8 Penyebab Rambut Bayi Botak di Belakang & Cara Mengatasinya

Bunda mendapati rambut bayi botak di belakang? Ternyata ini penyebabnya!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bayi terlahir dengan kondisi rambut yang berbeda-beda. Ada bayi yang memiliki rambut lebat, tipis, botak, atau bahkan botak hanya pada sebagian sisi kepala. Bunda mungkin juga pernah menjumpai rambut bayi botak di belakang.

Kondisi rambut si kecil yang hanya tumbuh sebagian-sebagian pun sering kali memunculkan tanya di benak para orang tua. Normalkah rambut bayi botak di belakang?

Sejatinya, rambut lebat maupun tipis nyaris botak semuanya merupakan kondisi normal yang bisa dialami bayi. Pertumbuhan rambut bayi sendiri dapat dipengaruhi banyak faktor, baik internal maupun eksternal.

Artikel Terkait: 8 Shampo Bayi Terbaik Rekomendasi, Wangi dan Aman

Faktor yang Bisa Pengaruhi Pertumbuhan Rambut Bayi

Mengutip situs WebMD, para ahli tidak sepenuhnya yakin apa yang menjadi penyebab pertumbuhan rambut pada bayi sehingga sejumlah bayi memiliki rambut lebat, sementara ada pula bayi yang lahir dengan rambut tipis. Namun, diprediksi jika gen dan DNA memiliki peranan besar. 

Ada beberapa tonggak umum pertumbuhan rambut bayi yang perlu orang tua ketahui, yakni:

  • 14 minggu kehamilan. Mereka mulai mengembangkan folikel rambut.
  • 20 minggu kehamilan. Rambut mulai tumbuh di alis, bibir atas, dan dagu.
  • 22 minggu kehamilan. Rambut yang disebut lanugo mulai tumbuh di kepala dan tubuh, terutama bahu, punggung, telinga, dan dahi.
  • 23 minggu kehamilan. Pigmen yang disebut melanin mulai menambahkan warna pada rambut mereka.

Rambut tubuh bayi biasanya rontok sekitar minggu ke-24 hingga ke-28 kehamilan. Ini berarti sudah hilang sebelum lahir, meskipun beberapa bayi prematur masih ditumbuhi rambut lanugo.

Lain halnya dengan rambut di kepala bayi. Folikel yang tumbuh saat berada di dalam rahim membentuk pola rambut yang akan bayi miliki selama sisa hidup mereka.

Folikel baru tidak terbentuk setelah lahir, jadi hanya folikel yang dimiliki yang akan didapatkan. Rambut terlihat di kepala bayi dan dapat tumbuh dengan cepat atau lambat selama minggu-minggu menjelang kelahiran.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Amankah Memberikan Oralit untuk Bayi? Ini Penjelasan dan Aturan Dosisnya

Rambut Bayi Berubah Setelah Lahir

Sebagian besar rambut bayi lahir hilang dalam 6 bulan pertama kehidupan mereka. Bahkan bayi yang lahir dengan seluruh rambut di kepala bisa menjadi botak dalam hitungan minggu. Namun jangan khawatir, karena itu bisa tumbuh kembali.

Rambut bayi rontok karena perubahan hormon dalam tubuhnya. Ketika bayi tumbuh di dalam rahim, ia mendapatkan sejumlah besar hormon dari Bunda. Setelah lahir, kadar hormon menurun, menyebabkan pertumbuhan rambut berhenti.

Ketika bayi memulai siklus pertumbuhan rambut baru, rambut lama rontok, menyebabkan bintik-bintik sementara atau botak. Rambut baru mungkin akan memiliki tekstur atau warna yang berbeda dari yang mereka miliki sejak lahir.

Sulit untuk memprediksi seperti apa rambut bayi Bunda nantinya. Gen dapat memengaruhi dengan cara yang tidak terduga. Warna atau tekstur rambut bayi bisa berasal dari siapa saja di silsilah keluarga Parents.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pasangan yang memiliki rambut pirang bisa membuat bayi dengan rambut gelap atau merah, atau bayi yang lahir dengan rambut lurus nantinya bisa memiliki rambut ikal.

8 Penyebab Rambut Bayi Botak di Belakang

Ada beberapa hal yang jadi faktor penyebab mengapa rambut bayi botak di belakang. Apa sajakah itu?

1. Tidur Telentang dalam Waktu yang Lama

Salah satu penyebab umum mengapa rambut bayi botak di belakang adalah karena posisi tidur telentang dalam waktu yang lama. Faktanya, bayi menghabiskan begitu banyak waktu dengan berbaring telentang, sehingga rambut dan kulit kepalanya sering mendapat tekanan atau bergesekan dengan permukaan kasur.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Posisi tidur telentang membuat bayi rentan mengalami kebotakan. Namun jangan khawatir, ini adalah kondisi yang normal. Lagipula, American Academy of Pediatrics memang menyarankan bayi ditidurkan telentang untuk mencegah risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS).

2. Faktor Keturunan

Tidak dapat dimungkiri, faktor genetik atau keturunan punya andil besar dalam menentukan tebal atau tipisnya rambut bayi, termasuk pola pertumbuhan rambut. Secara umum, rambut bayi mulai tumbuh sejak ia masih berada di dalam rahim, yaitu pada usia kehamilan 8-12 minggu.

Proses pertumbuhan rambut sangat dipengaruhi oleh faktor genetik. Bayi yang lahir dari orang tua dengan rambut tipis kemungkinan besar akan mewarisi rambut tipis juga.

3. Perubahan Hormon Setelah Lahir

Faktor hormonal juga memainkan peranan penting dalam pertumbuhan rambut bayi. Saat masih dalam kandungan, tingginya kadar hormon bisa membuat pertumbuhan rambut bayi lebih cepat.

Akan tetapi setelah lahir, ada perubahan hormon yang mungkin dialami ibu dan bayi. Lantaran ada penurunan hormon, bayi bisa mengalami kerontokan rambut atau pertumbuhan rambutnya menjadi lebih lambat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Cradle Cap (Dermatitis Seboroik)

Salah satu masalah yang cukup sering dialami bayi adalah cradle cap atau dermatitis seboroik. Masalah kulit ini dipicu oleh peradangan dan menyebabkan produksi minyak berlebih pada kulit kepala bayi.

Cradle cap dapat menyebabkan kebotakan pada si kecil. Biasanya, cradle cap dialami oleh bayi di bawah usia 3 bulan dan akan menghilang saat usianya memasuki 6 bulan.

5. Kurap pada Kulit Kepala

Dalam kasus yang jarang terjadi, kurap pada kulit kepala, juga disebut tinea capitis, mungkin disalahartikan sebagai cradle cap. Adapun kurap pada kulit kepala disebabkan oleh infeksi jamur.

Meskipun mungkin saja terjadi pada bayi, kurap pada kulit kepala paling sering terjadi pada anak-anak di atas 2 tahun. Kondisi ini bisa menyebabkan kerontokan atau kebotakan. Biasanya, rambut akan tumbuh kembali setelah kurap tersebut dapat diatasi.

Artikel terkait: Cukur rambut bayi sampai botak, haruskah dilakukan? Ini jawaban pakar

6. Telogen Effluvium, Fase Istirahat Pertumbuhan Rambut Bayi

Kerontokan rambut pada bayi baru lahir adalah hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Bayi sering kehilangan rambut mereka selama 6 bulan pertama. Kerontokan rambut seperti ini disebut telogen effluvium.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Faktanya, rambut memiliki tahap pertumbuhan dan tahap istirahat. Tahap pertumbuhan berlangsung sekitar tiga tahun dan tahap istirahat berlangsung sekitar 3-6 bulan.

7. Alopecia Areata

Jika si kecil memiliki area yang halus, bulat, dan benar-benar botak, ia mungkin menderita alopecia areata, yaitu kerontokan atau kebotakan yang disebabkan oleh penyakit autoimun.

Dalam kasus alopecia areata, sistem kekebalan menyerang folikel rambut yang secara drastis memperlambat pertumbuhan rambut. Kebotakan biasanya terjadi pada bagian bawah, samping, atau melingkari belakang kepala.

8. Penyebab Lainnya 

Kebotakan juga bisa dipicu oleh kerusakan fisik pada rambut. Misalnya, kebiasaan menguncir rambut bayi dengan ketat. Atau, kebiasaan si kecil menarik rambutnya secara paksa yang dapat menyebabkan rambut rontok.

Cara Mengatasi Rambut Bayi Botak di Belakang

Berikut ini beberapa tips yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi kondisi rambut bayi yang mengalami kerontokan atau kebotakan.

  • Mengubah posisi kepala bayi dari kedua sisi selama tidur untuk mencegah terlalu banyak tekanan di satu area tertentu. Melakukan ini dapat mencegah kerontokan rambut serta kepala menjadi rata di satu area.
  • Saat bayi bangun, beri ia kesempatan untuk melakukan tummy time, ini sekaligus mencegah bagian belakang kepalanya berada dalam satu posisi telentang terlalu lama.
  • Rawat rambut si kecil secara rutin dengan sampo khusus bayi, pijat dengan lembut setiap kali mandi kemudian gunakan sisir khusus bayi.
  • Jika bayi menderita kurap, dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur.

Begitu bayi berusia 6 bulan, biasanya kerontokan rambut berkurang. Kebotakan hanya bersifat sementara dan rambut si kecil akan mulai tumbuh segera setelahnya.

Artikel terkait: Bunda, ini 5 cara mudah agar rambut bayi cepat tumbuh

Tips Mencegah Rambut Bayi Botak di Belakang

Dalam kebanyakan kasus kerontokan rambut bayi bersifat sementara. Kemungkinan besar si kecil akan memiliki rambut yang lebat dalam waktu satu tahun.

Pastikan bayi melakukan waktu tummy time setiap hari. Selain memberikan waktu istirahat pada bagian belakang kepalanya, tummy time sangat penting untuk perkembangan fisik si kecil secara keseluruhan.

Jadi itulah, Bun, penyebab, cara mengatasi, serta mencegah rambut bayi botak di belakang. Apakah buah hati Bunda pun mengalami kondisi ini? 

Baca juga:

Jangan Asal! Begini Doa dan Cara Mencukur Rambut Bayi Baru Lahir

Cukur Rambut Bayi Agar Rambut Tebal, Mitos atau Fakta?

Rambut Rontok pada Bayi, Penyebab dan Cara Mengatasi

Penulis

Titin Hatma