Masyakarat Aceh memiliki rumah adat yang masih cukup lestari hingga kini. Rumah Adat Aceh ini disebut dengan Rumoh Aceh.
Pada beberapa literatur budaya, rumah ini juga disebut sebagai rumah Krong Bade. Dahulu, orang-orang di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam banyak mendiami rumah di tipe ini. Kini, masih ada masyarakat yang tinggal di hunian ini tapi tidak sebanyak dahulu.
Aceh sendiri sejak dahulu dikenal sebagai pintu pertama penyebaran agama Islam di Indonesia. Hal inilah yang memengaruhi kebudayaan Aceh yang begitu sarat akan nilai-nilai Islam. Keunikan ini pun terlihat dari jenis bangunan rumah.
Rumoh Aceh yang sudah langka ini pun ada yang telah diabadikan di komplek Kantor Museum Aceh, dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Selain itu, kediaman Cut Nyak Dhien di Desa Lampisang pun turut diabadikan yang letaknya sekitar 10 km dari pusat kota Banda Aceh.
Seperti apakah potret dan filosofis dari bangunan Rumoh Aceh ini? Intip penjelasannya berikut ini, Parents.
Potret dan Filosofi Rumah Adat Aceh
Sumber foto: roomah.id
Rumah Panggung
Rumoh Aceh memiliki bentuk arsitektur yang unik yakni berbentuk panggung. Bentukan ini merupakan salah satu adaptasi masyarakat pada lingkungannya.
Rumah panggung memberikan nilai positif pada anggota keluarga dan masyarakat. Bentuknya ini bisa mencegah seisi rumah terkena banjir, mencegah binatang buas, serta berbagai faktor keselamatan lainnya.
Karena bentuknya yang panggung, rumah ini pun dilengkapi dengan tangga penghubung. Tak hanya untuk menghubungkan dan masuk ke dalam rumah, tangga juga menjadi batas bagi tamu yang utamanya bukan merupakan anggota keluarga atau kerabat dekat.
Uniknya, Rumoh Aceh pun tidak menggunakan paku dalam pembuatannya. Bagian per bagiannya direkatkan dengan menggunakan tali ijuk dan rotan (awe) hingga bisa bertahan ratusan tahun lamanya.
Artikel Terkait: Kenalkan Ragam Budaya pada Anak, Yuk, Kenalkan 36 Gambar Rumah Adat di Indonesia
Ruangan depan
Sumber foto: freedomsiana
Ruangan depan disebut juga seramoe keu (serambi depan). Biasanya bagian ruang depan ini berfungsi sebagai ruang tamu untuk laki-laki, terkadang juga sebagai ruang belajar mengaji untuk anak laki-laki. Saat ada acara khusus seperti pernikahan, ruangan ini juga bisa digunakan sebagai tempat jamuan dan makan bersama.
Ruangan tengah
Bagian ruang tengah disebut juga seuramoe teungoh yang menjadi inti dari rumoh Aceh. Bagian rumah ini dianggap suci karena bersifat pribadi. Biasanya terdapat dua bilik atau kamar yang berhadapan.
Ruangan belakang
Rumoh Aceh bagian belakang disebut juga seramoe likoet (serambi belakang). Bagian ini biasanya berfungsi sebagai ruang tamu perempuan yang sama luasnya dengan ruangan depan. Bagian ini biasanya juga dipakai untuk tempat mengaji anak perempuan hingga sebagai tempat musyawarah.
Artikel Terkait: Berbentuk Panggung, Ini 4 Fakta Menarik Kajang Leko, Rumah Adat Jambi
Atap Rumah Adat Aceh
sumber foto : kemdikbud
Keunikan lain pun terlihat pada atap rumah. Atapnya memiliki penahan berupa tali hitam atau ijuk yang diikat tidak bersambung. Hal ini dibuat untuk meminimalisasi dampak dari musibah, misalnya saja ketika ada kebakaran bagian atap.
Bagian atap Rumoh Aceh pun ada yang terbuat dari daun kelapa. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana rumah yang sejuk.
Arah Pembangunan Rumah Adat Aceh
Pembangunan rumah adat Aceh ini pun memerhatikan arah mata angin, yakni harus dibuat menghadap Utara dan Selatan. Aturan ini bertujuan agar cahaya matahari bisa lebih mudah masuk ke dalam kamar.
Bagi masyarakat Aceh, pembangunan rumah yang menghadap Barat atau timur bisa lebih rentan. Sebab, melawan arah mata angin dan kemungkinan akan lebih cepat roboh.
Motif Hiasan Rumah Adat Aceh
Uniknya, rumah adat Aceh juga memiliki hiasan yang selalu dipakai, seperti ukiran keagamaan yang diambil dari ayat Al-Quran. Selain itu, ada juga motif-motif seperti tumbuh-tumbuhan yang diukir dan tak diberi warna, kecuali merah dan hitam.
Di sisi lain, ada juga motif fauna yang biasanya disukai masyarakat. Lalu, motif seperti nuansa alam lain seperti langit, bulan, awan, laut, dan sebagainya pun kerap digunakan.
Sumber: perpustakaan.id
Artikel Terkait: 7 Adat Pernikahan Termahal di Indonesia, dari Suku Mana Sajakah?
Itu dia berbagai potret serta filosofis rumah Adat Aceh yang beberapa masih lestari. Mari kita turut kenalkan kebudayaan Indonesia, salah satunya rumah Adat Aceh ini pada generasi-generasi mendatang agar tetap lestari.
Semoga informasi di atas bisa bermanfaat.
****
Baca Juga:
Mengenal Pakaian Adat Aceh yang Dipengaruhi Ragam Budaya
10 Makanan Khas Aceh yang Wajib Dicoba, dari Mie Aceh sampai Jadah Lemang
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.