Parents, pernahkah mengalami sakit amat menyiksa di bagian pinggang? Low back pain atau sakit pinggang merupakan sakit pada punggung bagian bawah.
Seseorang yang mengalaminya biasanya merasakan rasa sakit yang hilang timbul, namun terus menerus di salah satu sisi pinggang atau bahkan keduanya.
Sakit pada area ini sering disebabkan oleh cedera otot atau sendi di area pinggang akibat posisi tubuh yang salah, mengangkat benda berat, atau melakukan gerakan secara berulang. Sakit punggung bawah ini juga dapat disebabkan oleh gangguan organ ginjal, infeksi, atau masalah tulang belakang.
Gejala Sakit Pinggang
Faktanya, gejala sakit yang satu ini bisa berbeda pada setiap orang tergantung penyebabnya. Mengutip Indian Academy of Clinical Medicine, penderita akan merasakan gejala berikut ini:
- Merasakan pegal, kaku, atau seperti ditusuk di bagian pinggang
- Nyeri menjalar dari pinggang ke bokong sampai kaki
- Sulit untuk bergerak dan berdiri tegak
- Kesulitan duduk terlalu lama
- Tungkai terasa lemah atau mati rasa, tergantung letak saraf yang terjepit.
Penyakit ini umumnya berlangsung selama beberapa hari sampai minggu, apalagi bila penyebabnya terdapat cedera pada otot. Pada beberapa kasus, sakit pinggang bahkan bisa berlangsung lebih dari tiga bulan.
Memang sakit pinggang akan sembuh dengan sendirinya, namun waspadalah jika penyakit ini terus berulang selama 1 bulan dan semakin memburuk. Segera berkonsultasi dengan dokter jika merasakan gejala tambahan berupa:
- Demam
- Mati rasa di bagian paha
- Lemah di area tungkai
- Mengalami gangguan buang air kecil dan buang air besar
- Berat badan naik atau malah turun drastis
- Anda pernah atau tengah menderita penyakit kanker dan sedang mengonsumsi obat kortikosteroid dalam jangka panjang
Artikel terkait: 9 Komplikasi Penyakit Jantung Bawaan dan Penyebabnya, Bisa Dialami Sejak Bayi
Penyebab Sakit Pinggang
Dalam mayoritas kasus, seseorang merasakan sakit di bagian pinggang karena mengalami cedera. Cedera ini umumnya disebabkan gerakan pinggang secara mendadak dan berulang, misalnya ketika mengangkat beban berat atau saat bermain golf. Faktor risiko lain juga patut diperhatikan karena dapat memicu penyakit ini:
- Salah posisi duduk atau kursi yang diduduki tidak lagi nyaman
- Membawa tas punggung terlalu berat dapat membuat anak-anak sakit pinggang
- Berusia 30 tahun lebih
- Berat badan berlebih
- Kurang olahraga
- Gangguan pada organ tulang belakang atau organ di bagian tubuh lain. Gangguan meliputi peradangan sendi tulang belakang, saraf kejepit akibat penonjolan bantalan tulang belakang (hernia nukleus pulposus), tulang belakang mengikis seiring bertambahnya usia, penyempitan ruas tulang belakang atau stenosis spinal, cedera tulang belakang karena kecelakaan, kelainan lengkung tulang belakang (kifosis, lordosis, atau skoliosis), dan Spondylolisthesis
Mengutip American Pregnancy Association, sakit pinggang juga jadi salah satu keluhan yang kerap dirasakan ibu hamil. Hal ini disebabkan berat badan bertambah karena tulang belakang harus bekerja lebih keras untuk menopang tubuh. Pelepasan hormon di sekitar pinggang, perubahan postur tubuh yang memengaruhi titik pusat keseimbangan, dan perubahan mood menyebabkan sakit ini juga rentan mendera ibu hamil.
Diagnosis Sakit Pinggang
Untuk menentukan penyebabnya, dokter umumnya akan memulai dengan melakukan pemeriksaan fisik termasuk memeriksa refleks dan jangkauan gerak pasien. Dokter bisa langsung memberikan pengobatan bila pasien tidak menunjukkan gejala yang serius.
Bila sakit pinggang tidak juga hilang setelah beberapa minggu atau muncul gejala yang serius, dokter dapat melakukan pemeriksaan lanjutan yakni:
- Tes darah, untuk melihat kemungkinan infeksi atau peradangan. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi hitung darah lengkap, laju endap darah (LED), dan protein C-reaktif.
- Pencitraan seperti foto Rontgen, CT scan, dan MRI untuk memeriksa struktur tulang, otot, dan ligamen serta mencari tahu jika ada kondisi pemicu lainnya.
- Elektrodiagnostik. Meliputi elektromiografi (pemeriksaan aktivitas listrik otot), tes konduksi saraf (pemeriksaan kecepatan transmisi sinyal saraf), dan evoked potential test (pemeriksaan kecepatan hantaran saraf ke otak).
Artikel terkait: Pistanthrophobia, Rasa Takut dan Tidak Percaya Hingga Menolak Hubungan Asmara
Pinggang Terasa Sakit, Bisakah Diobati?
Tak berbeda dengan gejala, pengobatan sakit pinggang juga tergantung pada penyebabnya. Secara garis besar, terdapat pengobatan mandiri yang bisa dilakukan di rumah dan tindakan medis oleh dokter.
Pengobatan Secara Mandiri
- Tetap beraktivitas. Kendati tidak nyaman, tetaplah beraktivitas seperti biasa dan rutin berolahraga seperti berjalan cepat serta melakukan peregangan otot. Atau mengajak si kecil melakukan kegiatan menyenangkan yang membuat aktif bergerak? Akan tetapi, hindari aktivitas berat selama beberapa hari sampai gejala membaik.
- Lakukan kompres dingin. Kompres area pinggang yang sakit dengan es untuk mengurangi bengkak dan pastikan es dibungkus dulu dengan handuk agar kulit tidak terluka. Lakukan hal ini 2-3 hari
- Kompres hangat. Setelah 2-3 hari gantilah kompres dingin dengan yang hangat untuk mengurangi peradangan, meningkatkan aliran darah, dan melemaskan otot. Kompres sebaiknya dilakukan selama 20-30 menit atau setiap 2-3 jam
Obat-obatan Medis
Apabila pengobatan secara mandiri tidak dapat mengatasi gejala, segeralah periksakan ke dokter. Dokter dapat meresepkan sejumlah obat sakit pinggang sesuai kondisi penderita dan penyebabnya.
- Obat pereda nyeri dalam bentuk krim, obat minum, atau suntik.
- Pelemas otot, seperti baclofen.
- Suntik kortikosteroid.
- Antidepresan jenis trisiklik atau SNRI.
- Suntik botox untuk menghambat kinerja saraf.
- Antibiotik, bila terjadi infeksi (misalnya infeksi ginjal)
- Obat anti kejang. Salah satu obat anti kejang yang banyak dipakai untuk mengobati sakit pinggang adalah gabapetin. Selain gabapentin, obat anti kejang lain yang juga bisa digunakan yaitu pregabalin, carbamazepine, asam valproat (valproic acid), dan lamotrigine
Artikel terkait: Sangat Menular! Ini Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati Penyakit Campak
Walaupun begitu seperti apa kata pepatah, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Melansir MedicineNet, lakukan kiat berikut untuk mencegah sakit pinggang.
- Rutin berolahraga. Lakukanlah jenis olahraga tertentu untuk menguatkan otot pinggang, misalnya renang atau yoga
- Perhatikan posisi tubuh saat mengangkat barang. Sebisa mungkin hindari posisi tubuh membungkuk saat mengangkat beban berat. Menekuk lutut dan menjaga tubuh tetap tegak adalah posisi terbaik
- Hindari mengangkat beban yang terlalu berat. Jika memang harus, gunakan alat bantu atau minta bantuan orang lain.
- Perhatikan posisi duduk. Duduklah dalam posisi tegak dan hindari duduk terlalu lama. Disarankan untuk sesekali berdiri dan berjalan untuk meregangkan otot.
- Pertahankan berat badan ideal untuk mencegah tekanan berlebih pada tulang belakang.
- Berhenti merokok. Kandungan di dalam rokok buruk untuk kesehatan tulang dan dapat mengurangi suplai darah ke pinggang.
- Penuhi asupan kalsium dan vitamin D untuk mencegah pengeroposan tulang atau osteoporosis.
- Jangan remehkan posisi tidur. Tidurlah dalam posisi menyamping dan lutut terlipat ke atas guna mengurangi tekanan pada pinggang. Gunakan alas tidur yang mampu menahan berat badan dan tidak terlalu empuk.
- Gunakan alas kaki yang nyaman dan hindari penggunaan sepatu hak tinggi.
Parents, semoga informasi ini bermanfaat!
Baca juga:
7 Jenis dan Penyebab Penyakit Tremor, Tiba-Tiba Bikin Tangan Gemetar
Down Syndrome Bisa Sebabkan Komplikasi, Ketahui Gejala dan Faktor Risikonya
Disentri: Gejala, Penyebab, Cara Pengobatan yang Sebabkan Diare Berdarah & Berlendir