dengan bantuan pelumas seks yang banyak dijual di pasaran.
2. Osteoporosis serta nyeri otot dan sendi
Penurunan produksi estrogen dapat memengaruhi jumlah kalsium di tulang, sehingga menyebabkan penurunan kepadatan tulang yang signifikan. Kondisi ini bisa mengarah pada masalah tulang yang disebut osteoporosis.
Ternyata banyak perempuan yang mengalami pengeroposan tulang lebih cepat beberapa tahun setelah periode menstruasi terakhirnya. Mereka juga menjadi lebih rentan terhadap patah tulang pinggul, tulang belakang, dan tulang lainnya.
Untuk menjaga kesehatan tulang, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
- Mengonsumsi makanan tinggi kalsium, seperti produk susu atau sayuran berdaun hijau gelap.
- Konsumsi suplemen vitamin D.
- Berolahragalah secara teratur dan sertakan latihan beban dalam rutinitas olahraga Anda untuk menghindari nyeri otot dan sendi.
- Kurangi konsumsi alkohol.
- Hindari merokok.
3. Hot Flashes, efek menopause pada tubuh perempuan yang paling sering terjadi
Hot flashes terjadi akibat turunnya hormon estrogen dan ini merupakan gejala yang paling umum dialami wanita menopause. Sekitar 75 persen wanita mengalaminya. Selama hot flash, Anda merasa suhu tubuh Anda naik.
Hot flashes memengaruhi bagian atas tubuh dan kulit bisa berubah warna menjadi merah atau bercak. Gelombang panas ini bisa menyebabkan berkeringat, jantung berdebar-debar, dan perasaan pusing. Setelah hot flashes reda, Anda bisa jadi merasa sangat kedinginan.
Gejala ini bisa terjadi di siang atau malam hari, bisa datang setiap hari atau bahkan beberapa kali sehari. Dan, Anda juga mungkin mengalaminya selama satu tahun atau bahkan beberapa tahun.
Hot flashes juga bisa dipicu dengan beberapa hal, jadi untuk mengurangi risikonya hindarilah beberapa hal, seperti mengkonsumsi alkohol atau kafein, makan makanan pedas, stres, merokok, dan berada di tempat yang panas.
4. Kinerja jantung terganggu
Sebenarnya apa hubungan menopause dengan jantung? Tingkat estrogen yang menurun dapat mencegah tubuh mempertahankan arteri yang fleksibel. Dan ini dapat memengaruhi aliran darah di pembuluh kardiovaskular. Itulah mengapa setelah mengalami menopause Anda akan mengalami gejala seperti pusing atau jantung berdebar-debar.
Kadar estrogen yang rendah dalam tubuh wanita juga memengaruhi kadar kolesterol. Sehingga, risiko penyakit jantung dan stroke terkait kolesterol jadi meningkat.
Untuk mempertahankan kinerja jantung, usahakan untuk selalu menjaga berat badan Anda, makan makanan yang sehat dan seimbang, berolahraga, dan tidak merokok.
5. Berat badan meningkat
Woman standing on a scale
Perubahan kadar hormon Anda dapat menyebabkan bertambahnya berat badan. Namun, penuaan juga bisa berkontribusi pada penambahan berat badan, loh.
Fokuslah pada menjaga diet seimbang, berolahraga secara teratur, dan mempraktikkan kebiasaan sehat lainnya untuk membantu mengontrol berat badan Anda. Kelebihan berat badan juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan kondisi lainnya, loh. Bunda.
6. Mood Swing
Menopause juga memengaruhi sistem saraf yang berefek pada suasana hati secara keseluruhan. Misalnya seperti Anda akan merasa bahagia dan menyukai diri sendiri di suatu waktu, tapi kemudian sedih di waktu selanjutnya, gampang tersinggung, merasa cemas tanpa alasan, memengaruhi ingatan, hingga depresi lebih dari beberapa minggu.
Berkonsultasilah dengan dokter jika mengalami depresi.
7. Susah menahan pipis
Penurunan kadar estrogen ternyata juga membuat kontrol kandung kemih menjadi tidak optimal. Perempuan menopause jadi lebih sering kencing dan lebih susah menahan kencing, bahkan mereka bisa mengompol saat tertawa, berolahraga, atau bersin.
Jadi, sudah tahu ya, apa saja efek menopause pada tubuh perempuan?
****
Artikel telah ditinjau oleh:
dr.Gita PermataSari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca juga:
Menopause Dini: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.