Sholat sunnah rawatib adalah sholat yang dikerjakan sebelum ataupun sesudah Sholat fardhu (sholat lima waktu). Di antara macam-macam Sholat sunnah rawatib ini, ada Shalat qobliyah Dzuhur, yaitu Sholat sunnah sebelum melaksanakan Sholat Dzuhur.
Adapun sholat sunnah rawatib sendiri memiliki 2 jenis, yaitu qobliyah (sebelum Sholat wajib) dan Ba’diyah (sesudah sholat wajib).
Nabi Muhammad SAW diketahui selalu melaksanakan sholat sunah rawatib ini.
Ibnu Qudamah berkata: “Setiap sunnah rawatib qobliyah maka waktunya dimulai dari masuknya waktu Sholat fardhu hingga Sholat fardhu dikerjakan, dan sholat rawatib ba’diyah maka waktunya dimulai dari selesainya sholat fardhu hingga berakhirnya waktu sholat fardhu tersebut”. (Al-Mughni 2/544).
Sholat sunah rawatib dalam sehari semalam total terdiri dari 22 rakaat, yang terbagi ke dalam lima waktu sholat fardu. Berikut ini adalah tata cara melaksanakan Sholat rawatib qobliyah dzuhur!
Artikel Terkait: Tak Pernah Ditinggalkan Rasul, Begini Panduan Lengkap Shalat Qobliyah Subuh
Niat Shalat Qobliyah Dzuhur
Sebelum melaksanakan sholat sunnah qobliyah, Muslim perlu mengetahui bacaan niatnya. Sebab, semua perbuatan bergantung pada niatnya termasuk dalam sholat yang merupakan salah satu rukun.
Berikut ini adalah bacaan Sholat sunna qobliyah Dzuhur:
اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
“Ushalli Sunnatadh Dhuhri Rok’ataini Qobliyatan Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala”.
Artinya: “Aku niat mengerjakan sholat Sunnah sebelum Dhuhur 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala”.
Tata Cara Shalat Qobliyah Dzuhur
Berikut tata cara Sholat qobliyah Dzuhur:
1. Membaca Niat
اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَ
Artinya: “Aku niat mengerjakan sholat Sunnah sebelum Dhuhur 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala”.
2. Takbiratul ihram
Bacaan takbiratul ihram adalah:
أللهُ أَكْبَرْ
Saat takbir sunnat mengangkat kedua tangan. Bagi laki-laki dengan cara posisi tangan berada di atas pundak, jari-jari agak direnggangkan, ujung jari-jari diluruskan dengan daun telinga bagian atas dan condong ke arah kiblat.
3. Membaca Doa Iftitah
Disunnahkan membaca doa iftitah baik dalam Sholat wajib maupun sholat sunnah, yaitu:
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Artinya: “Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim).”
4. Membaca Surat Al-Fatihah
Setelah doa ifititah, selanjutnya membaca Surah Al-Fatihah, sebagai berikut:
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ . الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم . مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ . إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ . اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ . صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
Artinya : “Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang. Segala puji bagi Allah, tuhan seluruh alam, yang maha pengasih, maha penyayang, pemilik hari pembalasan. Hanya kepada engkaulah kami menyembah dan hanya kepada engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
5. Membaca Surah Al-Qur’an
Setelah membaca surat Al-Fatihah, dianjurkan membaca surah-surah pendek dalam Al-Qur’an seperti Surat Al-Ikhlas dan Surat Al-Falaq.
6. Ruku dengan tuma’ninah
Saat rukuk membaca tasbih tiga kali yakni:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Artinya: Maha suci Tuhanku yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya
7. I’tidal
Setelah rukuk, bangkit dan tegak dan mengangkat kedua tangan setinggi telinga (laki-laki) atau dada (perempuan) sambil membaca:
سمع الله لمن حمده
Artinya: “Allah maha mendengar terhadap orang yang memujinya.”
Setelah berdiri tegak, lalu membaca :
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Artinya: “Ya Allah tuhan kami, bagimu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh sesuatu yang engkau kehendaki sesudah itu.”
8. Sujud
Selesai i’tidal, lakukan sujud dengan dahi menyentuh lantai sambil membaca tasbih tiga kali:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Artinya: Maha Suci Tuhanku Yang Maha Luhur dan dengan memuji-Nya.
9. Duduk di Antara Dua Sujud
Setelah sujud dilakukan, langkah selanjutnya yaitu duduk sambil membaca:
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
Artinya: “Ya Allah ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajatku, berilah rizki kepadaku, berilah aku petunjuk, berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku.”
10. Sujud kedua
Gerakan sujud kedua membaca dengan bacaan yang sama sebelumnya.
11. Berdiri mengulang seperti rakaat pertama
12. Membaca tasyahud akhir
Posisi duduk yang disunnahkan dalam tasyahud awal adalah duduk tawarruk. Yaitu duduk dengan telapak kaki kanan ditegakkan dan jari-jarinya ditekuk, sedangkan telapak kaki kiri ada di bawah tulang kering, sehingga pantat sebelah kiri menempel ke tempat Sholat.
Posisi kedua tangan berada di atas paha, serta jari-jari tangan kanan dalam keadaan menggenggam selain jari telunjuk, sedangkan ujung ibu jari menyentuh pangkal jari telunjuk.
Berikut ini adalah bacaan tasyahud akhir:
اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهدُ اَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمِ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمِ. وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كََمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمِ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمِ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
Artinya: “Segala kehormatan, keberkahan, shalawat dan kebaikan adalah milik Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah Allah mudah-mudahan tetap tercurahkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan semoga tetap terlimpahkan kepada kami dan seluruh hamba Allah yang shalih-shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.”
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau memberi rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Limpahkanlah barakah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberi barakah kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam semesta, Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia.”
13. Membaca salam
Setelah membaca tasyahud akhir, kemudian membaca salam:
َالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
Doa Setelah Sholat Qobliyah Dhuhur
Sebagaimana disebutkan dalam kitab Al-Wasa-il Al-Syafi’ah, doa yang dianjurkan untuk dibaca setelah melaksanakan sholat sunnah qabliyah Dhuhur adalah sebagai berikut;
تمّ نورُك فهديتَ فلَكَ الحمدُ عظُمَ حِلمُكَ فعفوتَ فلَكَ الحمدُ بَسطتَّ يدَك فأعطيتَ فلَكَ الحمدُ ربَّنا وجهُك أكرمُ الوجُوهِ وجاهُك أعظمُ الجاه وعطيّتُك أفضلُ العطيّة وأهناها تُطاعُ ربَّنا فتَشكرُ فلكَ الحمدُ وتُعْصَى ربَّنا فتَغفرُ فلكَ الحمدُ وتُجيبُ المُضطَرَّ وتَكشِفُ الضُّرَّ وتَشفي السقم وتَغفرُ الذنب وتقبلُ التوبةَ ولا يجزِي بآلائِك أحدٌ ولا يَبلغ مِدحتَك قولُ قائِلٍ
Tamma nuuruka fahadaita falakal hamdu ‘azhuma hilmuka fa’afawta falakal hamdu basth-ta yadaka fa-a’thoita falakal hamdu robbanaa wajhuka akromul wujuuh, wa jaahuka a’zhomul jaah, wa ‘athiyyatuka afdholul ‘athiyyati wa ahnaahaa, tuthoo’u robbanaa fatasykur, falakal hamdu, wa tu’shoo robbanaa fataghfir, falakal hamdu, wa tujiibul mudhthorro wa taksyifudh dhorro wa tasyfis saqma wa taghfirudz dzanba wa taqbalut taubata wa yajzii bi aalaa-ika ahadun wa laa yablughu midhataka qowlu qoo-il.
Artinya:
Cahaya–Mu sempurna, maka Engkau menunjuki; segala puji bagi–Mu. Kesabaran–Mu luar biasa, maka Engkau mengampuni; segala puji bagi–Mu. Engkau ulurkan tangan–Mu, maka Engkau memberi; segala puji bagi–Mu. Tuhan kami, wajah–Mu adalah yang termulia dari semua wajah yang paling mulia, kehormatan–Mu adalah kehormatan tertinggi, dan hadiah–Mu adalah hadiah terbaik dan terindah. Engkau dipatuhi, wahai Tuhan kami, maka Engkau memperlihatkan penghargaan; segala puji bagi-Mu. Engkau tidak dipatuhi, wahai Tuhan kami, namu Engkau mengampuni; segala puji bagi-Mu. Engkau jawab sesiapa yang berada dalam kesulitan, lalu Engkau hilangkan bahaya. Engkau sembuhkan yang sakit. Engkau keluarkan dari kesulitan. Engkau terima taubat. Engkau ampuni dosa-dosa. Tak seorangpun bisa membalas karunia–Mu, tidak pula mampu menghitung pujian yang layak bagi–Mu.
Keutamaan Sholat Qobliyah Dzuhur
Shalat qobliyah dzuhur merupakan salah satu Sholat yang memiliki banyak keutamaan terutama jika dikerjakan secara rutin.
Keutamaan Sholat qobliyah ini di antaranya sebagai penyempurna Sholat wajib, mendapat rahmat Allah SWT, diharamkan dari api neraka dan lebih baik dari dunia beserta seisinya.
Aisyah RA telah meriwayatkan sebuah hadis tentang Sholat sunnah rawatib sebelum (qobliyah) shubuh, dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda:
“Dua rakaat sebelum subuh lebih baik dari dunia dan seisinya”. Dalam riwayat yang lain, Nabi juga bersabda, “Dua rakaat sebelum subuh lebih aku cintai daripada dunia seisinya.” (HR. Muslim no. 725).
Dalil Sholat Sunna Qobliyah Dzuhur
Anjuran melaksanakan Sholat sunnah qobliyah sendiri pernah disebutkan dalam hadist Nabi SAW:
ما من صلاة مفروضة إلا وبين يديها ركعتان
“Setiap Sholat fardhu diawali dua rakaat (Sholat sunnat)”. (Hadits riwayat Ibnu Hibban dari Abdullah bin az-Zubair).
Nah, itulah tata cara melaksanakan Shalat rawatib qobliyah dzuhur beserta niat, keutamaan dan dalilnya. Semoga ulasan tersebut bisa bermanfaat ya Parents!
***
Baca juga:
Supaya Makin Semangat Beribadah, Ajarkan Si Kecil Tentang 10 Keutamaan Bulan Ramadan
Banyak Pahalanya, Ini Niat dan Tata Cara Sholat Tahajud
Membuka Pintu Rezeki, Ini Tata Cara, Niat, dan Doa Sholat Dhuha
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.