Pernahkah Bunda mendengar tentang plano test? Meski mungkin terdengar asing, sebenarnya plano test adalah tes yang cukup umum dilakukan, bahkan dapat dilakukan sendiri menggunakan alat uji kehamilan atau test pack.
Apa fungsi dari plano test dan apa saja jenis-jenis plano test? Berikut adalah ulasannya!
Artikel Terkait: Tes Urin dan Darah untuk Mengetahui Kehamilan, Mana yang Lebih Akurat?
Apa Itu Plano Test?
Sumber: Freepik
Berdasarkan penjelasan dari dr. Tabita P. S dari Alodokter, plano test adalah metode pemeriksaan untuk mengonfirmasi kehamilan dengan cara mendeteksi hormon hCG. Pada dasarnya plano test adalah tes kehamilan yang umum dilakukan.
Human chorionic gonadotropin (hCG) adalah hormon yang diproduksi oleh plasenta selama kehamilan. Hormon ini disebut juga sebagai hormon kehamilan.
Faktanya, semua orang memiliki sejumlah kecil hCG dalam tubuh mereka pada tingkat yang hampir tidak terdeteksi. Namun saat seseorang hamil, kadar hCG akan meningkat dengan cepat sehingga bisa dideteksi dengan plano test atau tes kehamilan.
Setelah pembuahan terjadi, sel telur yang telah dibuahi berjalan melalui saluran tuba ke rahim. Telur yang dibuahi (embrio) pun akan menanamkan (menempelkan) diri ke dinding rahim dan memicu plasenta untuk terbentuk.
Plasenta pun mulai memproduksi dan melepaskan hCG ke dalam darah dan urine.
Setelah plasenta mulai memproduksi hCG, hormon tersebut akan memicu tubuh untuk membuat lebih banyak estrogen dan progesteron. Bersama dengan hCG, hormon-hormon kehamilan ini akan membantu menebalkan lapisan rahim dan memberi sinyal kepada tubuh untuk berhenti menstruasi atau melepaskan sel telur.
HCG akan ditemukan dalam urine atau darah ibu hamil sekitar 10 hingga 11 hari setelah pembuahan. Kadar HCG kemudian meningkat dengan cepat, hampir dua kali lipat setiap tiga hari, selama delapan sampai 10 minggu pertama kehamilan.
Tingkat hCG akan mencapai puncaknya yang tertinggi menjelang akhir trimester pertama atau pada usia kehamilan 10 minggu, kemudian menurun selama sisa kehamilan.
Artikel Terkait: Sedang Harap-Harap Cemas, Begini Cara Menggunakan Test Pack di Rumah
Fungsi Plano Test
Sumber: Freepik
Mengonfirmasi Kehamilan
Fungsi plano test yang paling umum adalah mengonfirmasi kehamilan. Hormon hCG hanya dapat dideteksi pada perempuan yang sedang hamil, dengan demikian hasil plano test dapat menyatakan apakah ia hamil atau tidak.
Memeriksa Adanya Abnormalitas dalam Kehamilan
Selain digunakan untuk mengonfirmasi kehamilan, plano test dapat mengukur kadar hCG dan memberikan rincian tentang bagaimana kehamilan berkembang.
Pada umumnya, kadar HCG biasanya tidak diperiksa lebih dari sekali atau dua kali selama kehamilan.
Akan tetapi, jika kadar hCG awal lebih rendah dari rata-rata, dokter akan menguji kadar hCG lagi dalam beberapa hari. Tingkat hCG yang rendah atau menurun dapat berarti beberapa hal, di antaranya:
Di sisi lain, kadar hCG yang tinggi dapat menunjukkan:
- Kehamilan kembar
- Kehamilan molar, ketika sel telur dan sperma bergabung secara tidak benar saat pembuahan dan tumor nonkanker terbentuk alih-alih plasenta yang sehat
- Salah hitung haid terakhir
- Pertumbuhan abnormal pada rahim
Memperkirakan Usia Kandungan
Setelah dideteksi melalui plano test, kadar hCG tertentu bisa memperlihatkan usia kehamilan dengan acuan berikut ini:
- 4 minggu: 0-750 mIU/mL
- 5 minggu: 200-7.000 mIU/mL
- 6 minggu: 200-32.000 mIU/mL
- 7 minggu: 3.000-160.000 mIU/mL
- 8-12 minggu: 32.000-210.000 mIU/mL
- 13-16 minggu: 9.000-210.000 mIU/mL
- 16-29 minggu: 1.400-53.000 mIU/mL
Artikel Terkait: Penyebab Hasil USG Janin 6 Minggu Belum Terlihat, Apa Saja yang Perlu Diwaspadai?
Jenis-Jenis Plano Test
Sumber: Freepik
1. Tes Urine
Salah satu jenis plano test adalah tes urine. Tes urine adalah tes kualitatif yang berarti akan mendeteksi adanya hormon hCG dalam urine atau tidak. Oleh karena itu, tes urine tidak dapat mendeteksi atau mengungkapkan berapa kadar hormon tersebut.
Tes urine dapat dilakukan dengan alat tes kehamilan (test pack) yang bisa digunakan sendiri atau melalui uji laboratorium di rumah sakit.
Tidak ada persiapan khusus yang diperlukan untuk melakukan tes urine. Tes ini hanya membutuhkan pengumpulan sampel urine.
Pada dasarnya, tes urine hCG yang dilakukan di rumah dengan test pack tidak jauh berbeda dengan tes yang dilakukan dokter di laboratorium. Keduanya memiliki kemampuan yang sama untuk mendeteksi ada atau tidaknya hCG dalam urine.
Jika Bunda menggunakan test pack di rumah, ada risiko untuk mendapatkan hasil negatif palsu apabila Bunda tidak mengikuti petunjuk dengan tepat.
Bunda juga bisa mendapatkan hasil negatif palsu jika tes dilakukan terlalu cepat (di bawah 10 hari setelah pembuahan) karena tingkat hCG masih belum terdeteksi secara akurat.
Jika Bunda mendapatkan hasil positif, itu berarti tes tersebut mendeteksi adanya hCG dalam urine.
Dalam kasus yang sangat jarang, Bunda bisa mendapatkan hasil positif palsu pada test pack. Hasil positif palsu berarti Bunda tidak hamil, tetapi tes mengatakan Anda hamil.
Hasil positif palsu bisa terjadi jika ada darah atau protein dalam urine. Obat-obatan tertentu, seperti obat penenang, antikonvulsan, hipnotik, dan obat kesuburan dapat menyebabkan hasil positif palsu pada test pack.
2. Tes Darah
Tes darah pada umumnya dilakukan oleh dokter di laboratorium, tetapi tidak digunakan sesering tes urine. Jenis tes ini dapat mendeteksi kehamilan lebih cepat daripada tes urine menggunakan test pack, tepatnya mulai dari hari ke-6 hingga 8 setelah terjadi pembuahan.
Ada dua tipe tes darah untuk kehamilan, yaitu:
- Tes Kualitatif – Seperti tes urine, jenis tes ini memeriksa ada atau tidaknya kadar hCG dalam darah. Dokter sering memesan tes ini untuk mengkonfirmasi kehamilan sedini 10 hari setelah pembuahan. Beberapa dapat mendeteksi hCG lebih awal.
- Tes Kuantitatif – Mengukur jumlah hCG yang tepat dalam darah. Sering disebut juga sebagai beta hCG test, tes ini bahkan dapat menemukan tingkat hCG yang sangat rendah dan membantu melacak masalah selama kehamilan.
Untuk melakukan tes ini, sampel darah sederhana diambil dari salah satu pembuluh darah, biasanya di lengan, melalui prosedur yang disebut pungsi vena.
Tes darah dapat dilakukan untuk:
- Kehamilan berisiko tinggi
- Perawatan kesuburan
- Ketika tes urine negatif tetapi siklus menstruasi belum datang
- Mengonfirmasi atau mengesampingkan kemungkinan keguguran atau kehamilan kembar
- Mendiagnosis potensi kehamilan ektopik atau tuba, dan komplikasi kehamilan lainnya
Plano test menggunakan darah juga bisa mengalami kesalahan layaknya tes urine. Bunda bisa mendapatkan hasil tes positif atau negatif palsu/semu. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi hasil tes darah, beberapa di antaranya adalah:
- Tumor sel germinal, yaitu tumor jinak yang dapat berkembang menjadi kanker dan biasanya ditemukan pada organ reproduksi perempuan.
- Gangguan organ pituitari, apabila terjadi gangguan pada organ yang mensekresi hormon ke aliran darah pituitari maka akan mempengaruhi kadar hCG seseorang.
- Obat-obatan yang mengandung hCG, misalnya obat-obatan fertilitas juga dapat menaikkan kadar hCG meskipun seseorang tidak dalam keadaan sedang hamil.
***
Kesimpulannya, plano test adalah metode tes untuk mengetahui kadar hCG yang terdapat dalam tubuh dan terutama digunakan untuk mengonfirmasi adanya kehamilan serta bagaimana kondisi kehamilan seseorang.
Baca Juga:
9 Fase kehamilan yang paling tidak terlupakan, nomor 5 paling ditunggu!
Tanda Hamil 1 Minggu yang Mungkin Bunda Tidak Sadari, Apa Saja?
8 Rekomendasi Test Pack Terbaik 2024 yang Akurat, Cek!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.