Sebagai orangtua tentu Parents sangat berharap anak-anaknya tumbuh dengan penuh percaya diri dan memiliki self esteem yang baik. Sayangnya, semua itu tidak lahir secara langsung bersama anak. Namun, harus ditumbuhkan melalui pola asuh.
Mengutip laman Kompas.com, Self esteem atau harga diri yang baik menjadi sangat penting karena ini menjadi cara seseorang memandang apakah dirinya baik atau buruk. Ini juga berhubungan dengan bagaimana cara seseorang mencintai dirinya.
Self esteem dan kepercayaan diri semestinya dilakukan secara bergantian dalam kehidupan karena dapat memengaruhi kesuksesan seseorang. Anak yang percaya diri akan berani mencoba sesuatu yang baru dan tentu akan merasa bangga dengan semua pencapaian yang sudah didapatkan olehnya.
Sebaliknya, anak yang kurang percaya diri dan self esteem rendah, sulit berpikir positif ketika melakukan kesalahan. Mereka cenderung takut untuk mencoba lagi dan tidak mau mengambil kesempatan.
Lantas, apa yang bisa dilakukan Parents untuk mengembangkan kepercayaan diri dan self esteem dari si buah hati? Berikut penjelasannya.
Artikel terkait: 17 Cara untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak
Cara Menumbuhkan Self Esteem yang Baik pada Anak
1. Menyayangi Tanpa Syarat
Setiap anak harus merasa percaya bahwa apa pun yang mereka lakukan, Parents tetap mencintai dan menyayangi dirinya apa adanya. Pikirkan dampak buruk pada harga diri anak kalau dia sampai berpikir bahwa dirinya hanya akan dicintai ketika melakukan hal yang sukses saja. Jadi, ketika anak melakukan kesalahan, maka fokus saja pada tindakannya. Bukan pada kepribadiannya.
Misalnya, anak tidak ingin membantu membersihkan rumah, maka jangan langsung memarahi dan mengatakannya sebagai pemalas. Namun jelaskan mengapa Parents kecewa dengan sikapnya yang tidak taat kesepakatan untuk ikut membantu membereskan rumah.
2. Menetapkan Tujuan, Termasuk Cara Menumbuh Self Esteem Anak
Parents bisa membantu si kecil untuk menentukan tujuan-tujuan yang mudah. Berikan anak motivasi serta sedikit penghargaan ketika ia berhasil mencapai tujuan tersebut.
Dorong anak agar selalu merasa gigih, karena keberhasilan dan kegigihan adalah hal yang berdampingan. Ajari anak agar dia tidak mudah menyerah ketika menemui kegagalan. Cara terbaik untuk mengajarkannya yaitu dengan memberikan contoh.
3. Memberikan Pilihan pada Anak
Jika anak tidak bisa mengatur dan menahan diri, maka anak akan sulit memiliki self esteem. Berikan anak pilihan untuk mengajari mereka tentang penguasaan diri. Misalnya dengan memberikan pilihan yang sederhana pada anak seperti memberikan dua pilihan menu makan siang atau membiarkan dia memilih baju yang ingin dia gunakan.
4. Tidak Perlu Sempurna
Tidak ada yang sempurna. Ini penting untuk diajarkan kepada anak. Cegah anak untuk menjadi terus sempurna karena tidak ada orang yang mampu melakukannya. Tunjukkan kepada buah hati bahwa Parents terus menghargai setiap usaha dan prosesnya.
5. Hindari Pujian yang Berlebihan
Anak tahu kapan pujian yang dilontarkan padanya adalah pujian yang berlebihan. Jadi, berikan saja pujian yang secukupnya misalnya ketika anak sudah berusaha dengan baik. Yang harus benar-benar dicatat adalah pujian yang berlebihan hanya akan melukai kepercayaan diri anak. Jadi, jangan pernah dilakukan.
6. Biarkan Anak Mendengar Pujian Anda
Seorang anak akan merasa sangat percaya diri ketika mendengar orang tuanya memujinya di depan orang lain. Biarkan anak mendengar pujian orang tua kepada dirinya.
7. Rawat Diri dengan Baik
Merawat diri menunjukkan penghargaan diri yang baik. Dengan ini, anak akan percaya bahwa dirinya penting dan harus merawat diri dengan baik. Ini bisa dimulai dengan menjaga kesehatan. Akan lebih baik jika Parents ikut menunjukkan bagaimana cara merawat dan menjadikan diri sendiri sebagai prioritas utama pada anak.
Pentingnya Self Esteem bagi Anak
Self esteem seharusnya berada pada kadar yang seimbang. Orang yang memiliki harga diri rendah akan sulit menerima diri apa adanya dan kurang percaya diri. Misalnya penderita imposter syndrome yang merasa dirinya tidak pantas dengan kesuksesan. Rendahnya self esteem bahkan bisa meningkatkan risiko gangguan kecemasan dan depresi. Gangguan tersebut tidak tampak secara kasat mata.
Selain itu, orang dengan gangguan kepribadian tertentu seperti avoidant personality disorder juga biasanya memiliki self esteem yang rendah. Sebaliknya, self esteem yang terlalu tinggi atau berlebihan juga tidak baik. Ini mungkin bisa menjadi tanda gangguan kepribadian narsistik atau megalomania. Pola asuh orang tua sangat menentukan self esteem anak ketika dewasa.
Baca juga:
5 Langkah sederhana mencintai diri sendiri, Anda sudah lakukan?
6 Alasan Mengapa Ibu Harus Mencintai Diri Sendiri
Bisa merusak kepercayaan diri anak, hindari 7 jenis kekerasan verbal ini Parents!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.