Siapa yang tak kenal rempeyek atau peyek. Apakah Anda sudah tahu sejarah rempeyek?
Camilan khas pulau Jawa ini hampir selalu ada di berbagai restoran khas Indonesia, pasar tradisional, juga swalayan. Rasanya yang asin dan gurih selalu bikin ketagihan, dan nikmat dihidangkan saat makan atau sebagai camilan. Hidangan ini juga populer saat lebaran.
Yuk, belajar sejarah dan resep rempeyek dari artikel di bawah ini. Dengan mengetahui asal-usul rempeyek, dijamin Anda akan jadi makin suka dengan camilan ini!
Sejarah Rempeyek dan Resep Pembuatannya
Asal Mula Ditemukannya Rempeyek
Sejarah rempeyek sudah ada sejak abad ke-16 di Indonesia. Image: Sajian Sedap-Grid
Menurut laman Halo Pacitan, rempeyek sudah ditemukan di abad ke-16 di Yogyakarta. Hal ini dijelaskan dalam tulisan De Graaf berjudul Mataram Islam. Saat itu, dalam rangka menjalankan perintah bedhol desa oleh Sultan Hadiwidjaya, Ki Ageng Pamanahan beserta rombongannya melakukan perjalanan. Kira-kira mereka menempuh jarak antara Surakarta menuju Alas Mentaok.
Di penghujung perjalanan, rombongan tersebut dijemput Ki Gede Karanglo, di mana mereka bertemu di pinggir Sungai Opak. Sebelum menuju kediaman Ki Gede Karanglo, mereka beristirahat sejenak di pinggir sungai tersebut. Para pelayan Karanglo menyajikan makanan berupa nasi putih, sayur pecel, peyek, dan sayur kenikir.
Itulah pertama kalinya rempeyek dianggap sebagai makanan pendamping yang memiliki rasa unik sebagai penambah cita rasa makanan hambar seperti jika hanya makan nasi dan sayur saja. Sejak itu, rempeyek mulai dikenal.
Sejarah Arti Nama Rempeyek
Asal nama rempeyek berasal dari cara pembuatannya yang menggunakan rempah dan bentuknya yang gepeng. Sumber: Instagram @ernibryan
Rempeyek atau lebih sering disebut peyek berasal dari gabungan kata ‘rempah-rempah’ dan ‘jiyek’. Kata ini bermakna, makanan berbentuk jiyek yang berarti ‘gepeng dan lebar’ yang dibuat dengan tambahan bahan dasar rempah-rempah. Makanan ini termasuk kategori camilan gorengan atau hidangan pelengkap.
Makanan rempeyek terbuat dari campuran tepung beras dan tepung kanji. Di dalamnya juga dimasukkan topping udang, teri, ebi, bayam, atau kacang seperti kacang tanah, kedelai, atau kacang hijau, dan masih banyak lagi. Biasanya yang paling disukai adalah rempeyek kacang tanah.
Bumbu tambahan pada rempeyek juga sangat sederhana. Ada bawang putih, kencur, garam, kemiri, dan irisan daun jeruk. Semua bahan dijadikan satu dan diaduk rata dengan air hingga mengental. Setelah itu, Anda tinggal menggorengnya.
Soal bentuk, umumnya bentuk rempeyek itu gepeng dan tidak beraturan. Tapi belakangan ada juga yang membuatnya mengunakan cetakan berbentuk bulat atau kotak. Kalau gepeng, itu harus. Karena jika tidak, tekstur rempeyek menjadi sangat keras.
Resep Rempeyek Kacang
Image: Kompas
Bahan yang digunakan:
- 800 ml minyak untuk menggoreng
- 175 gr tepung beras
- 1 sdm tepung sagu
- 1 butir kuning telur
- 275 ml santan dari 1/4 butir kelapa muda parut
- 10 lembar daun jeruk, buang tulangnya dan iris halus
- 100 gr kacang tanah, belah dua dan goreng setengah matang
Anda bisa mengganti kacang tanah dengan kacang jenis lain atau bahan lainnya.
Rempeyek dengan topping kacang tanah adalah yang paling populer dan disukai. Sumber: Instagram @nonyadaulika
Bahan bumbu halus:
- 6 butir bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 2 sendok teh ketumbar
- 4 butir kemiri, sangrai
- 3 cm kencur
- 2 cm kunyit, bakar
- 3/4 sdt garam
- 1/4 sdt gula pasir
Cara membuat rempeyek:
- Campur semua bahan dan bumbu halus, kecuali kacang dan minyak. Aduk rata hingga semuanya tercampur rata.
- Panaskan minyak goreng dalam wajan. Siapkan sendok sayur. Tuang setiap sisi bagian dalam penggorengan dengan minyak panas.
- Ambil adonan seukuran satu sendok sayur dan masukkan kacang tanah secukupnya ke dalamnya.
- Tuang adonan di sisi penggorengan. Kemudian siram-siram dengan minyak goreng hingga adonan terlepas dan masuk seluruhnya ke dalam wajan.
- Goreng peyek hingga matang dan kering. Sajikan.
Mudah bukan cara pembuatannya, Bunda. Ddipastikan Anda tak akan gagal pada percobaan pertama. Selamat mencoba, ya, Bunda!
Baca juga:
7 Manfaat Kacang Hijau untuk Perempuan yang Sayang Dilewatkan, Bisa Jaga Kesuburan!
20 Jajanan Tradisional yang Nikmat dan Sangat Digemari Masyarakat!
Fakta Surabi, Camilan Legendaris dari Kota Bandung dengan Rasa Manis dan Gurih
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.