Apa fungsi doa mencukur rambut bayi?
Dalam ajaran Islam, mencukur rambut bayi yang baru lahir merupakan suatu anjuran bagi para orang tua. Biasanya, ini dilakukan pada hari ketujuh setelah bayi dilahirkan bersamaan dengan prosesi aqiqah.
Namun tentu tak boleh asal potong, Parents perlu mengetahui doa mencukur rambut bayi beserta beberapa syaratnya.
Anjuran untuk Mencukur Rambut Bayi Baru Lahir
Perintah untuk mencukur rambut bayi baru lahir berdasarkan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Selain itu, memberikan nama serta melaksanakan akikah juga termasuk bentuk tanggung jawab para orang tua muslim kepada buah hatinya.
Dari Samurah bin Jundub bahwa beliau bersabda:
كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى
“Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuhnya, digundul rambutnya dan diberi nama.” (HR. Abu Daud no. 2838, An Nasai no. 4220, Ibnu Majah nol. 3165, Ahmad 5/12. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Artikel terkait: Bagaimana Hukum Mencukur Rambut Bayi Baru Lahir Menurut Agama Islam?
3 Aturan dalam Mencukur Rambut Bayi
Melansir laman Rumaysho, ada beberapa aturan yang perlu Parents perhatikan saat hendak mencukur rambut bayi baru lahir. Apa saja?
1. Disunnahkan pada Hari Ketujuh
Mencukur rambut bayi sunnahnya dilakukan pada hari ketujuh pasca persalinan.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis di atas, yang mana anjuran tersebut berlaku bagi bayi laki-laki maupun perempuan.
2. Larangan Menggundul Sebagian Rambut
Aturan selanjutnya adalah tidak boleh hanya menggundul sebagian rambut si Kecil lalu menyisakan sebagian lainnya, dalam istilah ilmu agama disebut juga dengan qoza’.
Larangan ini sejalah dengan hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Umar, ia berkata:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – نَهَى عَنِ الْقَزَعِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang qoza’.” (HR. Bukhari no. 5921 dan Muslim no. 2120)
Adapun dalam redaksi hadist riwayat Muslim disebutkan bahwa Ibnu ‘Umar mengatakan:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنِ الْقَزَعِ. قَالَ قُلْتُ لِنَافِعٍ وَمَا الْقَزَعُ قَالَ يُحْلَقُ بَعْضُ رَأْسِ الصَّبِىِّ وَيُتْرَكُ بَعْضٌ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang qoza’.” Aku (Umar bin Nafi’) berkata pada Nafi’, “Apa itu qoza’?” Nafi’ menjawab, “Qoza’ adalah menggundul sebagian kepala anak kecil dan meninggalkan sebagian lainnya.” (HR. Muslim no. 2120)
Menurut ijtima ulama, qoza’ dihukumi makruh jika rambut yang digundul tempatnya berbeda-beda. Misalnya, digundul pada bagian depan dan belakang, sementara bagian samping tidak gundul.
Pengecualian jika dalam kondisi penyembuhan penyakit dan semacamnya.
3. Bersedekah dengan Perak Seberat Timbangan Rambut
Dianjurkan pula untuk bersedekah dengan perak sesuai berat timbangan rambut. Ali bin Abi Thalib berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengakikahi Hasan dengan seekor kambing. Kemudian beliau bersabda, ‘Wahai Fatimah, gundullah rambutnya lalu sedekahkanlah perak seberat rambutnya.’ Ali berkata, ‘Aku kemudian menimbang rambutnya, dan beratnya sekadar uang satu dirham atau sebagiannya.’” (HR. Tirmidzi no. 1519)
Doa Mencukur Rambut Bayi
Mengutip laman resmi Nadhlatul Ulama, saat mencukur rambut bayi dianjurkan membaca doa berikut ini.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ أَللهم نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَنُوْرُالشَّمْسِ وَالْقَمَرِ, اللهم سِرُّ اللهِ نُوْرُ النُّبُوَّةِ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن
Bismillâhirrahmânirrahîm. Alhamdulillâhirabbil ‘âlamîn. Allâhumma nûrus samâwâti wa nûrusy syamsyi wal qamari, Allâhumma sirrullâhi nûrun nubuwwati Rasulullâhi Shallallâhu ‘alaihi wasallam walhamdulillâhi Rabbil ‘âlamin.
“Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Ya Allah, cahaya langit, matahari dan rembulan. Ya Allah, rahasia Allah, cahaya kenabian, Rasululullah SAW, dan segala puji Bagi Allah, Tuhan semesta alam.”
Setelah mencukur rambutnya, dianjurkan meniup ubun-ubun bayi dan membaca doa berikut.
اللَّهُمَّ إِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Allâhumma innî u’îdzuhâ bika wa dzurriyyatahâ minasy syaithânir rajîm.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan untuk dia dan keluarganya dari setan yang terkutuk.”
Artikel terkait: Cukur rambut bayi sampai botak, haruskah dilakukan? Ini jawaban pakar
Tips Aman Memotong Rambut Si Kecil
Agar si Kecil tetap merasa aman dan nyaman, Parents dapat menerapkan sejumlah tips saat mencukur rabutnya.
- Bersikap tenang saat memotong rambut atau menggunduli kepala bayi. Jika Parents merasa kesulitan, mintalah bantuan dari orang yang lebih berpengalaman.
- Pangku si Kecil dalam posisi nyaman, boleh dalam posisi berbaring.
- Gunakan gunting dengan ujung yang tumpul dan basahi sedikit rambut bayi dengan air hangat agar lebih mudah dicukur. Namun, tidak perlu dibasahi hingga kuyup.
- Jika hendak menggunduli kepala si Kecil sampai pelontos, gunakan cukuran baru yang belum pernah dipakai. Cukurlah dengan hati-hati dan ratakan kulit kepala bayi agar tidak ada lipatan kulit yang tergores.
****
Nah, itulah ulasan tentang anjuran melaksanakan akikah, doa mencukur rambut bayi, serta tips yang bisa Parents terapkan. Jangan lupa diamalkan, ya!
Baca juga:
Cukur Rambut Bayi Agar Rambut Tebal, Mitos atau Fakta?
Manfaat Mencukur Rambut Bayi
Jangan Sepelekan! 3 Masalah Ini Bisa Sebabkan Rambut Bayi Tipis dan Jarang
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.