Salah satu aspek tumbuh kembang anak yang harus diperhatikan dan didukung oleh orang tua adalah kemampuan kognitif-bahasa. Menurut Psikolog Anak & Keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi, M.Si, Psi., saat berbicara tentang perkembangan pada aspek kognitif-bahasa, maka kaitannya adalah dengan kemampuan berpikir cepat pada anak. Melatih otak anak berpikir cepat yang dimaksud bukanlah sekadar kemampuan untuk bisa berpikir dan menjawab pertanyaan dengan kecepatan di atas rata-rata, melainkan kemampuan anak untuk mengolah suatu informasi dengan mendalam, cerdas, kreatif, dan berpikir kritis sejak usia dini.
Saat kemampuan kognitif dan bahasa si Kecil berkembang dengan baik, maka kemampuan berpikir cepatnya pun akan menjadi optimal. Si Kecil yang memiliki kemampuan berpikir cepat akan tumbuh menjadi anak yang memiliki daya ingat baik sehingga lebih cepat saat menangkap pelajaran, mampu berpikir dengan lancar, bisa fokus saat mengerjakan sesuatu, serta mampu berpikir kritis dan kreatif sehingga menghasilkan banyak ide-ide atau solusi dari sebuah masalah.
Sebaliknya, jika kemampuan berpikir cepat ini tidak berhasil diraih si Kecil, ia akan lebih mudah terdistraksi dan lambat dalam memahami hal-hal baru atau pelajaran yang ia dapatkan, dan cenderung menjadi pelupa.
10 Cara Melatih Otak Anak Berpikir Cepat
Terkait stimulasi, ada banyak stimulasi yang bisa Bunda berikan kepada si Kecil untuk mendukung aspek pertumbuhannya. Namun, stimulasi tak bisa sembarangan dilakukan. Pemilihan stimulasi yang tepat harus disesuaikan dengan tahapan usia si Kecil agar hasilnya optimal.
Stimulasi tak harus selalu berupa pelajaran atau pun mainan edukasi. Beberapa stimulasi yang baik untuk mengasah kemampuan berpikir cepat si Kecil juga bisa Bunda lakukan dari rumah, seperti:
1. Mengajak Anak Berbicara dengan Jelas
Bunda mungkin terbiasa mengajak si Kecil berbicara dengan suara yang diubah atau justru meniru cara bicara si Kecil. Padahal untuk mengasah kemampuan berpikir cepatnya, si Kecil sebaiknya diajak berbicara dengan jelas selayaknya Bunda mengajak bicara orang dewasa. Dengan begitu, si Kecil akan ikut meniru pengucapan kalimat dan memahami cara bicara yang lebih jelas.
2. Rajin Mengajak Si Kecil Membaca Buku
Kedua stimulasi ini membantu memperkaya kosakata yang dimiliki anak. Saat membaca buku, Bunda juga bisa menstimulasi kemampuan berpikir dan membuka wawasan si Kecil dengan mengajaknya berinteraksi. Misalnya, setelah membacakan buku, mintalah pendapat anak tentang cerita yang ia baca, bagaimana sifat tokoh yang ada dalam buku atau apa moral cerita yang ia tangkap.
3. Bermain Tebak-Tebakan dengan Si Kecil
Untuk anak-anak yang berusia lebih Kecil, bermain tebak-tebakan bisa Bunda modifikasi menjadi permainan mencari barang. Misalnya, Bunda menyembunyikan mainan favoritnya dan memberikan petunjuk di mana Si Kecil bisa menemukannya. Untuk anak-anak yang berusia lebih besar, 4-5 tahun, permainan tebak-tebakan ini bisa Bunda modifikasi sesuai kebutuhan. Misalnya bermain tebak-tebakan huruf, tebak-tebakan nama binatang, tebak-tebakan warna, dan lainnya, sehingga akan mendorong kemampuan berpikir cepat si Kecil.
4. Sering Mengobrol Bersama Anak
Sumber: Freepik
Mengobrol bersama si kecil secara rutin dapat memberikan manfaat yang besar dalam melatih anak berpikir cepat.
Dengan sering berbicara bersama anak, si kecil akan belajar untuk mengembangkan kemampuan berbicara dan berkomunikasi secara efektif, yang dapat membantu mereka menyampaikan ide dan pemikiran mereka dengan lebih baik.
Ketika Parents sering mengobrol dengan si kecil, anak juga akan terlatih untuk berpikir kritis dan mempertanyakan informasi yang diberikan, serta melatih kemampuan mereka untuk mempertimbangkan berbagai sudut pandang.
Selain itu, dalam percakapan, anak juga akan belajar untuk mengingat informasi yang diberikan, serta melatih kemampuan memori jangka pendek dan jangka panjang.
5. Mengajak Anak Berdiskusi Tema-Tema Baru
Sumber: Freepik
Apakah Parents gemar mengajak anak berdiskusi hal-hal baru? Tahukah Parents, mengajak anak berdiskusi topik baru juga dapat memberikan manfaat yang besar dalam melatih otak anak untuk berpikir cepat.
Berdiskusi tema baru dengan anak akan meningkatkan keterampilan berpikir kritis si kecil lho. Jadi, ketika anak berdiskusi tentang topik baru, mereka akan belajar untuk mempertanyakan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi yang diberikan, sehingga melatih keterampilan berpikir kritis mereka.
Diskusi tentang topik baru juga dapat membantu anak mengembangkan kreativitas dan imajinasi mereka, serta membantu mereka menghasilkan ide-ide baru.
6. Bermain Game Sudoku Bersama Si Kecil
Sumber: Freepik
Salah satu cara yang menyenangkan untuk melatih anak berpikir cepat adalah dengan permainan sudoku.
Sudoku dimainkan dengan mengisi seluruh kotak yang kosong dengan angka yang masih hilang. Terdengar sederhana, namun permainan ini menantang karena anak tidak bisa mengulang angka yang sama di baris atau kolom yang sama.
Game Sudoku menuntut pemain untuk berpikir strategis dan memecahkan masalah secara kreatif. Jika Anda berhenti bermain di tengah permainan, pemain harus memulai kembali seluruh proses berpikir dari awal. Ini membantu Anda mengembangkan kekuatan konsentrasi dan keterampilan memfokuskan kembali.
Tak ada salahnya Bunda mengajak anak bermain sudoku di waktu senggang. Bermain Sudoku melatih otak anak secara ekstensif, yaitu dengan meningkatkan memori dan logika si kecil. Sudoku juga akan melatih anak terkait bagaimana membuat keputusan dan mengambil tindakan, sekaligus juga mampu meningkatkan daya konsentrasi anak.
7. Mengajak Anak Bermain Catur
Sumber: Freepik
Bermain catur dapat memberikan manfaat yang besar dalam melatih anak berpikir cepat dan logis. Beberapa manfaat bermain catur untuk melatih anak berpikir cepat, antara lain adalah dengan meningkatkan kemampuan si kecil berpikir abstrak Anak akan belajar untuk memvisualisasikan dan merencanakan strategi di masa depan, serta melihat hubungan antara berbagai bidang.
Tahukah Parents, ternyata permainan catur juga dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Hal ini didasarkan karena dengan bermain catur, anak akan memerlukan pemikiran logis dan kreatif dalam mengambil keputusan terbaik.
Anak akan belajar untuk memusatkan perhatian dan menjaga fokus selama permainan catur, serta melatih kemampuan mereka untuk tidak mudah terganggu oleh faktor lain. Sehingga, catur juga baik untuk melatih konsentrasi si kecil.
Selain itu, si kecil akan belajar untuk mengingat posisi dan gerakan bidak catur, serta melatih kemampuan memori jangka pendek dan jangka panjang.
Bermain catur juga memerlukan perencanaan jangka panjang dan kemampuan untuk memprediksi gerakan lawan, yang dapat membantu anak belajar berpikir strategis.
8. Bermain Kartu Bareng Si Kecil
Sumber: Freepik
Mengajak anak bermain kartu dapat memberikan manfaat yang besar dalam melatih otak anak untuk berpikir cepat lho, Parents.
Dalam permainan kartu, anak perlu mengingat kartu yang telah dimainkan atau yang masih tersedia, sehingga melatih keterampilan memori mereka. Si kecil juga akan belajar untuk berhitung dengan cepat dan akurat, sehingga melatih kemampuan berhitung mereka.
Selain itu, anak akan belajar untuk membuat strategi dan membuat keputusan yang tepat, sehingga melatih keterampilan berpikir strategis mereka.
Bermain kartu memerlukan konsentrasi dan fokus yang baik, sehingga dapat membantu melatih kemampuan konsentrasi dan fokus anak.
9. Memberikan Anak Tantangan Kreatif
Sumber: Freepik
Memberikan tantangan kreatif seperti menggambar atau membuat kerajinan tangan dapat memberikan manfaat yang besar dalam melatih kemampuan berpikir divergen atau melihat masalah dari berbagai sudut pandang.
Ketika anak diberi tantangan untuk membuat gambar atau kerajinan tangan, mereka akan menghasilkan banyak ide dan solusi yang berbeda-beda, sehingga melatih kemampuan berpikir divergen atau melihat masalah dari berbagai sudut pandang.
Sering memberikan si kecil tantangan seperti menggambar atau menulis juga akan meningkatkan kreativitas. Dalam membuat gambar atau kerajinan tangan, anak akan belajar untuk mengembangkan imajinasi mereka dan menciptakan sesuatu yang baru dan orisinal, sehingga dapat meningkatkan kreativitas mereka.
10. Olahraga & Latihan Koordinasi Otak – Tubuh
Sumber: Freepik
Otak dan tubuh kita adalah bagian dari diri kita yang utuh, dan kedua bagian itu membutuhkan latihan fisik dan olahraga rutin.
Saat kita melatih otak dan tubuh bersama, kita membantu berbagai fungsi otak bekerja lebih kolaboratif dan tetap sinkron.
Olahraga bersama anak tentu dapat meningkatkan integrasi antara fungsi-fungsi otak yang penting, yang menghasilkan kinerja otak yang lebih baik secara keseluruhan.
Parents dapat melakukan olahraga bersama anak dengan lari pagi bersama, bersepeda, atau sekedar senam bersama di rumah ketika senggang.
Nutrisi Lengkap untuk Optimalkan Tumbuh Kembang Si Kecil
Dua kunci utama yang penting untuk mengembangkan dan melatih kemampuan otak berpikir cepat adalah nutrisi yang lengkap ditambah dengan stimulasi yang tepat sesuai usia.
Nutrisi yang lengkap sesuai kebutuhannya akan membantu tumbuh kembang si Kecil optimal sehingga ia dapat mengasah kemampuan kognitif dan bahasa saat berpikir cepat, sedangkan stimulasi yang tepat sesuai usia akan membantu sambungan saraf pada otak berkembang. Kedua hal ini sama pentingnya dan saling melengkapi satu sama lain. Keduanya merupakan pondasi penting yang dapat mendukung si Kecil meraih kemampuan berpikir cepat dan lainnya.
Beberapa nutrisi yang baik untuk membantu perkembangan kognitif, antara lain: zat besi, protein, minyak ikan, omega 3, dan omega 6. Zat besi untuk anak memang berperan penting pada aspek kognitif si Kecil karena ia membantu pembentukan komponen saraf otak. Apalagi berdasarkan studi yang ada, kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan kognitif seperti menurunnya kecerdasan, gampang terdistraksi (sulit fokus), hingga gangguan pada aspek sensorik dan motorik anak-anak.
Vitamin C membantu penyerapan zat besi dalam tubuh. Protein juga dibutuhkan untuk mendukung perkembangan otak dan kecerdasan agar si Kecil dapat melakukan proses belajar dengan baik. Begitu pula dengan minyak ikan, omega 3, dan omega 6 yang memang mendukung perkembangan kemampuan kognitif jadi optimal. Berbagai nutrisi ini sebenarnya bisa dengan mudah ditemukan dari makanan sehari-hari, seperti:
- Zat besi: Daging sapi, ayam, kambing, bebek, hati sapi, hati ayam, ikan, udang, tiram, kacang-kacangan, biji-bijian, serta sayuran hijau seperti bayam.
- Vitamin C: Jeruk, tomat, paprika, kiwi, brokoli, dan stroberi.
- Protein: Telur, daging, makanan laut (ikan, udang, dll), susu, dan kacang-kacangan
- Omega 3: Ikan salmon, makarel, tuna, sarden, teri, dan kacang kedelai,
- Omega 6: Kedelai, jagung, daging merah, telur, serta daging ayam dan bebek
Nutrisi lengkap dan stimulasi tepat perlu diberikan sejak dini agar kemampuan berpikir cepat si Kecil berkembang dengan optimal. Agar berhasil melatih otak anak untuk berpikir cepat, pastikan Bunda selalu memberikan nutrisi yang lengkap serta stimulasi yang tepat sesuai dengan tahapan perkembangan usianya, ya.
Artikel terkait: Agar Siap Belajar, Ternyata Ini Nutrisi Penting yang Dibutuhkan Si Kecil!
Selain memberikan makanan-makanan yang mengandung nutrisi tersebut di atas, Bunda juga bisa membantu melengkapi asupan nutrisi si Kecil dengan memberikannya SGM Eksplor dengan IronC™. SGM Eksplor, satu-satunya susu pertumbuhan dengan IronC™, kombinasi unik Zat Besi & Vitamin C untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi hingga 2x lipat.
SGM Eksplor dukung nutrisi lengkap dengan DHA, Minyak Ikan, Omega 3&6 serta nutrisi penting lainnya, bantu si Kecil tumbuh maksimal jadi generasi maju yang berpikir cepat dan berani. Selain itu, SGM Eksplor juga terbukti sebagai susu pertumbuhan no. 1 pilihan jutaan Bunda Indonesia, lho!
Jadi lengkapi nutrisi si Kecil untuk tumbuh kembang maksimal dengan pilih yang pasti, pilih SGM Eksplor dengan IronC!
#PilihSGMEksplor #PastinyaSGMEksplor #SGMEksplor
Artikel terkait: Stimulasi kemampuan motorik anak dengan 5 aktivitas sederhana, bisa coba di rumah!
Artikel telah diupdate oleh: Kalamula Sachi
Baca juga:
Agar anak usia 2 tahun cerdas, lakukan hal ini, Parents!
Kulit Pucat dan Sering Lelah Bisa Jadi Tanda Kekurangan Zat Besi pada Si Kecil yang Tidak Cocok Susu Sapi
Muncul Ruam Merah di Kulit Si Kecil? Bisa Jadi Ia Tidak Cocok Susu Sapi!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.