Apa kata para ahli tentang puasa Ramadhan selama pandemi? Lembaga-lembaga keagamaan di berbagai belahan dunia telah menyarankan beberapa hal yang harus diperhatikan terkait menjalankan puasa di tengah pandemi COVID-19.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) misalnya, telah mengimbau masyarakat muslim di Indonesia agar tetap menjalankan ibadah puasa. Namun tetap menjaga higienitas diri dan lingkungan rempat tinggal, serta menerapkan pembatasan fisik.
Puasa Ramadhan selama pandemi, begini kata para ahli
Menurut Dr. Maher Balkis, meski Ramadhan kali ini berada di tengah situasi pandemi, tapi puasa tetap aman untuk dilakukan. Ia mengungkapkan jika belum ada penelitian tentang pengaruh berpuasa dengan risiko penularan COVID-19.
“Tidak apa-apa tetap berpuasa selama Ramadhan, selama mematuhi aturan pembatasan fisik, dan menjaga kebersihan tangan untuk mencegah infeksi virus,” kata dokter yang merupakan salah satu staf divisi penyakit menular di Cleveland Clinic di Abu Dhabi.
Virus Corona tergolong sebagai virus baru yang memang belum banyak penelitiannya. Untuk itu, Balkis menyarankan bagi yang sakit sebaiknya tidak puasa jika menurut dokter membahayakan bagi kondisi kesehatannya.
“Belum ada penelitian tentang dampak puasa pada pasien positif COVID-19. Namun, orang-orang yang sedang sakit, yang terinfeksi Virus Corona dapat mempertimbangkan untuk membatalkan puasanya, dengan syarat telah berkonsultasi dokter,” pungkasnya.
Adakah efek negatif puasa pada daya tahan tubuh?
Dr. Maher Balkis mengatakan, puasa tidak berpengaruh negatif pada daya tahan tubuh. Maka dari itu, tidak perlu khawatir untuk orang yang sehat tetap berpuasa.
“Penelitian menunjukkan, tidak ada efek samping puasa Ramadhan pada daya tahan tubuh, bagi orang-orang yang sehat,” tegasnya.
Balkis juga memberikan beberapa saran bagi yang berpuasa. Seperti harus berusaha untuk tetap terhidrasi dengan cara minum air yang cukup saat sahur dan berbuka, menghindari makan berlebihan, dan tetap mengosumsi makanan bernutrisi.
“Pilih makanan yang tidak diproses berlebihan, seperti sayuran hijau, dan aneka sayur,” ujarnya
Puasa Ramadhan selama pandemi wajib dilakukan
Universitas Al-Azhar yang menjadi rujukan utama persoalan keagaaman di Mesir, telah mengeluarkan fatwa seputar kewajiban berpuasa di saat pandemi Virus Corona.
“Seorang muslim harus berpuasa di bulan Ramadhan. Kecuali secara ilmiah ditemukan bahwa tidak minum air memiliki dampak kesehatan kepada mereka yang berpuasa, seperti tindakan pencegahan agar tidak terinfeksi Virus Corona,” kata fatwa itu, dilansir dari Al Arabiya, Kamis (18/4/2020).
Sementara itu, Grand Sheikh al-Azhar Ahmed al-Tayeb mengatakan, masyarakat wajib mematuhi instruksi pemerintah untuk mencegah meluasnya COVID-19.
Puasa bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh
Mengutip dari Healthline, puasa membantu tubuh menyimpan energi, untuk menjalankan fungsinya seperti sedia kala. Saat puasa, tubuh menyimpan glukosa, yang ditemukan sebagai glikogen di liver dan otot.
Jika persediaan glikogen habis karena puasa, tubuh mulai menggunakan asam amino dan lemak sebagai sumber energi. Ketika sejumlah besar lemak berubah jadi bahan bakar energi tubuh, ia menghasilkan produk sampingan yang disebut keton, dapat digunakan tubuh dan otak sebagai sumber energi.
Menariknya, satu keton tertentu –beta-hydroxybutyrate (BHB)- diamati bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh.
MUI tetap mewajibkan umat Islam yang sehat untuk puasa
Di sisi lain, baru-baru ini heboh kabar mengenai sesorang yang memberikan usulan kepada MUI agar pihaknya bisa mengeluarkan izin untuk tidak berpuasa Ramadhan dan menggantinya dengan Fidyah. Hal itu akhirnya membuat MUI angkat suara.
Mengutip dari laman CNN Indonesia, Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas menjelaskan justru puasa bisa menjadi cara untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh dari serangan virus bagi orang sehat. Dengan demikian, tak ada alasan bagi umat Islam sehat untuk tidak berpuasa.
Sejauh ini MUI sudah mengeluarkan larangan kegiatan ibadah yang berkaitan dengan keramaian. Seperti shalat Jumat, shalat lima waktu berjamaah, tarawih dan salat Ied di masjid atau tempat umum lainnya.
MUI juga melarang pengajian umum atau tabligh akbar selama pandemi. Ibadah-ibadah tersebut dapat dilaksanakan di kediaman masing-masing.
Itulah informasi terkait puasa Ramadhan selama pandemi. Semoga bermanfaat.
Referensi : Englishelarabiya.net, Healthline
Baca juga :
Pentingnya melatih anak berpuasa sejak dini, ini cara yang bisa Parents lakukan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.