Salah satu aspek tumbuh kembang anak yang harus diperhatikan dan didukung oleh orang tua adalah kemampuan kognitif-bahasa. Menurut Psikolog Anak & Keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi, M.Si, Psi., saat berbicara tentang perkembangan pada aspek kognitif-bahasa, maka kaitannya adalah dengan potensi prestasi berpikir cepat pada anak. Melatih otak anak berpikir cepat yang dimaksud bukanlah sekadar kemampuan untuk bisa berpikir dan menjawab pertanyaan dengan kecepatan di atas rata-rata, melainkan kemampuan anak untuk mengolah suatu informasi dengan mendalam, cerdas, kreatif, dan berpikir kritis sejak usia dini.
Saat kemampuan kognitif dan bahasa si Kecil berkembang dengan baik, maka potensi prestasi berpikir cepatnya pun akan menjadi optimal. Si Kecil yang memiliki potensi prestasi berpikir cepat akan tumbuh menjadi anak yang memiliki daya ingat baik sehingga lebih cepat saat menangkap pelajaran, mampu berpikir dengan lancar, bisa fokus saat mengerjakan sesuatu, serta mampu berpikir kritis dan kreatif sehingga menghasilkan banyak ide-ide atau solusi dari sebuah masalah.
Sebaliknya, jika potensi prestasi berpikir cepat ini tidak berhasil diraih si Kecil, ia akan lebih mudah terdistraksi dan lambat dalam memahami hal-hal baru atau pelajaran yang ia dapatkan, dan cenderung menjadi pelupa.
Nutrisi Lengkap untuk Optimalkan Tumbuh Kembang Si Kecil

Dua kunci utama yang penting untuk mengembangkan dan melatih kemampuan otak berpikir cepat adalah nutrisi yang lengkap ditambah dengan stimulasi yang tepat sesuai usia.
Nutrisi yang lengkap sesuai kebutuhannya akan membantu tumbuh kembang si Kecil optimal sehingga ia dapat mengasah kemampuan kognitif dan bahasa saat berpikir cepat, sedangkan stimulasi yang tepat sesuai usia akan membantu sambungan saraf pada otak berkembang. Kedua hal ini sama pentingnya dan saling melengkapi satu sama lain. Keduanya merupakan pondasi penting yang dapat mendukung si Kecil meraih potensi prestasi berpikir cepat dan potensi prestasi lainnya.
Beberapa nutrisi yang baik untuk membantu perkembangan kognitif, antara lain: zat besi, protein, minyak ikan, omega 3, dan omega 6. Zat besi untuk anak memang berperan penting pada aspek kognitif si Kecil karena ia membantu pembentukan komponen saraf otak. Apalagi berdasarkan studi yang ada, kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan kognitif seperti menurunnya kecerdasan, gampang terdistraksi (sulit fokus), hingga gangguan pada aspek sensorik dan motorik anak-anak.
Vitamin C membantu penyerapan zat besi dalam tubuh. Protein juga dibutuhkan untuk mendukung perkembangan otak dan kecerdasan agar si Kecil dapat melakukan proses belajar dengan baik. Begitu pula dengan minyak ikan, omega 3, dan omega 6 yang memang mendukung perkembangan kemampuan kognitif jadi optimal. Berbagai nutrisi ini sebenarnya bisa dengan mudah ditemukan dari makanan sehari-hari, seperti:
- Zat besi: Daging sapi, ayam, kambing, bebek, hati sapi, hati ayam, ikan, udang, tiram, kacang-kacangan, biji-bijian, serta sayuran hijau seperti bayam.
- Vitamin C: Jeruk, tomat, paprika, kiwi, brokoli, dan stroberi.
- Protein: Telur, daging, makanan laut (ikan, udang, dll), susu, dan kacang-kacangan
- Omega 3: Ikan salmon, makarel, tuna, sarden, teri, dan kacang kedelai,
- Omega 6: Kedelai, jagung, daging merah, telur, serta daging ayam dan bebek
Artikel terkait: Agar Siap Belajar, Ternyata Ini Nutrisi Penting yang Dibutuhkan Si Kecil!
Selain memberikan makanan-makanan yang mengandung nutrisi tersebut di atas, Bunda juga bisa membantu melengkapi asupan nutrisi si Kecil dengan memberikannya SGM Eksplor Pro-gress Maxx dengan IronC. IronC adalah kombinasi zat besi dan vitamin C. SGM Eksplor Pro-gress Maxx juga mengandung minyak ikan, omega 3 & 6, tinggi protein, dan kandungan nutrisi penting lainnya. Bunda juga bisa mencari tahu lebih banyak tentang SGM Eksplor Pro-gress Maxx di sini.
Stimulasi untuk Mengoptimalkan Potensi Prestasi Berpikir Cepat si Kecil
Terkait stimulasi, ada banyak stimulasi yang bisa Bunda berikan kepada si Kecil untuk mendukung aspek pertumbuhannya. Namun, stimulasi tak bisa sembarangan dilakukan. Pemilihan stimulasi yang tepat harus disesuaikan dengan tahapan usia si Kecil agar hasilnya optimal.
Stimulasi tak harus selalu berupa pelajaran atau pun mainan edukasi. Beberapa stimulasi yang baik untuk mengasah kemampuan berpikir cepat si Kecil juga bisa Bunda lakukan dari rumah, seperti:
1. Mengajak Anak Berbicara dengan Jelas

Bunda mungkin terbiasa mengajak si Kecil berbicara dengan suara yang diubah atau justru meniru cara bicara si Kecil. Padahal untuk mengasah potensi prestasi berpikir cepatnya, si Kecil sebaiknya diajak berbicara dengan jelas selayaknya Bunda mengajak bicara orang dewasa. Dengan begitu, si Kecil akan ikut meniru pengucapan kalimat dan memahami cara bicara yang lebih jelas.
2. Rajin Mengajak Si Kecil Membaca Buku dan Mengobrol

Kedua stimulasi ini membantu memperkaya kosakata yang dimiliki anak. Saat membaca buku, Bunda juga bisa menstimulasi kemampuan berpikir dan membuka wawasan si Kecil dengan mengajaknya berinteraksi. Misalnya, setelah membacakan buku, mintalah pendapat anak tentang cerita yang ia baca, bagaimana sifat tokoh yang ada dalam buku atau apa moral cerita yang ia tangkap.
Jika tak terlalu suka membaca buku, Bunda bisa mengajak si Kecil mengobrol tentang hal-hal sederhana seperti apa saja yang ia lakukan hari itu dan bagaimana perasaannya setelah melakukan hal-hal tertentu.
3. Bermain Tebak-Tebakan dengan Si Kecil

Untuk anak-anak yang berusia lebih Kecil, bermain tebak-tebakan bisa Bunda modifikasi menjadi permainan mencari barang. Misalnya, Bunda menyembunyikan mainan favoritnya dan memberikan petunjuk di mana Si Kecil bisa menemukannya. Untuk anak-anak yang berusia lebih besar, 4-5 tahun, permainan tebak-tebakan ini bisa Bunda modifikasi sesuai kebutuhan. Misalnya bermain tebak-tebakan huruf, tebak-tebakan nama binatang, tebak-tebakan warna, dan lainnya, sehingga akan mendorong kemampuan berpikir cepat si Kecil.
Artikel terkait: Stimulasi kemampuan motorik anak dengan 5 aktivitas sederhana, bisa coba di rumah!
Nutrisi lengkap dan stimulasi tepat perlu diberikan sejak dini agar potensi prestasi berpikir cepat si Kecil berkembang dengan optimal. Agar berhasil melatih otak anak untuk berpikir cepat, pastikan Bunda selalu memberikan nutrisi yang lengkap serta stimulasi yang tepat sesuai dengan tahapan perkembangan usianya, ya.
Baca juga:
id.theasianparent.com/stimulasi-anak-2-tahun
id.theasianparent.com/tanda-kekurangan-zat-besi-pada-anak
id.theasianparent.com/ruam-akibat-alergi-susu
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.