Bagi umat Muslim, tentunya kita sangat familier dengan doa iftitah. Doa ifititah dibaca setelah takbiratul ihram atau sebelum kita membaca surat Al-Fatihah. Dalam salat, sunnah maupun wajib, bacaan doa iftitah hukumnya sunnah. Artinya, dikerjakan akan mendapat pahala tetapi jika tidak dilakukan tidak akan mendapat dosa. Meski begitu, salat seseorang bisa dinilai tidak sempurna tanpa bacaan iftitah ini. Keutamaannya juga terbilang banyak sehingga sayang jika dilewatkan, lho, Parents.
Bacaan Doa Iftitah Arab, Latin, dan Terjemahan
Berikut bacaan doa iftitah dan artinya, dikutip dari sumber Muslim.or.id:
اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ .
“Allaahu akbaru kabiraa Walhamdulillaahi katsiira. Wa subhaanallaahi bukratan wa’ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wamaa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin“
Artinya:“Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi-Nya dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan muka hatiku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin.
Sesungguhnya salatku ibadahku, hidupku dan matiku semata-mata untuk Allah seru sekalian alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan bagi-Nya. Dan aku dari golongan orang muslimin.”
Keutamaan Doa Pembuka Shalat Ini
Hukum doa iftitah memanglah sunnah, tetapi salat tidak sempurna apabila tidak disertai dengan bacaan tersebut. Hal ini pun tercantum dalam sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:
“Shalat seseorang tidak sempurna hingga ia bertakbir memuji Allah dan menyanjungnya kemudian membaca Al-Quran yang mudah baginya.” (HR. Abu Daud dan Hakim; shahih)
Tak hanya itu, keutamaan bacaan doa iftitah dalam salat juga mampu membuka pintu langit dan merupakan amalan baik yang perlu dilakukan seorang muslim.
Hal ini berdasarkan sebuah kisah ketika ada seorang sahabat Nabi yang mengucapkan doa tersebut dalam salat dan terdengar oleh Rasulullah SAW.
Seusai salat, Beliau pun bertanya siapa yang barusan membaca ifititah saat salat. Setelah bertanya, beliau menjelaskan bahwa doa tersebut mampu menghadirkan keajaiban berupa membuka pintu langit.
Seseorang yang membaca bacaan iftitah ini juga akan mendapat pahala yang amat besar dari Allah Ta’ala. Sehingga, meskipun hukumnya sunnah, tetap akan sangat disayangkan jika seorang Muslim melewatkan bacaan ini dalam salatnya.
Artikel terkait: Macam-macam Najis dalam Islam dan Cara Menyucikannya, Ajarkan pada Anak, Parents!
Beberapa Macam Versi Doa Iftitah
Mengutip laman Bersama Dakwah, doa iftitah yang diajarkan Rasulullah ternyata cukup banyak. Ada doa iftitah pendek dan panjang, tetapi bacaan iftitah tersebut bertujuan sama, yakni memuji dan memuliakan Allah SWT.
Oleh karena itu, dengan mengetahui bahwa bacaan iftitah ini beragam, diharapkan umat muslim tidak menyalahkan bacaan iftitah lain yang berbeda. Sepanjang bacaan ifititah itu memiliki dalil, maka tetap sahih digunakan dalam salat.
Selain yang sudah dijelaskan di atas, berikut ini beberapa macam doa istiftah yang juga shahih, dikutip dari laman Muslim.or.id :
Doa pembuka shalatMenurut Riwayat Abu Hurairah
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالبَرَدِ
“Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin” (HR.Bukhari 2/182, Muslim 2/98)
Doa Iftitah dalam Riwayat Sahabat Ali RA
وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا، وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي، وَنُسُكِي، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ، اللهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَنْتَ رَبِّي، وَأَنَا عَبْدُكَ، ظَلَمْتُ نَفْسِي، وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي جَمِيعًا، إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ، لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِي يَدَيْكَ، وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ، أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ، تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
“Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang Maha Pencipta langit dan bumi sebagai muslim yang ikhlas dan aku bukan termasuk orang yang musyrik. Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku, hanya semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya. Oleh karena itu aku patuh kepada perintahNya, dan aku termasuk orang yang aku berserah diri. Ya Allah, Engkaulah Maha Penguasa. Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau dan Maha Terpuji. Engkaulah Tuhanku dan aku adalah hambaMu. Aku telah menzhalimi diriku sendiri dan akui dosa-dosaku. Karena itu ampunilah dosa-dosaku semuanya. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni segala dosa melainkan Engkau. Tunjukilah aku akhlak yang paling terbaik. Tidak ada yang dapat menunjukkannya melainkan hanya Engkau. Jauhkanlah akhlak yang buruk dariku, karena sesungguhnya tidak ada yang sanggup menjauhkannya melainkan hanya Engkau. Aka aku patuhi segala perintah-Mu, dan akan aku tolong agama-Mu. Segala kebaikan berada di tangan-Mu. Sedangkan keburukan tidak datang dari Mu. Orang yang tidak tersesat hanyalah orang yang Engkau beri petunjuk. Aku berpegang teguh dengan-Mu dan kepada-Mu. Tidak ada keberhasilan dan jalan keluar kecuali dari Mu. Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi. Kumohon ampunan dariMu dan aku bertobat kepadaMu” (HR. Muslim 2/185 – 186)
Doa Iftitah Pendek yang Kerap Dibaca Umar RA
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ تَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ
“Maha suci Engkau, ya Allah. Ku sucikan nama-Mu dengan memuji-Mu. Nama-Mu penuh berkah. Maha tinggi Engkau. Tidak ilah yang berhak disembah selain Engkau” (HR.Abu Daud 1/124, An Nasa-i, 1/143, At Tirmidzi 2/9-10, Ad Darimi 1/282, Ibnu Maajah 1/268. Dari sahabat Abu Sa’id Al Khudri, dihasankan oleh Al Albani dalam Sifatu Shalatin Nabi 1/252)
Artikel terkait: Jelang Idul Adha, Sudah Tahu Hukum Berkurban dan 6 Syarat Hewan Kurban?
Itulah bacaan doa iftitah dalam salat serta keutamaannya. Semoga bermanfaat, ya, Parents!
***
Baca juga:
Membuka Pintu Rezeki, Ini Tata Cara, Niat, dan Doa Sholat Dhuha
Khitbah atau Lamaran dalam Islam, Ini Aturan dan Tata Cara Pelaksanaannya
Ajarkan tentang kesabaran kepada anak dari kisah Nabi Ibrahim AS
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.