Artikel ini dipersembahkan oleh 99.co. Agen jual beli dan sewa rumah dan apartemen terpecaya di Jakarta.
Selain menjadi tempat beristirahat, rumah seharusnya mampu menjamin keamanan seluruh penghuninya, terutama anak Anda.
Ketika sudah memiliki anak, prioritas Anda pun berubah. Termasuk ketika Anda menata interior rumah. Anda tidak lagi hanya memikirkan kenyamanan dan selera pribadi Anda, melainkan juga faktor keamanan sang buah hati.
Jadi, bagaimana cara menjadikan rumah aman dan nyaman bagi anak kecil? Simak tips menjadikan rumah aman bagi si kecil berikut:
1. Pastikan stop kontak dalam posisi tersembunyi
Stop kontak termasuk hal paling berbahaya bagi anak kecil di rumah. Pastikan seluruh stop kontak di rumah Anda berada jauh dari jangkauan anak.
Caranya bisa dengan mengatur tata letak ruangan sehingga letak stop kontak tersembunyi di balik sofa, tempat tidur atau bufet. Atau, Anda bisa membeli bungkus stop kontak yang banyak dijual di toko perkakas.
Jadi, si kecil tetap terlindungi meskipun menyentuh stop kontak, karena yang disentuh hanya pembungkusnya.
2. Pilih perabotan yang ‘ramah’ anak kecil
Sebelum membeli perabotan untuk mempercantik rumah, pertimbangkan kualitas dan material yang aman bagi si kecil. Misalnya, pilihlah kursi makan yang kokoh dan tidak mudah jatuh.
Pasalnya, anak kecil senang memainkan benda-benda di sekitarnya. Nah, Anda harus memastikan kursi makan yang Anda pilih tidak mudah goyah dan menimpa si kecil ketika mereka bermain atau memegang kursi tersebut.
Contoh lain, ketika memilih kain sofa, pilihlah bahan yang tidak licin agar anak tidak mudah terpeleset saat menaiki atau duduk di sofa.
3. Sembunyikan bahan kimia dan obat-obatan dari pandangan anak
Obat nyamuk, pembersih lantai dan deterjen dapat berisiko fatal jika isinya tertelan oleh anak. Begitu juga dengan obat-obatan yang tidak boleh dikonsumsi sembarangan.
Tidak jarang, benda-benda berbahan kimia dan obat-obatan kini dikemas dengan tampilan menarik dan berwarna-warni sehingga membuat anak penasaran.
Pastikan semua obat dan benda dengan zat berbahaya tersimpan rapi di kabinet atau lemari atau kotak penyimpanan barang yang dikunci rapat.
4. Simpan barang pecah-belah
Jangan pernah menaruh barang pecah-belah, seperti piring, vas bunga atau guci di tempat-tempat yang mudah terlihat dan terjangkau oleh anak. Sebaiknya, simpan semua barang pecah-belah di dalam lemari, atau bahkan gudang, dan baru keluarkan ketika anak Anda beranjak besar.
5. Masukkan benda-benda tajam ke dalam laci
Dapur bisa menjadi ‘jebakan berbahaya’ bagi anak karena dipenuhi benda-benda tajam, kompor dan gas. Untuk itu, sebaiknya Anda menyimpan pisau, garpu dan benda-benda tajam lainnya ke dalam laci dapur dan kunci dengan rapat.
Untuk keperluan makan anak Anda, sediakan peralatan makan berbahan plastik yang aman digunakan.
6. Amankan sudut tajam
Sudut pada meja, laci dan beragam perabotan lainnya juga memiliki risiko melukai anak Anda. Untuk menghindari si kecil cedera karena menabrak atau terbentur sudut tajam, coba bungkus semua sudut itu dengan busa empuk atau kain tebal.
Jika Anda tidak ingin repot, di toko-toko peralatan rumah tangga biasanya tersedia pengaman sudut yang sudah dipotong kecil-kecil sehingga Anda cukup melekatkannya.
7. Hindari memajang benda berukuran kecil
Anak kecil, terutama berusia di bawah 3 tahun, senang memasukkan berbagai benda ke dalam mulutnya sehingga ada risiko tertelan. Jadi, tahan dulu keinginan Anda menghias rumah dengan pajangan-pajangan cantik berukuran kecil demi menghindari risiko tersebut.
8. Pagari tangga
Jika Anda memiliki rumah bertingkat dan anak Anda masih belajar merangkak atau berjalan, sebaiknya amankan tangga Anda dengan pagar khusus. Ini penting agar anak tidak merangkak ke bawah atau ke atas tanpa sepengetahuan Anda.
Sekilas, pengamanan ini mungkin terlihat berlebihan. Akan tetapi, pagar khusus ini akan membuat Anda lebih tenang karena si kecil bisa berkeliling rumah dengan aman.
9. Kunci pintu keluar
Pastikan pintu keluar selalu terkunci jika anak Anda sedang bermain di dalam rumah. Ini penting agar si kecil tetap ‘terkurung’ jika tiba-tiba dia hendak berlari ke luar rumah.
Selain itu, Anda juga akan merasa aman karena tidak ada orang asing yang tiba-tiba masuk ketika Anda atau asisten rumah tangga sedang sibuk mengurus si kecil atau mengerjakan pekerjaam rumah.
Demikianlah beberapa tips menjadikan rumah aman bagi si kecil. Selamat mencoba!
Artikel ini dipublikasikan ulang atas persetujuan dari 99.co.
Baca juga:
5 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Memilih Rumah Masa Depan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.