Menjaga kekebalan tubuh sangatlah penting terlebih di masa pandemi seperti saat ini agar tidak rentan terkena penyakit. Faktanya, kekebalan tubuh atau sistem imun anak berbeda dengan orang dewasa.
Secara umum, kita mengetahui sistem imun sebagai pelindung alami yang ada di dalam tubuh yang bekerja dalam melawan penyakit. Sistem imun atau sistem kekebalan adalah sel-sel yang melindungi tubuh kita dari kuman yang bisa membuat kita sakit seperti parasit, virus atau bakteri. Sistem imun dalam tubuh seseorang bekerja untuk melawan infeksi tersebut. Tubuh kita lalu akan mengingat cara melawan infeksi jika kuman yang sama menyerang tubuh kembali.
Semakin bertambah usia seseorang, maka semakin banyak kuman yang bisa diatasi oleh tubuh kita. Inilah yang kita kenal sebagai kekebalan. Sementara pada anak, sistem imun belum terbentuk secara sempurna. Inilah menjadi alasan mengapa anak lebih rentan terkena penyakit atau sering sakit-sakitan.
Artikel terkait: Sedang Musim Sakit, Begini Cara Tingkatkan Kekebalan Tubuh pada Anak
Mengapa Anak-anak Sering Sakit?
Berbeda dengan orang dewasa yang kekebalan tubuhnya lebih kuat, sistem imun anak masih belum sempurna. Anak-anak juga masih belum terlalu mempedulikan kebersihan sekitar dan sulit membedakan mana benda yang bersih dan mana yang kotor. Sebagai akibatnya, mereka lebih rentan terpapar bibit penyakit.
Anak dihadapkan dengan bakteri dan risiko untuk sakit menjadi lebih tinggi sedangkan sistem imun belum cukup kuat. Padahal, daya tahan tubuh ibarat mekanisme pertahanan tubuh anak dalam melawan penyakit. Ketika daya tahan tubuh drop maka anak lebih rentan sakit.
Artikel terkait: 5 Hal yang Bisa Ibu Lakukan untuk Membantu Meningkatkan Sistem Imun Si Kecil
Bagaimana Cara Memperkuat Sistem Imun Anak?
Ketika bayi baru dilahirkan maka sistem imunnya tidak cukup kuat. Sistem kekebalan tubuh bayi harus beradaptasi lebih dulu agar bisa menjadi lebih kuat. Sistem imun anak secara perlahan melawan serangan kuman dan virus kemudian terus lanjut sampai kebal terhadap virus dan kuman tersebut. Inilah mengapa banyak dokter menilai wajar ketika anak sampai terserang sakit yang sama enam sampai dengan delapan kali, sebut saja terkena pilek, flu atau infeksi telinga.
Mengutip laman Hello Sehat, Orangtua dapat berperan dalam meningkatkan sistem imun anak dengan beberapa cara berikut ini:
1. Memenuhi Kebutuhan Nutrisi
ASI menjadi makanan utama sebagai antibodi yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada bayi. Pemberian ASI dilakukan minimal sampai dua atau tiga bulan pertama. Setelah itu, Parents bisa memberikan susu kombinasi dengan susu formula. Manfaat ASI lainnya yaitu membantu meningkatkan kekuatan otak dan mencegah terjadinya penyakit, seperti alergi, diabetes, atau infeksi telinga kelak.
Ketika usia anak bertambah, kombinasi sayur dan buah sangat baik untuk kesehatan dan perkembangan tubuh. Beberapa sayur dan buah mengandung fitonutrien yang bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak, karena memperbanyak produksi sel darah putih dan interferon untuk melawan infeksi virus dan bakteri.
Makanan tersebut juga melindungi anak dari berbagai penyakit kronis ketika dewasa. Masukkan sayuran dan buah seperti brokoli, kacang hijau, wortel, jeruk, dan stroberi pada menu makanan si Kecil. Sebagai camilan, Parents bisa mempersiapkan salad buah, yoghurt atau kacang-kacangan. Jangan lupa pastikan porsi makanannya sudah sesuai dengan usianya ya.
Artikel terkait: 10 Cara Meningkatkan Imun Tubuh dengan Efektif! Yuk, Dicoba
2. Jangan Lewatkan Jadwal Imunisasi
Ikutilah saran dokter anak mengenai jadwal vaksinasi anak. Imunisasi dimulai pada masa bayi dan seterusnya hingga dia besar untuk mencegah campak, cacar air, gondong, maupun infeksi dan virus lainnya.
Jika si Kecil mengidap asma atau kondisi kesehatan kronis lainnya, pastikan mendapatkan vaksin flu setiap tahun supaya kondisinya tidak parah. Kemudian, jika mengajak si Kecil bepergian keluar negeri, mintalah saran pada dokter tentang vaksinasi yang dibutuhkan olehnya.
3. Prioritaskan Waktu Tidur untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Melansir laman Hello Sehat, penelitian terhadap orang dewasa menunjukkan bahwa kurang tidur bisa membuat seseorang rentan terhadap penyakit, mengurangi sel pembunuh alami, senjata sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel kanker dan mikroba.
Hal yang sama juga berlaku untuk anak-anak. Bayi membutuhkan waktu tidur sampai 16 jam sehari. Balita membutuhkan waktu tidur 11 sampai dengan 14 jam. Sedangkan anak-anak pra sekolah membutuhkan waktu tidur 10 sampai dengan 13 jam.
Jika anak tidak bisa atau tidak mau tidur siang, maka baringkan lebih awal. Tidak cukup tidur membatasi kemampuan tubuh anak untuk menghasilkan protein yang disebut dengan sitokin yang membantu melawan infeksi dan mengurangi peradangan. Karena itu, ajak anak tidur lebih cepat apalagi jika keesokan harinya dia harus pergi ke sekolah. Hal ini dilakukan agar tubuhnya siap melawan kuman yang menghampiri tubuh mereka.
Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk meningkatkan sistem imun anak.