X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Jadi Istri, Ibu & Pengusaha, Zhafira Loebis Alami Burnout, Bagaimana Mengatasinya?

Bacaan 5 menit

Tahun 2020 adalah tahun yang sulit. Tak terkecuali bagi orangtua. Setidaknya hal ini diakui Zhafira Loebis, Co-founder Babyloania.  Bahkan ia mengalami sindrom burnout. Apa yang sebabkan  Zhafira Loebis burnout?

Tidak bisa dipungkiri kalau sejak pandemi melanda Indonesia awal Maret lalu, banyak hal yang berubah hingga menuntut setiap orang untuk beradaptasi dengan normal baru. Hal ini juga dirasakan Zhafira Loebis. Butuh waktu untuk bisa beradaptasi dengan baik, ia pun mengakui bahwa tahun 2020 adalah tahun yang sulit baginya.

 Pandemi, Zhafira Loebis Akui Alami Burnout

zhafira loebis burn out

Sumber: Instagram/@zhafiraloebis

Sejak pandemi melanda, mau tidak mau memang menuntut semua orang untuk bisa beradaptasi dengan perubahan. Sekolah dan kantor ditutup, kerumunan dilarang, banyak usaha yang gulung tikar, hingga perusahaan yang melakukan PHK karena tak kuat bertahan.

Zhafira Loebis, seorang mompreneur yang merupakan pendiri bisnis sewa perlengkapan bayi Babyloania, berbagi kisah tentang tantangan menjadi ibu di tahun 2020. Ia mengakui bahwa tahun ini bukanlah tahun yang mudah.

“Semuanya berbarengan,” katanya, Rabu (16/12/2020) ketika diundang dalam acara “Peran Ibu di Masa Pandemi dan Tantangan Ibu di Tahun 2021” yang diadakan oleh BaBe.

Di awal pandemi, ia merasa bisa menghadapi segala perubahan. Ia ingin bisa menjadi guru yang baik bagi anaknya yang sekolah dari rumah, menjadi istri yang baik bagi suami yang bekerja dari rumah, dan mengurus bisnis dari rumah. Namun, kenyataannya, setelah 8 bulan berjalan, ibu 2 orang anak itu akhirnya mengalami burnout.

“Setelah 8-9 bulan berjalan, aku sempat ada di tahap burnout. Menurutku, itu yang paling berat karena ingin semua berjalan seperti normal padahal ini bukan situasi yang ideal,” kata Zhafira.

Baca juga: Cegah postpartum depression di tengah pandemi Corona, bagaimana caranya?

Zhafira Loebis Burnout karena Merasa Bersalah dengan Keluarga

zhafira loebis burn out

Sumber: Instagram/@zhafiraloebis

Burnout atau kelelahan secara mental yang dirasakan oleh Zhafira terjadi ketika ia mulai merasa tak bisa melakukan semua tugasnya sebagai ibu dengan sempurna. Sejak saat itu, ia mulai dihantui rasa bersalah.

“Semuanya seperti campur aduk. Kalau dulu, pagi saya antar anak ke sekolah kemudian setelah itu bekerja sambil menunggu anak pulang sekolah, saya temani sampai tidur siang dan malamnya saya kembali kerja. Nah, kalau sekarang ini semuanya serba berbarengan,” ungkap Zhafira.

Karena sejak pandemi, semua kegiatan berpindah ke rumah, ia jadi merasa semua hal harus selesai dalam satu hari di satu tempat. Hal inilah yang bagi Zhafira terasa sangat berat hingga akhirnya membuatnya burnout.

“Yang paling berat adalah merasa semua harus beres dalam satu hari. Padahal, keadaannya lagi tidak sempurna, tidak normal. Akhirnya jadi keteteran semua,” katanya.

Baca juga: Pola Asuh Anak saat Pandemi yang Penting untuk Parents Terapkan, Seperti Apa?

Burnout di Mata Psikolog, “Itu Situasi yang Cukup Kritis”

zhafira loebis burn out

Ilustrasi burn out (Sumber: Shutterstock)

Pandemi virus corona memang mengubah segalanya. Bagi ibu, situasi ini membuat pekerjaannya menjadi berkali-kali lipat lebih sulit. Putu Andani, seorang psikolog dari Tiga Generasi mengakui bahwa di tahun 2020 ini, ia banyak menerima keluhan dari para ibu.

Mereka merasa kesulitan dalam beradaptasi dengan situasi normal baru. Sebab, dalam situasi pandemi, tak jarang seorang ibu harus melakukan 5 peran sekaligus. Ia harus menjadi guru bagi anak-anaknya yang sekolah di rumah, menjadi rekan bagi suami yang bekerja dari rumah, menjadi anak apabila tinggal bersama orang tua, belum ditambah jika ia adalah ibu yang bekerja atau mompreneur seperti Zhafira.

Nah, namun, terkadang para ibu juga tidak mengenali kondisi ketika ia sudah mencapai level burn out. Padahal, ini kondisi yang memerlukan perhatian. Apabila tidak diatasi dengan baik maka akan menimbulkan masalah lain.

“Stres itu ada di level satu, burnout di level kedua, depresi atau anxiety disorder itu ada di level ketiga. Jadi, ini titik yang lumayan kritis,” terang Putu.

Baca juga: Pandemi corona bikin kasus KDRT meningkat tajam, begini cara mengatasinya!

Cara Mengenali dan Menghadapi Burnout 

zhafira loebis burn out

Sumber: Shutterstock

Menurut Putu, cara mengenali tanda-tanda burnout bisa dengan melihat lingkungan sekitar. Bisa jadi anak mulai sering menangis atau suami sering mengeluh karena sikap kita yang mulai berubah. Nah, perubahan inilah yang sering tidak kita sadari terjadi karena kita kelelahan secara mental.

Untuk mengatasinya, ia pun menyarankan agar para ibu meminta maaf kepada anggota keluarga dan terutama kepada diri sendiri. Rasa bersalah sangat wajar muncul ketika seorang ibu merasa kelelahan kemudian bersikap kelewatan kepada anak atau suami.

“Guilty feeling pasti muncul dan itu wajar. Tips pertama adalah minta maaf. Minta maafnya ke siapa? Ke anak dan diri sendiri. Ke anak kita minta maaf, bagaimana pun kan kita manusia. Kita juga harus bisa meminta maaf kepada diri sendiri. Karena, pada dasarnya yang paling berat adalah suara-suara kritik di dalam kepala kita sendiri,” terang Putu.

Cerita mitra kami
'Kemerdekaan' Ibu Dukung Anak Tumbuh Jadi Generasi Terbaik
'Kemerdekaan' Ibu Dukung Anak Tumbuh Jadi Generasi Terbaik
Ibu Tangguh Menjadikan si Kecil Tangguh, Tumbuh Sehat dan Kuat
Ibu Tangguh Menjadikan si Kecil Tangguh, Tumbuh Sehat dan Kuat
5 Cara Sederhana yang Bikin Anak Suka Makanan Rumahan yang Sehat
5 Cara Sederhana yang Bikin Anak Suka Makanan Rumahan yang Sehat
Cegah Ancaman Berbagai Virus, Sudahkah Berikan Perlindungan Ekstra untuk Keluarga?
Cegah Ancaman Berbagai Virus, Sudahkah Berikan Perlindungan Ekstra untuk Keluarga?

Nah, Parents, apakah Anda juga merasakan hal yang sama seperti Zhafira Loebis? Jika iya, jangan lupa beristirahat dan minta maaf kepada diri sendiri ya. Yuk sayangi diri sendiri dengan lebih baik. Jangan lupa bahagia ya!

Baca juga:

Apakah Istri Anda Kelelahan? Kenali 9 Ciri Istri Butuh Piknik

5 Tips merangsang istri yang kelelahan agar mau diajak bercinta dari pakar seksologi

10 Peluang Bisnis Menjanjikan Saat Pandemi Corona, Parents Tertarik Mencoba?

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Ruhaeni Intan

  • Halaman Depan
  • /
  • Keluarga
  • /
  • Jadi Istri, Ibu & Pengusaha, Zhafira Loebis Alami Burnout, Bagaimana Mengatasinya?
Bagikan:
  • Psikolog: Mengenali Perbedaan Stres dan Burnout serta Cara Menanganinya

    Psikolog: Mengenali Perbedaan Stres dan Burnout serta Cara Menanganinya

  • Jangan Mau Direndahkan, 8 Cara Menghadapi Catcalling yang Sering Dialami Remaja Perempuan!

    Jangan Mau Direndahkan, 8 Cara Menghadapi Catcalling yang Sering Dialami Remaja Perempuan!

  • Psikolog: Mengenali Perbedaan Stres dan Burnout serta Cara Menanganinya

    Psikolog: Mengenali Perbedaan Stres dan Burnout serta Cara Menanganinya

  • Jangan Mau Direndahkan, 8 Cara Menghadapi Catcalling yang Sering Dialami Remaja Perempuan!

    Jangan Mau Direndahkan, 8 Cara Menghadapi Catcalling yang Sering Dialami Remaja Perempuan!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.