X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Prita Ghozie, Bicara Soal Membangun Bisnis, dan Tantangan Jadi Ibu Masa Kini

Bacaan 7 menit
Prita Ghozie, Bicara Soal Membangun Bisnis, dan Tantangan Jadi Ibu Masa Kini

"Segala sesuatu yang dikerjakan dengan hati, hasilnya akan manis nanti," - Prita Ghozie.

Buah tak jatuh jauh dari pohonnya. Pepatah ini bisa menjadi gambaran yang tepat untuk Prita Hapsari Ghozie, sosok yang malang melintang di dunia keuangan dan investasi. 

Tak banyak yang tahu bahwa sejak remaja, perempuan kelahiran Jakarta 40 tahun lalu ini sudah berkecimpung di dunia reksa dana. Ya, kiprah sang ayah Iwan Pontjowinoto di dunia pasar modal mengenalkannya pada dunia investasi sejak dini.

Pintar mencari uang sejak masih duduk di bangku sekolah, Prita mencari tambahan uang jajan dengan hobi menari balet yang digelutinya sejak berusia 5 tahun. Selain itu, Prita juga kerap mendapat honor dari tawaran foto sebagai model di deretan majalah remaja. Dari sinilah jumlah tabungannya terus bertambah.

Tidak ingin setengah-setengah, Prita memutuskan mengambil jurusan Fakultas Ekonomi untuk mengetahui sisi ekonomi lebih luas. Setelahnya, ia mengambil program master di University of Sydney, Australia, tahun 2002.

Tak Hanya Seputar Uang Bersama Prita Ghozie

Saat sedang menempuh studi itulah, sang ayah mendorong Prita untuk mengambil kuliah tambahan yakni financial planning. Bidang ini akan booming di masa mendatang, begitu ucapan sang ayah. 'Ramalan sakti' ayah nampaknya terbukti, Prita berhasil memiliki gelar resmi Certified Financial Planner Professional.

Prita kini menjadi salah satu perencana keuangan independen, nasihatnya banyak diterapkan masyarakat yang masih bingung perihal perencanaan keuangan. Hingga berita ini ditulis Prita telah menelurkan sederet buku antara lain Make It Happen!, Pension Ready Pension Happy, Cantik, Gaya, dan Tetap Kaya.

Tak lama setelahnya, Prita terlibat dalam penulisan buku MoneySmart Parent berkolaborasi dengan Nadia Mulya. Selain buku, Prita juga rutin mengedukasi masyarakat tentang mengatur keuangan melalui kanal YouTube nya ZAPFinance TV.

Artikel terkait: 10 Pengingat Penting Betapa Hebatnya Peran Ibu untuk Anak dan Keluarga

Tak Hanya Seputar Uang Bersama Prita Ghozie

Dalam momen peringatan Hari Ibu 22 Desember, saya berkesempatan mewawancarai Prita Ghozie secara virtual. Sisi lain dan pendapatnya mengenai bisnis tak ketinggalan kami coba gali lebih dalam. Berikut kutipan saya dengan perempuan berhijab ini. 

Mba Prita, sharing dong seperti apa sih perjalanan Mba merintis ZAPFinance sejak awal hingga bisa seperti sekarang ini dan apa yang mendorong Mba untuk merintis bisnis di bidang keuangan?

Tak Hanya Seputar Uang Bersama Prita Ghozie

Lebih tepatnya bisnis keluarga, saya mendapat amanah untuk menjadi leader ZAPFinance memimpin bisnis ini sejak 2009.

Saya memulai karier sebagai karyawan di perusahaan teknologi multinasional asing terbesar di dunia. Setelah berkiprah selama 5.5 tahun, akhirnya saya memutuskan untuk membantu menjalankan bisnis keluarga.

Kebetulan, minat dan kemampuan saya sangat mendukung di bidang perencanaan keuangan. Saat masuk bangku universitas, saya mengambil jurusan akuntansi dari FEUI lalu lanjut mengambil studi master of commerce di University of Sydney.

Saya juga memiliki gelar sarjana S2 untuk bidang financial planning yaitu Graduate Certificate in Financial Planning dari Melbourne. Jadi, dari awal lahirnya ZAP Finance tahun 2009 kami fokus di peningkatan literasi keuangan masyarakat.

Banyak orang yang bilang, memertahankan bisnis lebih sulit dibandingkan jalan merintis. Pandangan Mbak Prita mengenai hal ini?

Pasti! Merintis itu baru awal, paling bahaya adalah jika kita terlena kesuksesan di awal, kita sering ga lihat ada bahaya di depan mata. Award, penghargaan, meskipun itu kehormatan, namun bahaya.

Mengingat saya berkecimpung di dunia keuangan, sesuatu yang riil adalah laporan keuangan. Sebagai orang keuangan, saya berpegang teguh pada itu.

Apa kekuatan Mbak Prita hingga akhirnya bisa membangun ZAPFin sampai sebesar sekarang?

Saya beruntung karena disiapkan secara akademis oleh orangtua dari mulai sarjana Akuntansi, Master of Commerce in Accounting, hingga Master in Graduate Certificate in Financial Planning. Setelahnya adalah disiplin, konsisten, hati, dan kuasa Tuhan.

Dari yang saya baca, Mba Prita menikah di usia yang tergolong muda. Tantangan jadi seorang istri, ibu, sekaligus ibu bekerja di usia muda apa saja, sih, Mbak?

Banyak! Pastinya waktu 24 jam rasanya gak cukup ya. Time management seolah kayak jadi teori aja karena 24 jam sayangnya gak bisa ditambah lagi. Sebagai seorang istri, ibu, sekaligus sibuk karir saya belajar menerapkan hal ini:

  • Tahu skala prioritas >> manakah yang sedang membutuhkan perhatian lebih?
  • Learn to say no >> rasanya semua kerjaan ingin diambil, tapi saat keluarga sedang butuh prioritas tentu saja harus berani untuk ambil keputusan. Di sinilah saya didorong untuk bernai bilang tidak
  • Learn to delegate >> belajar untuk paham bahwa kita butuh bantuan orang lain

Artikel terkait: Tak Bisa Hidup Sendiri, Ini 15 Alasan Ibu Tetap Butuh Teman atau Sahabat

Prita Ghozie dikenal masyarakat sebagai financial planner, kalau untuk keluarga seperti apa pola asuh yang mbak terapkan pada anak-anak?

Tak Hanya Seputar Uang Bersama Prita Ghozie

Sebagai pasangan, pastinya saya dan suami mengasuh anak bersama. Mengingat anak saya ada yang laki-laki, jujur suka bingung apa ya yang ada di benak anak laki-laki?

Nggak  heran saya sering salah paham apa yang dibutuhkan oleh anak pertama saya itu (Mas Arzie). Beruntung peran suami sangat luar biasa dalam keluarga.

Berbeda dengan kakaknya, Nizieta (anak perempuan saya) lebih mudah karena dia punya kesukaan yang serupa waktu saya masih kecil dulu.

Sebagai orangtua, kami memberikan kebebasan untuk anak-anak mengeksplorasi minat dan bakat sesuai keinginan mereka. Buat kami, les di bidang pelajaran hanya diperlukan jika memang nilai sekolahnya under KKM (standar yang diharuskan). Di luar itu, kami encourage untuk anak-anak kami develop skill mereka.

Misalnya Mas Arzie suka bermusik main drum, sementara anak perempuan kami hobi menari balet. Ini mungkin karena suami sejak SMA sudah sekolah di luar negeri, jadi mulai sekarang kami juga sudah menyiapkan anak-anak untuk melakukan hal yang sama. Yang kami tekankan bukan akademisnya, tetapi bagaimana untuk survive di negeri orang.

Mba Prita menikah dengan pria asal Negeri Sakura. Ngalamin shock culture nggak, sih, Mba, dan nilai moral apa yang Mba bisa petik dari nilai kehidupan keluarga Jepang?

Sebenarnya suamiku hanya 25% Japanese, tapi memang dia dibesarkan dengan values Jepang karena sejak kecil tinggal bersama neneknya yang asli Jepang. Menurut saya ada beberapa hal yang bisa saya pelajari dan saya rasakan manfaatnya:

  • Selalu disiplin untuk mencapai goals,
  • Hidup minimalis berbeda dengan hidup sengsara,
  • Biasakan teratur,
  • Melakukan sesuatu sepenuh hati. Contoh simpel kalau beli produk asal Jepang, kemasannya aja udah sempurna apalagi isinya?

Dengan budaya adat ketimuran yang kental di Indonesia, seperti apa komunikasi Mba Prita dengan suami agar karier dan pernikahan tetap berjalan seimbang tanpa mengorbankan salah satunya?

Kami sudah saling terbuka sejak awal pacaran, bahwa saya sebagai perempuan tuh butuh ini dan itu. Sama, suami pun juga demikian. Kalau dibilang adakah yang dikorbanin gak mungkin ya.

Saya dulu tidak bisa berkarir pesat karena jika iya, maka saat itu tidak bisa mengatur waktu untuk keluarga. Akhirnya kami sepakat bahwa saya tetap bisa berkarya, namun dengan porsi effort yang lebih sedikit.

Cerita mitra kami
Dehidrasi pada Anak Dapat Memengaruhi Kognitifnya, Yuk, Lakukan 4 Langkah Pencegahan Berikut!
Dehidrasi pada Anak Dapat Memengaruhi Kognitifnya, Yuk, Lakukan 4 Langkah Pencegahan Berikut!
4 Hal yang Harus Bunda Lakukan Jika Si Kecil Alergi Susu Sapi
4 Hal yang Harus Bunda Lakukan Jika Si Kecil Alergi Susu Sapi
Bunda, Ini Dia Perkembangan Cara Berpikir Cepat Si Kecil di Usia 1-3 Tahun
Bunda, Ini Dia Perkembangan Cara Berpikir Cepat Si Kecil di Usia 1-3 Tahun
12 Perlengkapan Bayi Wajib Dibawa Saat Traveling, No. 5 Nggak Boleh Ketinggalan!
12 Perlengkapan Bayi Wajib Dibawa Saat Traveling, No. 5 Nggak Boleh Ketinggalan!

Suami saya selalu bilang apapun yang dikerjakan dengan sepenuh hati. Dengan kata lain kita akan selalu upgrade skills, penuh integritas, dll, pasti akan berbuah manis. ITU PASTI! Terbukti memang setelah 11 tahun menjalankan profesi ini ucapan suamiku terbukti. Nggak perlu ngoyo, tapi konsisten.

Artikel terkait: Psikiater: "Seorang Ibu Perlu Utamakan Mencintai Diri Sendirinya Lebih Dulu"

Prita Ghozie, Bicara Soal Membangun Bisnis, dan Tantangan Jadi Ibu Masa Kini

Sebagai Mompreneur, apa yang menjadi goals Mbak Prita dan apa tantangan yang dihadapi?

Bisa lebih baik dari kemarin saja sudah suatu pencapaian. I don’t want to look at other people. Terlalu banyak melihat orang lain itu bisa buat stress dan akhirnya kita jadi sulit bersyukur.

Kata yang bisa menggambarkan sosok Mbak Prita sebagai mompreneur, istri sekaligus ibu?

Hahahaha….harusnya nanya ini ke suami, anak, dan tim ZAP Finance nggak?

Hahahaha.... ok, kalau begitu, menurut Mbak Prita, gambaran sosok ibu yang kuat seperti apa, sih?

Perempuan kuat itu yang mampu bangkit dari segala ujian kehidupan dan bisa memberikan manfaat bagi keluarga serta orang sekitarnya. 

****

Parents, itu dia deretan pertanyaan yang berhasil kami rangkum dari seorang Prita Ghozie. Semoga bisa menginspirasi Anda!

Baca juga:

id.theasianparent.com/zhafira-loebis

id.theasianparent.com/ibu-yang-hebat-menurut-suami

id.theasianparent.com/kisah-bapak-rumah-tangga

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

  • Halaman Depan
  • /
  • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • /
  • Prita Ghozie, Bicara Soal Membangun Bisnis, dan Tantangan Jadi Ibu Masa Kini
Bagikan:
  • Bekerja di Rumah, Bagaimana Caranya?

    Bekerja di Rumah, Bagaimana Caranya?

  • 'Menyulap' Hobi Menjadi Bisnis Rumahan Modal Kecil

    'Menyulap' Hobi Menjadi Bisnis Rumahan Modal Kecil

  • 7 Potret Queen Eijaz, Adik King Faaz yang Memiliki Wajah Seperti Boneka Barbie

    7 Potret Queen Eijaz, Adik King Faaz yang Memiliki Wajah Seperti Boneka Barbie

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • Bekerja di Rumah, Bagaimana Caranya?

    Bekerja di Rumah, Bagaimana Caranya?

  • 'Menyulap' Hobi Menjadi Bisnis Rumahan Modal Kecil

    'Menyulap' Hobi Menjadi Bisnis Rumahan Modal Kecil

  • 7 Potret Queen Eijaz, Adik King Faaz yang Memiliki Wajah Seperti Boneka Barbie

    7 Potret Queen Eijaz, Adik King Faaz yang Memiliki Wajah Seperti Boneka Barbie

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.