Menginjak usia 6 bulan, kebutuhan gizi si kecil tidak bisa hanya dipenuhi dari ASI, sehingga bayi perlu diberi makanan pendamping ASI (MPASI). Namun dengan ukuran perut yang masih sangat kecil, tentu saja porsi makannya relatif lebih sedikit. Nah, Bunda sudah tahu belum seperti apa porsi makan bayi 6 bulan ke atas yang direkomendasikan?
Daftar isi
Ketahui Dulu Tanda Bayi Siap Makan
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pada dasarnya MPASI dapat mulai diberikan jika bayi sudah menunjukkan tanda siap makan. Umumnya, bayi menunjukkan tanda tersebut pada usia 6 bulan.
Lalu, apa saja tanda bayi siap makan? Dari segi perkembangan fisik, bayi akan menunjukkan beberapa hal, di antaranya:
- Kepala sudah tegak.
- Duduk dengan bantuan.
- Refleks menjulurkan lidah berkurang.
- Sementara jika dilihat perilakunya, bayi tampak tertarik melihat orang makan.
- Mencoba meraih makanan.
- Membuka mulut jika disodori sendok/makanan.
Porsi Makan Bayi 6-8 Bulan
Nah, ketika bayi secara perkembangan siap untuk makanan padat, mulailah dengan jumlah yang sangat kecil, yaitu 1 hingga 2 sendok teh dari puree bahan tunggal. Lalu secara bertahap, tingkatkan menjadi 1 hingga 2 sendok makan sekali sehari.
Makanan pertama yang biasanya diberikan kepada bayi antara lain puree mangga, pisang, ayam, daging sapi, kacang polong, ubi jalar, dan sereal bayi. Tunggulah 3 hingga 5 hari untuk memperkenalkan setiap jenis makanan baru.
Meski di usia ini bayi sudah diberi makanan padat, bukan berarti pemberian ASI dihentikan, ya, Bunda. Si kecil tetap membutuhkan ASI atau menyusu sekitar 4-6 kali atau sekitar 800 ml sehari.
Secara garis besar, berikut beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan terkait pemberian MPASI untuk bayi 6-8 bulan:
- Lanjutkan pemberian ASI.
- 2-3 sdm bertahap, hingga ½ mangkok berukuran 250 ml.
- 2-3 makan dalam sehari.
- 1-2 kali selingan.
- Tekstur makanan lumat dan kental (makanan disaring).
- Jumlah energi dari MPASI 200 kalori per hari.
- Kebutuhan cairan 800 ml per hari (termasuk ASI dan air putih).
- Bayi di bawah usia 1 tahun tidak dianjurkan diberi susu sapi dan madu.
Contoh Jadwal dan Porsi Makan Bayi 6-8 Bulan |
|
Pagi |
ASI atau susu formula |
Sarapan |
2-4 sendok makan sereal yang diperkaya zat besi, dicampur dengan ASI atau susu formula 2-3 sendok makan buah atau sayuran 1-2 sdm kuning telur dihaluskan dengan ASI atau susu formula |
Siang |
ASI atau susu formula |
Sore |
1-4 sendok makan sereal yang diperkaya zat besi dicampur dengan ASI atau susu formula 2 hingga 3 sendok makan buah atau sayuran |
makan malam |
2 sendok makan sereal atau 1/2 potong roti (8 bulan) 1-2 sendok makan daging atau alternatif daging |
Artikel terkait: Panduan memberi makan anak usia 1 – 3 tahun, Parents wajib tahu menu yang tepat baginya
Porsi Makan Bayi 9-12 Bulan
Memasuki usia 9 bulan merupakan saat yang tepat untuk mengenalkan bayi makanan keluarga. Jika memungkinkan, ajak si kecil makan bersama keluarga di meja makan.
Di saat yang sama, bayi akan belajar terkait makanan sehat dan tata krama saat makan. Jadi, pastikan Bunda dan anggota keluarga lainnya memberi contoh yang baik untuk si kecil.
Pada usia 10-12 bulan, pemberian ASI atau susu formula akan berkurang. Sehingga, bayi umumnya hanya perlu disusui 2-3 kali sehari atau setara dengan 400 ml per hari.
Komposisi makanan bayi yang dianjurkan yaitu mengandung karbohidrat, protein, lemak (dari proses memasak, misalnya minyak untuk menumis), serta sayuran dan buah-buahan. Di usia ini, bayi juga sudah bisa dikenalkan dengan finger food.
Nah, secara umum berikut ini pandungan memberi makan bayi usia 9-12 bulan:
- Lanjutkan menyusui si kecil
- Porsi makan bayi yaitu sekitar ½ hingga ¼ mangkok ukuran 250 ml
- 3-4 kali makan dalam sehari
- 1-2 kali selingan
- Bahan makanan sama dengan makanan orang dewasa
- Tekstur makanan dicincang, dipotong kecil, dan diiris, tingkatkan secara bertahap dan amati respons si kecil
- Jumlah energi dari MPASI yang dibutuhkan per hari adalah 300 kalori
Contoh Jadwal dan Porsi Makan Bayi 9-12 Bulan | |
Pagi | ASI atau susu formula |
Sarapan | 4-6 sendok makan sereal yang diperkaya zat besi, dicampur dengan ASI atau susu formula 2-4 sendok makan buah atau sayuran 1-3 sdm kuning telur dihaluskan dengan ASI atau susu formula |
Pagi jelang siang | ASI atau susu formula |
Makan siang | 2-4 sendok makan daging atau alternatif daging 3-4 sendok makan pasta 2-4 sendok makan buah atau sayuran |
Sore | 2-4 sendok makan buah 1/2 cangkir yoghurt tawar |
Makan malam | ASI atau susu formula 2-4 sendok makan daging atau alternatif daging 2 crackers 2-4 sendok makan sayur |
Porsi Makan Bayi 12 Bulan ke Atas
Dari usia 12 bulan, si kecil akan makan 3 kali sehari. Tentunya, dengan komposisi gizi yang lengkap untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Berikut ini panduan memberi makan anak usia 12 bulan ke atas yang perlu Bunda ketahui:
- Lanjutkan pemberian ASI hingga usia 2 tahun.
- Porsi makan ¾ hingga 1 mangkok ukuran 250 ml.
- 2-3 makan dalam sehari.
- 1-2 kali selingan.
- Bahan makanan sama seperti orang dewasa, tekstur makanan diiris-iris.
- Jumlah energi yang dibutuhkan dari MPASI 550 kalori per hari.
- Kebutuhan cairan 1300 ml (termasuk ASI atau susu, air putih, dan jus buah).
Di antara waktu makan utama, si kecil perlu menikmati camilan. Utamakan camilan sehat seperti buah-buahan segar, brokoli atau wortel kukus, mentimun, plain yoghurt, keju, dan roti panggang.
Artikel terkait: Survei: Mayoritas Wanita Tidak Tahu Berapa Banyak Porsi Makan Saat Hamil yang Dibutuhkan
Variasi Makanan Bayi Usia 6 Bulan ke Atas
Pemberian MPASI pertama pastinya jadi momen yang sangat Bunda nantikan. Barangkali Bunda pun sudah mengumpulkan berbagai resep MPASI istimewa untuk si kecil nantinya. Namun, jangan hanya fokus pada beragam menu yang menarik, ya, karena yang paling penting adalah bayi harus diberi porsi makan sesuai usianya.
American Academy of Pediatrics mengatakan bahwa untuk kebanyakan bayi, Bunda tidak perlu memberikan makanan dalam urutan tertentu. Si kecil dapat mulai makan makanan padat pada usia sekitar 6 bulan.
Saat ia berusia 7 atau 8 bulan, si kecil dapat makan berbagai makanan dari kelompok makanan yang berbeda. Misalnya sereal bayi, daging atau protein lainnya, buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan yoghurt.
Pada tahap awal, biarkan bayi mencoba satu bahan makanan saja pada satu waktu. Tunggu 3 hingga 5 hari sebelum Bunda memberi si kecil jenis makanan baru lainnya.
Cara ini membantu Bunda menilai apakah si kecil memiliki masalah dengan makanan tertentu, misalnya ada alergi atau intoleransi makanan. Perkenalkan makanan yang berpotensi menyebabkan alergi. Seperti telur, ikan, kacang-kacangan, gandum, kedelai, dan wijen.
Minum susu sapi atau susu kedelai yang difortifikasi tidak dianjurkan sampai anak berusia lebih dari 12 bulan. Namun, produk susu sapi lainnya, seperti yoghurt dan keju dapat diperkenalkan sebelum 12 bulan.
Artikel terkait: Berapa Banyak Porsi Makanan Anak Balita yang Cukup untuk Tumbuh Kembangnya?
Ide Menu Makanan untuk Bayi 6 Bulan
Menu makanan untuk anak usia 6 bulan perlu memerhatikan asupan nutrisi yang sesuai untuk perkembangan mereka. Berikut adalah ide menu makanan untuk anak berusia 6 bulan:
- Puree Sayuran: Puree wortel, kentang, atau labu. Haluskan dan sajikan dalam tekstur yang sangat halus.
- Buah-buahan Puree: Puree buah seperti pisang, apel, atau pir. Pastikan buah sudah matang dan haluskan dengan baik.
- Purée Protein: Tambahkan puree daging ayam, daging sapi, atau ikan yang telah dimasak dengan baik. Pastikan daging dihaluskan dan tanpa tulang.
- Yogurt Plain: Yogurt plain tanpa gula tambahan.
- Air Putih: Berikan air putih dalam gelas bayi.
Pastikan makanan diberikan dalam porsi kecil dan mudah dicerna. Hindari garam, gula, dan perhatikan beberapa jenis makanan jika si kecil punya bakat alergen seperti kacang, telur. Selalu konsultasikan dengan dokter anak Anda sebelum mengenalkan makanan baru ke dalam menu makanan bayi Anda.
Kenali Tanda Bayi Lapar dan Kenyang
Si kecil mungkin tidak makan dengan porsi yang sama persis dengan panduan umum sebagaimana yang tertulis di atas. Ini bisa terjadi karena pada dasarnya kebutuhan setiap anak berbeda-beda.
Oleh karena itu, Bunda juga perlu mengenali sinyal atau tanda bayi lapar atau kenyang. Perhatikan tanda ini untuk mengetahui kapan Bunda harus memberi makan si kecil dan kapan harus berhenti.
Si kecil mungkin lapar jika ia berusaha meraih makanan, bergembira ketika melihat makanan, menggerakkan kepala ke arah sendok, bersuara untuk memberi tahu Bunda bahwa ia lapar, rewel, atau menangis.
Sedangkan tanda bayi kenyang antara lain memalingkan kepala dari sendok, makan semakin lambat, terganggu oleh apa yang terjadi di sekitarnya, melempar makanan dari piringnya, menangis atau menggelengkan kepala.
Nah, itulah penjelasan lengkap seputar porsi makan bayi dari usia 6 bulan hingga 12 bulan ke atas. Saat belajar makan makanan padat, bayi mungkin akan tersedak. Jadi, pastikan Bunda tetap bersama si kecil saat mereka makan untuk berjaga-jaga jika mereka mulai tersedak.
***
When, What, and How to Introduce Solid Foods
www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/foods-and-drinks/when-to-introduce-solid-foods.html
Your baby’s first solid foods
www.nhs.uk/conditions/baby/weaning-and-feeding/babys-first-solid-foods/
Feeding Guide for the First Year
www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=feeding-guide-for-the-first-year-90-P02209
Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI)
www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi
Baby Portion Sizes
www.childrensnutrition.co.uk/full-blog/portionsforweaning
Infant Feeding Guide
web.archive.org/web/20170212023523/https://dphhs.mt.gov/Portals/85/publichealth/documents/WIC/Families/Infants%26Children/InfantFeedingGuide.pdf
Feeding Your Toddler – Ages 1 to 3 Years
my.clevelandclinic.org/health/articles/13400-feeding-your-toddler—ages-1-to-3-years
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Tahun 2020, diterbitkan oleh Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia
Baca juga:
Berapa Kalori Nasi Padang? Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini!