Rencong adalah senjata tradisional Aceh yang sudah menjadi identitas orang Aceh sejak zaman dahulu kala. Provinsi yang terletak di Pulau Sumatera tersebut juga mendapatkan julukan ‘Tanah Rencong’ karena identik dengan senjata legendaris tersebut.
Diibaratkan seperti keris di tanah Jawa, eksistensinya sakral dan merupakan budaya yang perlu dilestarikan kepada generasi penerus kita semua. Berikut adalah beberapa hal menarik yang bisa Parents ketahui mengenai senjata tersebut.
Artikel Terkait: 10 Makanan Khas Aceh yang Wajib Dicoba, dari Mie Aceh sampai Jadah Lemang
Mengenal Rencong Senjata Tradisional Aceh
Sejarah dan Asal Muasal Rencong
Sumber: Merah Putih
Ada beberapa versi sejarah Rencong yang berbeda-beda. Mengutip dari MerahPutih.com, salah satunya menyebut asal muasalnya adalah pada masa Kesultanan Aceh ke-10, tepatnya pada tahun 1589-1604, tepatnya dalam masa pemerintahan Sultan Alauddin Riayat Syah.
Konon sebelum meninggal, Sultan Alauddin berpesan bahwa ia ingin memiliki senjata sebagai ciri khas masyarakatnya. Namun ia wafat lebih dahulu sebelum keinginan tersebut terealisasikan.
Akhirnya Sultan Iskandar Muda yang naik takhta pada tahun 1607-1638 mewujudkan keinginan Sultan Alauddin dengan memerintahkan pandai besi Aceh untuk membuat senjata dengan bentuk yang mengandung unsur Aceh dan Islam.
Nama Rencong sendiri berawal dari kata ‘runcing’ yang berubah menjadi ‘rincung’, kemudian ‘rintjong’ atau rencong.
Sumber Liputan6
Artikel Terkait: Mengenal Pakaian Adat Aceh yang Dipengaruhi Ragam Budaya
Dilansir dari Indonesia Kaya, pada zaman dahulu rencong dibuat oleh utoh atau perajin tertentu saja. Hal ini dikarenakan senjata ini dianggap memiliki kekuatan magis sehingga pembuatannya tak boleh sembarangan.
Pemakaiannya pun terbatas pada kalangan sultan dan uleebalang (kaum bangsawan) saja. Senjata ini juga tak boleh dipakai kecuali dalam kondisi darurat atau terdesak. Penyimpanannya harus dirahasiakan dan diwariskan secara turun temurun.
Namun seiring perkembangan zaman, rencong diperbolehkan digunakan oleh siapa saja. Bahkan selama perang Aceh pada tahun 1873-1904, rakyat Aceh menggunakannya sebagai senjata utama melawan tentara Belanda yang bersenjatakan lengkap.
Ketua Laboratorium Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Husaini Ibrahim menyebutkan bahwa ada perbedaan antara senjata yang diperuntukkan untuk bangsawan dan rakyat biasa.
Rencong rakyat dibuat menggunakan besi biasa sementara untuk anggota kerajaan terbuat dari bahan-bahan seperti tembaga, perak, gading gajah, dan dibalur emas.
Jenis-Jenis Rencong
Ada beberapa jenis rencong yang berbeda-beda bentuknya, yaitu sebagai berikut
- Pudoi, gagangnya lurus dan pendek
- Meukure, yang memiliki kekuatan magis dan hiasan pada mata pisaunya
- Meupucok, dengan pucuk dan terbuat dari emas pada atas gagangnya
- Meucugek, yang gagangnya memiliki cugek atau bentuk panahan dan perekat
Pemakaian jenis-jenis rencong yang berbeda-beda pada zaman dahulu disesuaikan dengan strata sosial pemiliknya.
Para sultan dan bangsawan menggunakan rencong meupucok, ulama memakai meucugek yang dilapisi suasa (logam campuran emas dengan tembaga), sementara rakyat biasa menggunakan meucugek yang terbuat dari perak, kayu, atau tanduk.
Kegunaan dan Manfaat
Sumber: Antero Aceh
Tak hanya sebagai senjata, seiring perkembangan zaman rencong juga memiliki kegunaan dan manfaat lainnya. Misalnya sebagai perhiasan yang dipakai pada upacara pernikahan dan upacara adat penting lainnya.
Senjata ini juga kerap digunakan untuk perkakas rumah tangga, melubangi pelepah rumbiah yang dijadikan dinding rumah dan lain-lainnya.
Dalam kepercayaan masyarakat Aceh kuno, senjata tradisional ini juga dipercaya dapat melindungi pemiliknya dari gangguan makhluk halus dan mengobati kerasukan.
Artikel Terkait: Unik, Inilah Bagian-bagian dan Filosofis Rumah Adat Aceh
Rencong Senjata Tradisional Aceh Berbentuk Kalimat Bismillah
Sumber: Aceh.my.id
Sejak dulu, mata rencong tak pernah berubah bentuk. Hal ini dikarenakan bentuknya yang unik, yaitu mencerminkan kalimat Bismillah. Gagangnya yang melekuk dan menebal di sikunya melambangkan huruf hijaiyah Ba, sementara bujuran gagangnya membentuk aksara Sin.
Sudut lancip yang menurun pada pangkal besi dekat gagangnya adalah huruf Mim, kemudian lajur besi dari pangka gagal hingga dekat ujungnya adalah huruf Lam. Lalu ujungnya yang meruncing dan mendatar di bagian atas serta bagian bawahnya yang sedikit melekuk ke atas membentuk aksara Ha.
***
Kini di zaman modern rencong kerap digunakan sebagai atribut busana tradisional. Benda ini juga dijadikan atribut pengantin laki-laki Aceh yang melambangkan keberanian lelaki memimpin keluarganya setelah menikah. Senjata tajam ini juga dapat ditemukan dengan di berbagai toko kerajinan khas Aceh.
Baca Juga:
40 Nama khas Aceh yang unik dan penuh makna untuk calon bayi Anda
5 Pasangan Artis yang Memilih Menggunakan Adat Aceh di Hari Pernikahannya
Pesona Khas Serambi Mekah! Inilah 18 Artis Berdarah Aceh yang Sungguh Menawan Hati
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.