Sakit tenggorokan yang disebabkan Covid-19, pilek, influenza dan alergi musiman, memiliki banyak kemiripan tanda dan gejala. Pahami perbedaan tanda dan gejala yang ditimbulkan sakit tenggorokan corona dengan jenis flu lainnya di bawah ini.
Beda Sakit Tenggorokan Corona dengan Pilek, Influenza, dan Alergi
Tidak semua gejala sakit tenggorokan terjadi akibat infeksi virus Covid-19. Beberapa virus lain juga dapat memicu sakit pada tenggorokan. Lantas apa perbedaannya sakit tenggorokan Corona dengan indeksi virus lain?
Sakit Tenggorokan Gejala Umum Penyakit Pernapasan
Image: Unsplash
Pada penyakit pernapasan yang umum, seperti flu biasa, sakit tenggorokan seringkali merupakan gejala awal. Proses penularan virusnya adalah melalui hidung atau saluran pernapasan. Ketika virus terhirup oleh hidung, baru ke tenggorokan. Di tenggorokan, virus mereplikasi sejak awal kedatangannya dan menyebabkan sakit tenggorokan juga iritasi.
Halodoc memaparkan apa saja gejala dari sakit tenggorokan secara umum. Yaitu:
- Rasa nyeri atau kering, gatal, atau serak pada tenggorokan.
- Sulit berbicara dan menelan.
- Bengkak di leher dan kelenjar sakit.
- Ada kemerahan atau bercak nanah pada tenggorokan dan amandel.
Covid-19 merupakan salah satu dari sekian banyak penyakit pernapasan. Mayo Clinic menjelaskan, Covid-19 adalah penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh infeksi virus SARS-CoV-2. Virus ini menyebar di antara orang-orang yang melakukan kontak dekat (dalam jarak 6 kaki atau sekitar 2 meter) dan menyebar melalui percikan yang dikeluarkan seseorang ketika ia bernapas, batuk, bersin, berbicara atau bernyanyi.
Percikan tersebut jika terhirup atau mendarat di mulut atau hidung orang yang ada di dekatnya, dapat menulari orang tersebut. Atau, jika seseorang menyentuk percikan virus yang terdapat pada permukaan benda, kemudian ia menyentuh mulut, hidung, atau matanya, ia juga bisa tertular.
Artikel terkait: Usir Sakit Tenggorokan yang Menjengkelkan dengan 6 Bahan Alami Ini
Sakit Tenggorokan Corona Bukan Gejala Umum Covid-19
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS memang melaporkan bahwa kebanyakan sakit tenggorokan disebabkan oleh virus, tetapi tidak hanya karena virus SARS-CoV-2.
Namun demikian, hasil penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dilakukan di Cina menyebutkan, sakit tenggorokan bukanlah gejala umum Covid-19. Dari 55.000 kasus yang dikonfirmasi Covid-19, hanya sekitar 13,9 persen orang saja yang melaporkan mengalami sakit tenggorokan Corona.
Menurut CDC, gejala sakit tenggorokan Corona yang disebabkan COVID-19 dapat bervariasi dari satu orang ke orang lain. Gejala umum lainnya adalah demam, sakit kepala, kelelahan, batuk kering, sulit bernapas, kehilangan indra perasa dan atau penciuman.
Cara Mengetahui Sakit Tenggorokan Disebabkan Corona
Lalu, jika Anda mengalami sakit tenggorokan, bagaimana membedakannya itu disebabkan Covid-19 atau pilek biasa?
Hanya ada satu cara untuk mengetahuinya, menurut Healthline. Yakni dengan melakukan pengujian (Swab PCR/Antigen).
Jika Anda Curiga Tertular Covid-19
Image: Pexels
Jika Anda mengalami gejala yang mengkhawatirkan, apa yang harus Anda lakukan?
Bila Anda mengalami sakit tenggorokan atau gejala lain dan berpikir kemungkinan menderita Covid-19, lakukanlah langkah-langkah berikut ini:
- Tinggal di rumah. Kalaupun berencana pergi keluar, pastikan itu hanya untuk mencari perawatan medis. Jika Anda tinggal dengan orang lain, cobalah untuk menjauhkan diri dari mereka sebisa mungkin.
- Hubungi dokter Anda. Beri tahu dokter tentang gejala yang Anda rasakan. Dokter nanti akan memberi Anda informasi tentang bagaimana cara merawat diri sendiri, juga menyarankan agar Anda melakukan tes Covid-19.
- Lacak gejala. Kebanyakan orang yang terkonfirmasi Covid-19 dapat pulih dengan perawatan isolasi mandiri di rumah. Tetapi sekitar 1 dari 5 orang yang terinfeksi penyakit ini bisa mengalami gejala yang lebih serius. Jika gejala Anda mulai memburuk, segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat.
Perbedaan Sakit Tenggorokan Corona dengan Jenis Flu Lainnya
Mayo Clinic menjelaskan secara detail perbedaan dari sakit tenggorokan corona dan jenis flu lainnya, Seperti flu biasa, influenza dan alergi musiman. Berikut ini penjelasannya:
Jenis Virus
Image: Pexels
Baik itu Covid-19 atau beberapa jenis flu, penyakit-penyakit tersebut sama-sama disebabkan oleh virus. Virus apa sajakah yang menginfeksi penyakit-penyakit ini?
- Covid-19 disebabkan oleh SARS-CoV-2
- Pilek biasa paling sering disebabkan oleh rhinovirus
- Alergi musiman merupakan respons sistem kekebalan yang dipicu oleh paparan alergen, seperti serbuk sari pohon atau rumput musiman.
- Influenza disebabkan oleh virus influenza A dan B.
Virus ini menyebar dengan cara yang sama, dan menyebabkan banyak tanda dan gejala yang sama pula.
Artikel terkait: Ciri-Ciri Corona Varian Delta, Pahami agar Bisa Mengenali Gejalanya
Perbedaan Gejala
Image: Unsplash
Meski banyak yang mengatakan gejala Covid-19 mirip dengan jenis flu lainnya, namun ada beberapa juga yang membedakan sakit tenggorokan Corona dengan penyakit pernapasan lain. Yaitu:
|
Gejala atau Tanda
|
Covid-19
|
Pilek Biasa
|
Flu (Influenza)
|
Alergi Musiman
|
Batuk
|
Biasanya
|
Kadang-kadang
|
Biasanya
|
Kadang-kadang
|
Kelelahan
|
Biasanya
|
Kadang-kadang
|
Biasanya
|
Terkadang
|
Bersin
|
Jarang
|
Kadang-kadang
|
Sering
|
Biasanya
|
Sakit tenggorokan
|
Biasanya
|
Biasanya
|
Biasanya
|
Jarang
|
Hidung berair
|
Biasanya
|
Biasanya
|
Biasanya
|
Biasanya
|
Demam
|
Biasanya
|
Kadang-kadang
|
Tidak selalu
|
Tidak pernah
|
Diare
|
Kadang-kadang
|
Tidak pernah
|
Kadang-kadang (sering terjadi pada anak-anak)
|
Tidak pernah
|
Mual
|
Kadang-kadang
|
Tidak pernah
|
Kadang-kadang (sering terjadi pada anak-anak)
|
Tidak pernah
|
Kehilangan indra perasa
|
Biasanya (seringkali di awal)
|
Kadang-kadang (diikuti dengan hidung tersumbat)
|
Jarang
|
Kadang-kadang
|
Covid-19 juga dapat menyebabkan sesak napas atau kesulitan bernapas, sedangkan alergi musiman tidak, kecuali penderita memiliki masalah kondisi pernapasan seperti asma yang mudah dipicu oleh paparan serbuk sari.
Radang tenggorokan juga sering menimbulkan sakit pada tenggorokan. Radang tenggorokan merupakan infeksi yang terjadi di tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri streptokokus. Beberapa gejalanya adalah sulit menelan, sakit kepala, demam, tubuh merasa dingin, amandel memerah dan bengkak, dalam kasus serius terdapat nanah di belakang tenggorokan dan lidah, terjadi pembengkakan kelenjar pada getah bening di leher.
Menambahkan dari Healthline, perkembangan gejala tiap penyakit di atas juga berbeda-beda. Seringkali gejala Covid-19 berkembang secara bertahap. Pada pilek biasa gejalanya juga bisa muncul secara bertahap, tetapi gejala awal yang paling umum adalah sakit tenggorokan dan pilek atau hidung tersumbat. Kemudian pada alergi musiman, gejalanya datang tiba-tiba.
Kemunculan Gejala
Image: Pexels
CDC mengatakan, hanya butuh 1 hari untuk virus Corona dan flu menginfeksi tubuh seseorang. Yang berbeda adalah proses munculnya gejala.
Mengutip informasi dari Mayo Clinic, Covid-19 umumnya muncul 2-14 hari setelah terpapar SARS-CoV-2. Sedangkan gejala pilek biasa biasanya muncul 1-3 hari setelah terpapar virus penyebab pilek. Pada influenza munculnya sekitar 1-4 hari setelah terpapar virus influenza.
Meskipun hanya ada satu pengobatan antivirus untuk COVID-19, ada beberapa obat antivirus yang dapat digunakan untuk mengobati flu. Juga, Anda bisa mendapatkan vaksin flu tahunan untuk membantu mengurangi risiko flu. Vaksin flu juga dapat mengurangi keparahan flu dan risiko komplikasi serius. Vaksin dapat diberikan sebagai suntikan atau sebagai semprotan hidung.
Tingkat Bahaya Virus
Image: Pexels
COVID-19 dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius hingga komplikasi, seperti pembekuan darah dan sindrom inflamasi multisystem pada anak-anak.
Tidak seperti Covid-19, pilek atau flu biasanya tidak berbahaya. Kebanyakan orang sembuh dari flu biasa setelah 3-10 hari, meski ada juga yang lebih lama dari itu sekitar 2-3 minggu.
Penderita penyakit-penyakit di atas ada yang mengalami gejala ringan dan juga berat, semua tergantung dari sistem imunitas dan kondisi kesehatan secara menyeluruh.
Artikel terkait: 28 Daftar Penyakit Komorbid yang Boleh Vaksinasi COVID-19, Catat!
Pengobatan
Image: Unsplash
Oleh karena jenis penyakitnya berbeda, maka penanganan dan perawatannya juga berbeda. Berikut ini pengobatan yang biasanya diberikan pada penderita Covid-19 dan jenis flu lainnya.
- Covid-19: Anda wajib melakukan isolasi mandiri, memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengonsumsi obat Remdesivir, serta vaksin Covid-19 sebanyak 2 kali. Dengan vaksin, gejala yang Anda alami akan jauh lebih ringan jika terkonfirmasi positif Covid-19.
- Pilek: Anda tidak perlu obat untuk mengobati pilek biasa, karena penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu 3-10 hari. Perawatan di rumah dengan mengonsumsi makanan bernutrisi dan istirahat yang cukup. Atau, bisa juga mengonsumsi obat penghilang rasa sakit atau obat flu yang dijual bebas, seperti dekongestan.
- Alergi musiman: Pengobatan alergi musiman mungkin termasuk antihistamin yang dijual bebas atau diresepkan, semprotan steroid hidung dan dekongestan, dan menghindari paparan alergen jika memungkinkan. Alergi musiman dapat berlangsung beberapa minggu.
- Influenza: Ada beberapa obat antivirus yang dapat digunakan untuk mengobati influenza, salah satunya vaksin influenza tahunan untuk membantu mengurangi risiko influenza. Vaksin ini juga dapat mengurangi keparahan dan risiko komplikasi serius.
Cara Meringankan Sakit Tenggorokan
Jika Anda memiliki gejala Covid-19 ringan dengan sakit tenggorokan, Anda dapat mengambil beberapa langkah untuk membantu meringankan gejala di rumah. Yaitu dengan:
- Minum banyak cairan agar tetap terhidrasi saat pulih nanti. Cairan hangat seperti kaldu atau teh dengan madu dapat membantu meredakan iritasi dan nyeri tenggorokan.
- Berkumur dengan larutan air garam untuk membantu mengurangi rasa sakit di tenggorokan.
- Menghirup pelega tenggorokan untuk membantu menjaga kelembapan tenggorokan dengan merangsang produksi air liur.
- Menggunakan pelembab udara untuk menambah kelembapan udara. Mandi dengan uap air juga bisa membantu meredakan iritasi tenggorokan.
- Beristirahatlah untuk membantu sistem kekebalan tubuh Anda melawan infeksi.
- Obat-obatan. Pertimbangkan untuk menggunakan obat bebas untuk mengurangi rasa sakit. Contohnya acetaminophen (Tylenol), naproxen (Aleve), dan aspirin. Tapi soal obat, ada baiknya Anda mengonsultasikannya dengan dokter terlebih dulu.
Baca juga:
6 Fakta Sarah Gilbert, Pembuat Vaksin Astra Zeneca yang Keputusannya Mengejutkan Dunia
Tak Perlu Panik, Ini Penyebab Demam Setelah Vaksinasi COVID-19 dan Cara Mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.